💍7

2.7K 323 19
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warnig : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU.


Hinata menatap jarum jam yang berdetik sedari tadi di kamarnya ini. Mungkin sudah lebih dari 2 jam Hinata menghitung tiap detik yang terus bergulir.

02:18 AM

Di jam segini Hinata masih terjaga. Pertanyaan Shikamaru ketika mereka makan malam tadi begitu mengganggunya.

"Hinata, siapa kau sebenarnya?"

"A-apa maksudmu, Shika-kun?" tanya Hinata tidak mengerti dengan perkataan Shikamaru. Siapa apanya?

"Seorang Uchiha sampai menatapmu seperti itu," tanpa sadar Shikamaru mengepalkan tangannya di bawah meja. Perasaan kesal selalu muncul jika dia mengingat saat melihat bagaimana Sasuke menatap Hinata. Bahkan mendengar Sasuke yang menyebut nama Hinata saja dapat membuat Shikamaru menjadi pria posesif. "Dia... Uchiha itu terlihat tertarik padamu! Apa kau tidak menyadarinya?"

Hinata hanya dapat melongo. Dia kebingungan. Menurut Hinata, dari sisi mananya si pria es batu itu tertarik padanya? Pria itu malah lebih terlihat seperti seseorang yang sedang menyimpan dendam padanya.

"I-itu tidak mungkin! Aku merasa malah dia tidak menyukaiku. Dan juga aku tidak nyaman jika bertemu dengannya," bantah Hinata. Memang itu yang dirasakannya, tidak ada ketertarikan atau perasaan sejenis itu yang dia tangkap dari sorot mata seorang Uchiha Sasuke.

Shikamaru mengerutkan kening. Dia tidak mengerti mengapa Hinata malah berasumsi sebaliknya. "Mengapa kau dapat berkata seperti itu?"

Meremas tangannya, Hinata menatap sepiring nasi goreng yang belum tersentuhnya.

"Pandangannya itu membuatku cukup terganggu. Sulit untuk menjelaskannya, tapi aku tidak nyaman jika berada di samping Uchiha-san." Hinata tidak tahu mengapa dia merasakan hal itu. Tapi bolehkah Hinata berasumsi, mungkin saja karena wajah Sasuke memang seperti itu?

Menatap Hinata dengan dalam, Shikamaru berusaha untuk tidak meluapkan kekesalannya pada gadis ini. "Aku sempat berpikir kalau kau adalah bagian dari masa lalunya."

Hinata menggeleng cepat, tidak ingin ada salah paham disini. "Selain nama, aku tidak tahu siapa dia!"

Shikamaru mengangguk mengerti. Tapi yang menjadi pertanyaan di pikirannya, mengapa Naruto dan juga dua gadis di kedai tadi terlihat terkejut melihat kedatangan Hinata?

Sepanjang makan malam, mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Tik... tik... tik...

Mendengar suara detik jam yang terdengar bergitu jelas di telinganya, Hinata yakin jika malam ini dia akan begadang. Bangkit dari ranjangnya dan menatap dirinya di depan cermin, Hinata mulai mencari hal yang menurutnya aneh atau janggal.
Tinggi badan yang tidak terlalu tinggi, dirasanys bukan masalah. Lalu kulitnya yang pucat, rambut hitam panjang, mata besar dan bibir yang kecil.

Oke... dirinya masih terlihat seperti manusia normal. Tidak ada yang salah dengannya.

"Aku sempat berpikir kalau kau adalah bagian dari masa lalunya."

Perkataan Shikamaru tadi kembali mengingatkannya pada pertemuannya dengan Neji sebulan lalu. Mengingatkan pada perkataan pemuda tampan nan cantik itu.

Menolongku dari sesuatu yang menyakitkan!

Itsumo Matte Iru Jikan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang