Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto
Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU.
•
•"Nona?"
Hinata membuka matanya perlahan saat dirasa ada seseorang yang terus memperhatikannya sedari tadi. Ketika matanya benar-benar terbuka, Hinata melihat ada seorang pria berambut putih dengan masker yang menutupi sebagian wajah sedang berjongkok di depannya. Hinata sedikit berjingkat kaget. Dia pun segera duduk dari tempatnya berbaring sekarang.
Melihat Hinata yang sudah sadar, pria itu menyodorkan sebuah paper bag biru tua padanya.
"Uchiha-san sedang menunggu anda sekarang!" kata pria itu dengan suara yang dalam.
Uchiha?
Mata Hinata membulat. Jangan katakan Uchiha yang dimaksud pria ini sama dengan Uchiha yang dipikirkannya. Tubuh Hinata tiba-tiba menggigil pelan. Dia ketakutan dengan dugaannya sendiri. Sebelum Hinata sempat mengatakan apapun, pria berambut putih itu sudah menghilang di balik pintu.
Apa aku diculik? A-aku tidak akan dibunuh kan? Oh... Shika-kun, kumohon selamatkan aku!
Dengan tubuh yang masih menggigil Hinata mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan... ah... atau lebih tepatnya kamar ini berbeda dengan ruangan yang didatangi sebelumnya. Karena seingatnya, dia sedang melamar pekerjaan ke perusahaan Uzumaki Corp dan sedikit lancang memasuki ruangan yang ditujunya ketika melihat seseorang di ruangan itu terluka.
Ya... seseorang yang membuatnya menjadi sangat ketakutan seperti ini.
Jika diperhatikan lebih jelas lagi, kamar ini cukup luas dengan semua hal yang serba putih. Dari dinding, tirai, lemari, meja, sprai semua berwarna putih. Tidak ada lukisan atau hiasan apapun di kamar ini.
Jangan katakan jika ini adalah kamar... hotel??
Mendadak Hinata takut dengan pemikirannya sendiri. Dia berharap dapat segera kabur sejauh mungkin dari pria itu.
Lebih tepatnya, pria Uchiha itu.
Ya Tuhan.... selamatkan aku!
***
Awalnya Hinata cukup ragu dengan isi paper bag yang diberikan pria berambut putih tadi. Tapi setelah memberanikan diri untuk mrngeluarkan isinya, Hinata cukup terkejut jika dia mendapat sebuah pakaian dan sepasang sepatu.
20 menit Hinata berdebat dengan dirinya sendiri, pada akhirnya Hinata mencoba untuk memakai pakaian itu. Mencoba mengendalikan diri agar lebih tenang, Hinata yakin jika dirinya akan baik-baik saja.
Ya... dirinya akan baik-baik saja.
Dress peach selutut dengan coat panjang berwarna hitam membuat Hinata cukup kagum pada pemilih dress yang dipakainya ini. Sepasang flat shoes berwarna navy menghias cantik kakinya. Entah mengapa Hinata merasa jika dress peach ini terasa begitu pas di badannya. Walaupun menurut Hinata pemilihan dress di musim dingin kuranglah tepat. Dirinya seakan sedang bunuh diri di cuaca seekstrem ini. Diluar sana udara sedang mines derajat.
Saat membuka pintu, seseorang yang dikenalnya sudah berdiri di depannya dengan tersenyum ramah. Pria itu mengenakan pakaian serba hitam.
"Hinata!" sapa pria itu lirih, bahkan senyumannya terasa sangat sendu.
"Itachi-nii..." ucap Hinata serupa bisikan. Jujur, awal tadi Hinata sempat terpesona dengan ketampanan Itachi. Selain karena pria itu yang pertama kali mengulurkan tangan padanya saat pertams kali tersasar di Jepang ini, dan bagaimana juga pun Hinata adalah seorang gadis normal yang pasti terkagum jika bertemu pria tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itsumo Matte Iru Jikan ✅
Fanfiction[COMPLETED] Sasuhina fanfiction Kisah tentang kembali ke masa lalu, perjalanan waktu ke masa depan, bertukar tubuh, masuk ke dalam dunia novel, atau reinkarnasi. Novel atau komik bergenre sejenis itu sekarang sedang hits dipasaran. Lalu apa jadinya...