・ 。
💫∴。 *
・゚*。✨・
・ *゚。 *
・ ゚*。・゚🌟 。
✩ ✨・。°*. ゚
* ゚。·*・。 ゚*✩‧
゚ *.。💫。・
* ⭐️ 。・゚*.。
* ゚✩・。 * 。
・ ゚✨ 。Baru saja Yeri keluar dari kelasnya, dia sudah di tunggu oleh Jungkook di depan pintu. Jungkokk tersenyum melihatnya.
Namun kalau dia sudah berada disana sejak kelas selesai artinya Jungkook mendengar pembicaraan Yeri dan Mina.
"Ayo pulang." Jungkook menawarkan tangannya untuk di genggam Yeri. Untung saja Yeri meraih tangannya. Jungkook menggenggamnya dengan erat.
"Kak. Kamu denger ya?"tanya Yeri.
Jungkook menganggukkan kepalanya pelan. "Kamu punya alasan untuk curiga. Jihoon juga punya alasan untuk bilang hal itu karena dia suka sama kamu."
"Tapi aku kan udah jelasin ke kamu kenapa aku pernah ninggalin kamu. Ya walaupun kedengaran kaya alasan, tapi Eunha memang orang yang bahaya karena dia berkuasa." Sambung Jungkook.
"Apa kamu masih takut?" Yeri menghela napasnya sembari mengangguk pelan. Jungkook langsung merangkul Yeri.
Hangat. Bohong jika Yeri tidak suka. Dia kembali merasakan jantungnya berdebar. Entah dia yang salah, atau memang Jungkook yang benar-benar menguasai hatinya.
Di mobil pun, Jungkook terus memegang tangan Yeri. Apa Jungkook yang terlalu pintar mengambil hati atau Yeri yang gampang jatuh hati tidak ada yang tahu.
"Aku gak maksa kamu percaya sayang, tapi aku pengennya gitu." Dia tertawa pelan.
"Oh iya. Kayanya kamu harus lihat email dari ayahku. Katanya gak ada balasan. Takutnya belum kamu lihat." ucap Jungkook sambil masih fokus menyetir.
"Hah? Kok email dokter Jeon sih? Dia ngirim apa?"tanya Yeri.
"Loh yang punya email kan kamu, kok nanya aku?" Jungkook tertawa. Yeri yang penasaran langsung membuka email dari dokter Jeon.
Isinya hanya foto-foto yang Yeri tahu milik siapa. Namun di dinding dan lemarinya masih ada foto Yeri. Hal itu membuat dia tersenyum.
"Ini gak pernah kamu ganti? Waktu aku konsultasi dokter Jeon bilang sih tapi aku gak percaya." Jungkook mengangguk.
"Sekarang percaya gak?"tanya Jungkook. Yeri berdeham.
"Oh iya sebelum aku lupa. Kemarin aku ketemu ibu kamu. Kamu gak pernah ketemu sama dia ya?"
Yeri menghela napasnya. Hampir 3 tahun dia tidak menemui ibunya. Berbeda dengan Ayahnya yang selalu diaturkan jadwal oleh Hyunjae.
"Kamu gak mau ketemu? Dia pasti rindu."
"Aku juga rindu. Tapi dia punya keluarga yag lebih penting sekarang jadi aku ga bisa paksain kehendakku kak."
"Sebenarnya dia bilang jangan bilang sih, tapi kemarin dia kaget banget ketemu aku sampe nangis katanya kangen banget sama kamu. Dia pikir kita masih bareng kaya dulu. Untung sekarang udah balik kan ya."
"Kak... ayo ketemu ibu."
...
Jungkook dan Yeri memang tidak seromantis saat mereka masih SMA. Bahkan mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Kata orang, mencintai itu tidak perlu alasan.
Tapi bagi Yeri dia punya alasan untuk itu. Karena orang yang dia cintai itu Jungkook.
Mereka tidak pernah lagi memikirkan perkataan orang lain yang mungkin mengatakan mereka tidak cocok atau yang lain lain.
Walaupun bisa dibilang cinta membutakan mereka berdua, bukankah itu yang membuat hidup lebih indah? Bukan hanya untuk novel romansa.
end
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T [전정국 × 김예리]
Fanfiction"Aku gak kenal kamu kok kak." ucap Yeri. Entah rasa apa yang seharusnya dirasakan seorang Jeon Jungkook. Hatinya terbelah seakan ada bagian yang senang dan bagian yang kecewa setelah mendengar itu. - "Menurutmu cinta itu seperti apa?" "Cinta?" tany...