💍3

3.9K 438 35
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU, No song fic.

Sakura by Ikimono Gakari

Hinata sudah meninggalkan kediaman Uchiha beberapa saat yang lalu, tapi entah mengapa pikirannya masih tertinggal di sana. Hinata sangat bingung mengapa keluarga Uchiha terlihat sangat aneh padanya. Seolah-olah Hinata adalah hantu yang bangkit dari kubur.

Apa aku sejelek itu? Tapi aku kan tidak buruk rupa seperti zombie atau pun kuntilanak! teriak Hinata dalam hati.

Sesekali Hinata akan melirik Itachi yang sedang fokus menyetir. Saat ini mereka sedang di perjalanan menuju Haramachi sekarang. Dan semenjak keluar dari rumah, selama perjalanan Itachi terus terdiam. Melihat ekspresi pria itu yang datar membuat Hinata tidak berani untuk mengajaknya berbicara. Aura hitam seolah sedang bernaung di atas kepala Itachi.

Sudah lebih dari setengah jam perjalanan, mereka berdua terus terdiam. Hinata hanya memandangi langit yang sebentar lagi akan berubah jingga. Salju di luar sana juga tidak terlalu terlihat menumpuk. Tapi Hinata tahu udara sedang minus nol derajat sekarang. Mengeratkan mantel hangat pemberian Itachi, Hinata sekali lagi melirik pria yang sedang menyetir ini.

Tidak berapa lama mobil yang dikendarai Itachi berhenti di sebuah apartemen yang terlihat kecil dan sangat sederhana. Hinata hanya menatap apartemen di depannya ini dengan bingung. Sedangkan Itachi hanya terdiam menunggu gadis di sampingnya ini berbicara.

"Kita sudah sampai. Apa ini benar tempat tinggalmu?" tanya Itachi yang heran melihat Hinata hanya menatap bangunan berlantai di depannya ini dengan bingung.

"I-iya..." jawab Hinata tersadar jika ternyata ini adalah tempat entah berantah yang sempat diucapkannya.

Haramachi.

Hinata pun segera turun dari dalam mobil sport metalik milik Itachi.

Itachi tersenyum tipis. "Aku akan mampir lain kali. Maaf tidak dapat mampir hari ini."

"Aa... Iya tidak apa-apa.  Hati-hati di jalan, Itachi-nii." Hinata tersenyum sambil membungkukan badan. Meskipun sedikit merasa tidak enak pada Itachi karena Hinata tidak menawari pria itu untuk mampir, tapi pria itu seolah memberi kode jika mereka harus kembali bertemu.

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Itachi pun melajukan mobilnya dan meninggalkan Hinata yang kebingungan di depan apartemen sederhana di belakangnya ini.

Dimana aku sekarang?

Hinata pun meratapi nasibnya dalam hati. Terserat dengan cara misterius di negara orang, bertemu dengan orang baik tapi sedikit aneh, tanpa sengaja harus muncul di kamar mandi orang dan berakhir berbohong tentang tempat tinggal.

Lengkap sudah.

Karena merasa tidak terlalu nyaman berada di tempat ini, Hinata segera pergi ke taman yang terletak di samping apartemen itu. Ternyata taman itu sangat sepi. Bagaimana tidak di tengah musim salju seperti ini pasti orang-orang lebih memilih berdiam diri di rumah daripada pergi berkeliaran. Bingung melakukan apa, Hinata pun memilih duduk di atas ayunan dan menggosok-gosok kedua tangannya. Udara semakin mendingin ini membuat Hinata merindukan iklim tropis Indonesia.

Kruucukkk.

Mendengar suara perutnya yang mengaung keras, Hinata segera memegangi perutnya.

Lapar!

Itsumo Matte Iru Jikan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang