2.3 what is right ✨

1.7K 260 14
                                    


┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚✩ ⋆。˚✩
┊ ┊ ┊ ✫
┊ ┊ ☪︎⋆
┊ ⊹ ⋆
✯ ⋆

"Lo kenapa?" tanya Rose pada Lisa yang melamun. Tapi Lisa sama sekali tidak menjawabnya.

Rose mengalihkan pandangannya pada Eunha yang sibuk dengan notebooknya, "Dia kenapa?" tanya nya lagi.

Eunha menggeleng, "Gak tau. Coba lo tanya Jungkook deh?"

"Hey, lo gak bisa melamun terus, nanti lo kemasukan setan lho." Rose menggoyang-goyangkan bahu Lisa.

Tanpa berbicara, tiba-tiba Lisa menangis. Dia masih melihat ke satu titik namun bedanya kini air matanya mengalir.

"Heh, jangan-jangan udah masuk beneran?" tanya Rose panik. Jiho hanya mengamati Lisa.

Lisa menggelengkan kepalanya pelan, "Jungkook." katanya "Jungkook minta putus." ucapnya lagi.

Bukan hanya Rose yang terkejut, Eunha dan Jiho pun ikut terkejut. Karena baru ini dia berbicara namun dia mengatakan hal yang tidak terbayangkan oleh mereka.

"Kok bisa?" tanya Eunha.

"Pasti karena lo udah tau semuanya kan?" tanya Jaehyun. Lisa mengangguk pelan.

"Lepasin aja, Lis. Lo gak bisa gini terus." ucap Jaehyun. Rose tidak mengerti apa yang di bicarakannya.

"Lo bicara soal Yeri?" tanya Eunha. Jaehyun mengangguk. Sedangkan Rose yang tidak tahu apapun menatap Jaehyun seakan bertanya-tanya.

"Yeri yang adik tingkat itu? Apa masalahnya? Jungkook selingkuh?" Jaehyun menggelengkan kepalanya lalu mengambil tempat duduk.

"Yeri mantannya yang belum bisa dia lupain. Dia pura-pura amnesia biar gak bermasalah sama Eunha. Tapi pasti Jungkook tau sekarang."

Eunha berhenti mengetikkan laporannya, "Apa? Jadi dia gak amnesia maksud lo? Sialan."

"Lo sentuh Yeri sekali lagi? Habis lo di tangan gue." Jaehyun beranjak pergi karena terlalu emosi. Rose hanya terdiam kebingungan. Untung saja pacarnya tidak terlibat.

"Tuh kan gue bilang, Yeri emang pembawa masalah. Dia mau ngambil Jungkook dari Lisa eh Jaehyun juga ikut-ikutan kan?"

"Lo gak perlu pengaruhi mereka kaya lo pengaruhi gue dulu." ucap Jiho.

Siapa yang lupa acara jambak-jambakan yang Jiho buat saat pertama kali dia mendengar Jaehyun mendekati adik tingkat lagi.

"Gue gak pengaruhi lo, gue gak pengaruhi mereka. Gue cuma kasian sama kalian. Sebagai teman, gue juga merasa kesal. Bisa bisanya sahabat gue diginiin."

Lisa mengepal tangannya. Sekali lagi, Eunha tahu dia menang.

-



Mina tersedak mendengar cerita dari Yeri, "Serius? Lo ketemu kak Jungkook?" Yeri mengangguk sambil memijat keningnya.

"Emang bener, sekarang gue lega banget soalnya gak bohong lagi tapi muncul masalah baru setelah kak Jungkook bilang dia masih punya rasa sama gue."

"Loh kenapa? Bukannya lo juga masih punya rasa?"

"Ngawur lo. Gak lah. Gue takut kak Lisa di pengaruhin kak Eunha. Menurut lo gimana?" tanya Yeri.

"Hey, serius banget?" tanya Jihoon. Yeri harus berpura-pura tertawa.

"Eh iya ini lagi bicarain tugas tapi gak ada Lucas sama Mark." jawab Yeri mengelak. Jihoon tidak boleh tau masalahnya.

"Tapi-" Jihoon menghentikan perkataannya dan memperhatikan Yeri. Jujur saja, Yeri sudah takut Jihoon mendengarkan percakapan ya dengan Mina tadi.

"Hari ini kamu gak pake make up ya?" tanya Jihoon. Yeri menghela napas lega lalu mengangguk.

"Iya. Kenapa? Jelek ya?" tanya Yeri. Mina tertawa mendengar perkataan Yeri.

"Engga. Lebih cerah aja. Enak dilihat. Gini aja terus." jawab Jihoon. Mina menyadari suasana yang sudah berubah disana.

"Eh gue duluan ya. Mau nyari Mark. Nanti kita bicarain lagi, Yer. Angkat telepon gue ya nanti!" Yeri mengangguk.

"Lo gak pesen makanan dulu?"

"Gue liatin lo aja udah kenyang." jawab Jihoon. Yeri yang tadinya sedang minum, hingga tersedak. Jihoon tertawa melihatnya.

Setelah beberapa saat diam Jihoon akhirnya membuka suara, "Tadi itu serius lagi bicarain tugas? Gue gak sengaja denger nama kak Eunha. Ada masalah ya?"

Yeri terdiam. Lebih tepatnya dia tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Jihoon menyesal telah mempertanyakan hal itu.

"Oh iya bukan urusan gue. Maaf ya." Jihoon merasa bersalah. Tapi Yeri juga merasa bersalah karena tidak bisa memberitahukan masalahnya.

Kini mereka berdua diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Yeri yang baru selesai makan, memainkan ponselnya dan Jihoon pun sibuk dengan tabnya. Sampai seseorang datang ke meja mereka.


Awalnya Yeri mengira hanya orang yang ingin duduk di sebelah mejanya, namun orang itu berdiri terlalu lama sampai akhirnya Yeri mengalihkan pandangannya.


"Ada apa ya kak?" tanya Yeri berusaha senormal mungkin. Jihoon pun menghentikan aktivitasnya setelah mendengar suara Yeri.

"Kita perlu bicara." Yeri dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Gak kak. Kita gak punya hal yang harus dibicarakan." elak Yeri. Lisa memejamkan matanya sejenak berusaha menahan emosinya.

"Lo. Harus ikut gue. Kan gue udah bilang kita harus bicara!" bentak Lisa. Beberapa orang yang berada di restoran cepat saji itu melihat kearah mereka.


Lisa memegang pergelangan tangan Yeri dan berusaha menariknya, namun ditahan oleh oleh Jihoon. Dia merasa Yeri dalam bahaya tapi sayangnya Yeri menggelengkan kepala.

"Gapapa, Hoon. Lo duluan aja ya." ucap Yeri. Jihoon melepaskan pegangannya. Lalu Yeri pergi mengikuti Lisa.

DON'T [전정국 × 김예리]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang