7

4.6K 261 1
                                    

"Datang kemarkas gue nanti malam atau saudara lo yang akan jadi pengganti lo"

Raka menggeram marah melihat pesan atau ancaman dari orang yang sangat dikenalnya itu.siapa lagi kalau bukan 'mantan'sahabatnya itu.bukan,bukan pertemuan seperti ini yang dia inginkan.

Sedikit membanting ponselnya keatas kasurnya kemudian menjambak rambutnya frustasi.

"Apa sih yang lo mau riko?apa segitu bencinya lo sama gue sampe lo ngelakuin ini?"lirih raka.

Tok tok tok
Cklek

Suara ketukan pintu kamarnya dan terbukanya pintu memunculkan riki membuat raka memutar matanya malas.

"Ngapain lo kesini?"

"Gimana kabar lo?udah baikan?"mengabaikan tatapan tajam raka dan pertanyaan ketusnya,riki malah bertanya balik membuar raka mendengus

"Mending lo urus diri lo sendiri deh dan berhenti ganggu kehidupan gue"sahut raka menatap tajam riki.

"Gue baik baik aja sekarang.kenapa tadi lo sekolah?padahal semalam demam lo makin naik makanya gue kompres.lo baik..."

"CUKUP!berhenti sok peduli sama gue ki.gue benci tau nggak?"bentak raka

"Gue emang peduli sama lo ka.dan kenapa lo harus benci?apa salah gue peduli ama lo?atau apa karna lo benci sama gue?"

"Benar!gue sangat benci sama lo.gue benci dengan kehidupan sempurna lo.gue benci semua tentang lo.dan gara gara lo,gue kehilangan semuanya termasuk kasih sayang ayah sama bunda.jadi menjauh dari hidup gue atau lo bakal menyesal"tegas raka kemudian berlalu dari sana dengan membanting pintu itu dengan keras meninggalkan riki yang menatapnya sendu.

"Gue tau gimana sakitnya yang lo rasain ka tapi jangan menjauh dari gue.maaf jika gue penyebab rasa sakit lo"

.
.
.

Bodoh.kalimat yang dari tadi raka ucapkan pada dirinya sendiri dari tadi.kenapa dia bisa mengatakan kata itu pada riki tadi?

Apa kalian mengira itu dari hatinya?

Bukan,raka cuka membuat jarak dari kembarannya itu.jarak yang mungkin bisa menyelematkan mereka berdua.

Raka menyayangi riki?
Tentu saja,riki adalah saudaranya,abangnya.orang yang selalu melindungi dirinya supaya tidak terluka.bagaimana dia bisa melupakannya.

"Arrgghhhh"teriak raka frustasi sambil memukul setir mobilnya.

"Gue harap lo menjauh dari gue ki."batin raka.

Hingga mobil milik raka berhenti tepat didepan sebuah bangunan yang lumayan besar.

Tempat kenangannya bersama pria yang pernah dianggapnya saudara.markas riko.

Raka keluar dari mobilnya dengan tenang kemudian mengedarkan tatapannya kesegala sudut sebelum senyum sendu terukir disana.

Langkah kaki raka memasuki bangunan itu hingga ruangan gelap langsung menyambutnya disana.

"Gue sudah datang.jadi berhenti bertele tele dengan membuat drama seperti ini"ucap raka dengan tampang tenang.

Tidak ada sahutan membuat raka mengendus kesal.

"Riko,sampai kapan lo..."

Brukkk

Raka memejamkan matanya erat saat mendengar suara dibelakangnya yang tiba tiba membuat jantungnya kembali berulah.

Rasa sakit itu kembali muncul hingga membuat nafasnya sedikit tercekat.

Raka berusaha membuat dirinya terlihat baik baik saja dan dengan santai dia menoleh kebelakang.disana riko dan kawan kawannya berdiri dengan senyuman sinisnya.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang