💍20

2.1K 309 50
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU.


Song : Nakushita Kotoba by No Regret Life

~~~

Hinata membuka mata dan hal pertama kali yang dilihatnya adalah langit-langit ruangan bercorak bintang kecil berwarna - warni yang nampak asing. Mengedarkan pandangan ke sekeliling, hanya ada lemari kayu, sofa kecil berwarna hitam, televisi 30 inch dan dinding tembok berwarna putih. Di samping kanannya terdapat sebuah jendela besar dengan tirai berwarna putih.

Hinata mendesah pelan. Ditatapnya lagi langit-langit yang berhias bintang kecil itu. Ya... lagi-lagi dia merasakan de javu.

Tapi Hinata tahu, ini adalah kamar rumah sakit. Aroma mawar dan obat yang bercampur menegaskan hal itu.

"Kakak lagi sakit tho, Mah?"

Terdengar perbincangan dari balik pintu di seberangnya.

"Iya... karena itu kita jauh-jauh datang kemari." Jawab sang ibu dengan lembut.

"Kakak sakit apa, Mah?" tanya bocah itu lagi.

"Kakak habis jatuh!"

Mendengar perbincangan itu membuat Hinata sangat merindukan keluarganya. Ayah, ibu dan seorang adik perempuannya yang cerewet.Hinata tersenyum setiap kali mengingat adik nakalnya itu. Bocah itu pasti sangat cerewet di depannya tapi akan berubah pendiam jika bersama orang lain yang masih asing baginya.

"Kakak di kamar nomer berapa, Mah?" terdengar suara bocah kecil itu lagi.

"Bentar ya,Vi. Mamah tanya suster dulu!"

Hinata mendengar langkah kaki ibu dan anak itu mulai menjauh.

Tapi... tunggu.

Mereka tadi menggunakan...

Bahasa indonesia?

Jangan-jangan aku sudah kembali ke Indonesia?

Hinata mencoba untuk bangun. Merasakan perut bagian bawahnya terasa sakit saat digunakan untuk bergerak, dia meyakini hal yang sudah terjadi padanya bukanlah mimpi. Dengan sekuat tenaga Hinata mencoba menuruni tempat tidur dan berjalan ke arah jendela. Dia harus memastikan apa dirinya sudah kembali ke Indonesia atau masih berada di Jepang.

Sebelum tangan Hinata menggapai tirai di depannya, terdengar suara pintu terbuka.

"Hinata?"

Hinata pun spontan menoleh ke arah suara itu. Dia tercenung di tempat melihat kedatangan orang itu.

"Itachi-nii?" gumam Hinata pelan.

Pria yang disebut namanya itu hanya tersenyum lalu menghampiri Hinata dengan langkah panjangnya. "Apa yang ingin kau lakukan? Diluar masih sangat dingin. Musim dingin belum berlalu."

Itachi pun membantu Hinata untuk kembali ke tempat tidurnya. Hinata menurut saja. Tapi dia masih tidak habis pikir, mimpi apa yang sudah dilihatnya. Mimpi itu terasa nyata. Atau mungkin saat ini dirinya masih sedang bermimpi?

Karena terlalu bingung dengan keadaannya, Hinata tidak menangkap satu katapun yang diucapkan oleh Itachi. Dia hanya terlalu fokus dengan jas putih yang dikenakan pria berkuncir itu.

"Apa kau seorang dokter?" tanya Hinata membuat Itachi tersenyum kecil.

Itachi mengangguk dan duduk di samping gadis itu. "Aku adalah dokter penanggung jawabmu."

Itsumo Matte Iru Jikan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang