┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚✩ ⋆。˚✩
┊ ┊ ┊ ✫
┊ ┊ ☪︎⋆
┊ ⊹ ⋆
✯ ⋆Setelah mendengar cerita dari Yeri kemarin, Lucas seperti memiliki dendam tersendiri pada Jungkook.
Dia tidak berusaha mengikuti Jungkook, namun jika dia bertemu atau melihat Jungkook dia akan dengan sengaja mengatakan, "Idiot." dengan suara besar.
Jungkook sudah beberapa kali mencoba mengabaikan Lucas. Tapi siapa yang tidak terganggu oleh hal itu? Karena dia benar-benar mengatakan hal itu langsung tertuju pada Jungkook.
"Huh. Idiot." ucap Lucas. Masih lumayan pagi untuk berada di kampus, oleh karena itu belum banyak orang disana.
"Lo punya masalah apa sih sama gue? Kenapa lo bilang idiot idiot tiap liat gue? Lo adik tingkat bukan?"
Lucas tertawa pelan, "Emang iya gue adik tingkat. Kenapa lo?"
"Masalah lo apaan. Gila lo nyari masalah sama gue." Jungkook sudah menarik kerah kemeja Lucas keatas, namun Lucas masih tertawa.
"Gue kasian ajaa temen gue masih mikirin lo padahal lo nya brengsek. Lo gak tau cara jaga cewek. Makanya gue bilang lo idiot, brengsek."
Satu pukulan mendarat mulus di pipi Lucas, "Oh kalo berantem gini lo jago? Iya? Bener-bener idiot lo. Sia-sia In orang yang peduli sama lo."
Baru saja Jungkook ingin melemparkan pukulan kedua, "Lucas!" seseorang berteriak memanggil namanya dan berlari kearah mereka.
"Lo kenapa nyari masalah sih. Kak maafin temen gue ya. Tolong lepasin." Yeri menepis tangan Jungkook dari kerah baju Lucas.
Jungkook yang terkejut melepaskan kerah Lucas dengan cepat. Dia terus melihat ke arah Yeri, walaupun Yeri sama sekali tidak melirik kearahnya.
"Kenapa lo berhentiin gue sih?" tanya Lucas saat dia dibawa menjauh dari Jungkook oleh Yeri. Yeri menghentikan langkahnya dan memukul Lucas berkali-kali.
"Lo yang idiot! Ngapain lo cari masalah sama dia. Padahal gue bahkan berusaha lupain dia. Gue pengen dia juga lupa. Jangan ungkit-ungkit soal gue ke dia."
"Lo mungkin selalu bohongin diri lo sendiri, tapi lo gak bisa bohongin gue." jawab Lucas.
"Lo pernah gak ngerasain, kalo lo pengen orang yang lo sayang itu seneng apa pun caranya. Walaupun bukan sama lo. "
"Yer." Lucas ikut sedih melihat Yeri yang hampir menangis lagi. Mungkin kali ini caranya salah.
"Tapi lo beneran idiot apa gimana sih! Kalo gue ketauan sebenarnya gue gak amnesia gimana? Lo hampir mempertaruhkan semuanya disitu. Kalo mau bertindak ya mikir dulu." ucap Yeri kesal.
"Ayo ke PKM. Gue obatin luka lo." Yeri menarik lengan Lucas dengan cepat.
-
Yeri dan Lucas masuk ke dalam kelasnya bersamaan. Hal yang tidak pernah dilihat oleh Mina dan Mark.
"Kok lo bisa sama Lucas? Lho kok Lucas bonyok?! Kenapa ini?" teriak Mina panik. Lucas hanya bisa terkekeh pelan.
"Dia idiot banget sih. Kesel banget gue." Yeri langsung duduk di sebelah Mina. Mina terlanjur penasaran dan kerap bertanya ada apa.
"Lo habis berantem sama siapa?" tanya Mark.
"Jungkook manusia paling idiot itu." jawab Lucas kesal.
Satu pukulan mendarat lagi di kepala Lucas dari Yeri, "Lo yang paling idiot. Bingung gue kenapa bisa temenan sama lo."
"Eh tapi lo gak ngomong apapun kan ke dia? Ngomong sesuatu yang bisa bikin dia curiga kalo Yeri gak lupa ingatan?" tanya Mina.
Lucas menggaruk kepalanya, "Kayanya sih gak ada."
"Kok kayaknya sih? Serius dong lo. Ada atau engga."
"Gue gak inget" jawab Lucas.
"Tuh kan gue bilang juga apa. Dia paling idiot."
-
Jungkook masih memikirkan perkataan Lucas tadi pagi. Sebenarnya dia tidak ingin memikirkannya karena dia mengira Lucas hanya mengada-ada.
Tidak sampai Yeri datang dan menghentikannya untuk memukul Lucas lagi. Sekarang dia tahu teman yang di maksud Lucas itu adalah Yeri.
Hal yang terus membuatnya berpikir dua kali adalah saat Lucas mengatakan "Kasian temen gue masih mikirin lo padahal lo nya brengsek."
"Kalo bener temen yang dia maksud itu Yeri. Berarti Yeri mikirin gue. Kalo dia mikirin gue berarti sebenarnya dia gak lupa ingatan." gumam Jungkook.
Tepat dengan berakhirnya teori di kepalanya, dia mendengar suara dari bawah dan melihat Ayahnya pulang kerumah.
"Loh kenapa turun kebawa?" tanya Ayahnya yang kini duduk bersama ibunya di sofa depan televisi.
"Yah. Ayah gak bisa bohong lagi. Mau jujur aja gak yah?" tanya Jungkook. Ibunya sudah tahu kalau dia akan membicarakan soal Yeri.
Sebelum Jungkook tahu, ayahnya lebih dulu memberitahukan kepada ibunya semua yang dia ketahui. Seharusnya walaupun dia bertanya pada ibunya dia bisa langsung mengetahui itu semua.
"Oke ayah akan jujur. Kamu mau nanya soal Yeri?" Jungkook mengangguk kan kepalanya.
"Yeri. Sebenarnya dia gak lupa ingatan kan?"
"Ayah seharusnya gak bisa membagikan informasi tentang pasien ayah." Ayahnya melihat kearah ibu Jungkook, lalu wanita itu mengangguk pelan.
"Tapi benar. Dia tidak lupa ingatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T [전정국 × 김예리]
Fanfiction"Aku gak kenal kamu kok kak." ucap Yeri. Entah rasa apa yang seharusnya dirasakan seorang Jeon Jungkook. Hatinya terbelah seakan ada bagian yang senang dan bagian yang kecewa setelah mendengar itu. - "Menurutmu cinta itu seperti apa?" "Cinta?" tany...