・ 。
💫∴。 *
・゚*。✨・
・ *゚。 *
・ ゚*。・゚🌟 。
✩ ✨・。°*. ゚
* ゚。·*・。 ゚*✩‧
゚ *.。💫。・
* ⭐️ 。・゚*.。
* ゚✩・。 * 。
・ ゚✨ 。Punggung Yeri menabrak tembok setelah didorong Lisa. Eunha benar-benar tahu bagaimana cara memperdaya orang. Lisa bahkan termakan oleh omongannya.
"Lo tau kan lo cuma masa lalu? Kenapa lo harus rebut Jungkook dari gue setelah semua ini? Setelah lo hilang kenapa harus muncul lagi?"
Yeri masih diam. Mata Lisa berkaca-kaca. Berbeda dengan Eunha dan Jiho dulu, kini Yeri dapat merasakan bahwa Lisa benar-benar mencintai Jungkook.
Dia menghela napasnya, "Gue gak mau rebut dia dari lo kak. Santai. Gue cuma mau lurus in masalah gue sama dia kemarin. Gak ada yang lain." jawab Yeri.
Kini giliran Lisa yang terdiam. Yeri menatap lurus kearahnya. Bukan Yeri, tapi malah Lisa yang takut melihat tatapan Yeri.
"Udah selesai bicaranya?" tanya Yeri. Lisa masih diam. Dia mengingat-ingat perkataan Eunha padanya.
"Lo gak boleh biarin hak milik lo di rebut dong. Dia kan cuma masa lalu, Jungkook. Lo itu masa kini dan berpotensi besar jadi masa depannya. Kalo lo lepasin, ya lo jadi masa lalu juga di masa depan."
Satu tamparan keras mengenai pipi kanan Yeri. Dia tersenyum setelah menerimanya. Lalu dia kembali melihat kearah Lisa dengan tatapan yang tidak kalah tajam.
"Oh lo udah di pengaruhin kak Eunha? Wajar sih kalo dia udah ngelakuin itu, biasanya yang otaknya dangkal dan gak mikir pasti kemakan omongan dia. Atau lo perlu penyaluran emosi? Nih pipi kiri."
Lisa sebenarnya sadar dia tidak boleh seperti ini. Tangannya bergemetar sambil di kepalkannya. Emosi menutupi dirinya yang sebenarnya.
Satu tamparan lagi mengenai pipi kiri Yeri sehingga membuat pipinya memerah. Orang yang berjalan di lorong itu melihat kearah mereka tanpa ada niatan untuk membantu.
"Gue- gue cinta banget sama Jungkook. Gue rela ngapain pun demi dia. Tapi kenapa dia gak pernah rasain hal yang sama." ucap Lisa.
"Kenapa setelah ada gue pun, dia gak pernah bisa lupain lo?"
"Beri aku waktu."
"Waktu apa lagi, Lisa?" tanya Jungkook. Lisa menggelengkan kepalanya pelan sembari mengusap air matanya yang terus menerus berjatuhan.
"Waktu buat lupain kamu. Waktu untuk relakan kamu." Jungkook mengacak rambutnya frustrasi.
"Kalo gitu terus, gimana kamu mau relakan aku?" tanya Jungkook dengan suara keras.
Lisa menggigit bibirnya takut melihat Jungkook yang emosi, "Lagi pula. Kenapa kamu gak bisa buka hati untuk ku? Setelah semua yang kita lalui? Apa maksudnya ini semua? Aku di tendang oleh masa lalu mu?"
"Apa maksud mu?" Jungkook kebingungan mencerna kata-kata Lisa.
"Lupakan Yeri. Kita bisa memulai semuanya dari awal lagi. Ya? Please jangan gini. Aku gak tau harus gimana kalo gak ada kamu."
Lisa kembali menangis. Dia tau Jungkook bukan orang yang tega melihat orang menangis, tapi dia tidak bisa memakai senjata nya itu berulang kali. Jungkook tidak terpengaruh lagi.
"Maaf Lisa. Aku pikir aku sudah mengatakan semuanya."
"Kamu juga salah! Kenapa harus jadiin aku pacar kalo masih sayang sama Yeri? Kenapa baik banget sampe buat aku gini? Kamu pernah pikirin perasaanku gak sih?" tanya Lisa.
Jungkook mengangguk, "Pernah, tentu saja. Aku pikir kalo aku memulai hidup baru dengan kamu, aku bisa lupain Yeri. Nyatanya tidak."
"Tolong katakan kamu mencintaiku." Lisa melihat Jungkook penuh harapan. Sayangnya Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Aku akan beri kamu waktu."
"Gue tau lo gak akan bisa sendirian. Jadi gue disini." Sekali lagi, Eunha menjambak rambut Yeri dengan keras.
Bukan hanya Yeri yang terkejut, tapi Lisa juga. Dia tidak menyangka Eunha akan ada disana.
"Jadi lo pura-pura amnesia ha? Terus pas gue ketemu lo, lo malah sarkastik ke gue. Sialan. Kenapa lo gak mati aja pas bunuh diri."
"Eunha udah." ucap Lisa mulai takut. Orang-orang yang lewat dari lorong itu tidak berniat membantu sama sekali. Mereka bahkan pura-pura tidak melihat.
"Lepas." Yeri tahu suara ini. Tapi dia hanya menutup matanya karena merasa kesakitan di kepalanya.
Lisa yang paling takut setelah mendengar suara Jungkook. Eunha refleks melepaskan jambakannya. Jungkook menarik Yeri ke belakang nya.
Siapa yang menduga kedatangan Jungkook? Berterimakasihlah pada Jihoon karena mengambil keputusan yang tepat.
"Masih bisa ya lo bully orang? Udah sehebat apa sih lo? Oh terus lo. Udah jadi antek-antek nya si Eunha? Kemakan ucapan dia juga?" ucap Jungkook sarkastik.
"Tapi dia pura-pura amnesia! Lo gak marah apa?" bentak Eunha. "Gak!" balas Jungkook tidak kalah emosi.
"Know your limit, Eunha. Lo masih manusia bukan? Dan lo. Gak ada lagi waktu. Kita putus."
Jungkook membawa Yeri pergi dari sana, meninggalkan Lisa yang menangis menyesali keputusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T [전정국 × 김예리]
Fanfic"Aku gak kenal kamu kok kak." ucap Yeri. Entah rasa apa yang seharusnya dirasakan seorang Jeon Jungkook. Hatinya terbelah seakan ada bagian yang senang dan bagian yang kecewa setelah mendengar itu. - "Menurutmu cinta itu seperti apa?" "Cinta?" tany...