┊┊┊┊
┊┊┊✧
┊┊✦.
┊✧ .
✦ .
.Yeri tidak tidur walaupun matanya tertutup. Dia masih bisa mendengarkan Mina memanggil namanya berkali-kali. Meskipun begitu, dia menghiraukan sahabatnya itu.
Pikirannya masih melayang kemana-mana padahal kelas sudah selesai sejak 15 menit yang lalu.
"Yer serius lo kenapa deh? Jangan tidur disini." Ucap Mina. Yeri hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Gapapa. Lo pulang duluan aja deh." Jawab Yeri masih dengan mata yang tertutup.
Mina masih tidak beranjak dari tempat duduknya. Hanya ada mereka berdua di kelas itu karena memang hari sudah mulai sore.
"Gak Yer. Lo serius ada apa." Mina mulai serius. Dia yakin Yeri tidak baik baik saja.
Satu bukti yang menunjukkan Yeri tidak baik-baik saja adalah dia tidak membawa buku. Buku novel romansa favoritnya. Tentu saja aneh bagi Mina yang terbiasa melihatnya membawa 4 sampai 5 buku setiap hari.
Yeri juga lebih banyak diam dan merenung hari ini. "Gue bingung, Mina. Gue harus ngapain sekarang."
"Lo bingung kenapa? Cerita aja ke gue." Mina menempelkan kepalanya ke meja.
"Gue balik sama kak Jungkook."
Benar. Mina baru tahu hal ini. Karena itu dia sangat terkejut sampai mengangkat kepalanya lagi "Hah serius lo?"
Yeri mengangguk pelan. "Terus kenapa lo harus pusing gini kalo lo udah balik ke kak Jungkook? Kan gak ada yang larang. Apa kak Lisa?" Tanya Mina.
Jelas masalah dengan Lisa sudah selesai. Sekarang Yeri malah mempertanyakan dirinya sendiri. Dia yang membuat dirinya sendiri kebingungan.
"Dia udah putus sama kak Lisa."
"Terus masalahnya apa?" Yeri menghela napasnya.
"Masalahnya sekarang gue sendiri."
[2 hari yang lalu]
"Sekarang Hoon. Lo mau ngomong apa sih?" tanya Yeri yang kebetulan sudah selesai dengan makanannya. Mau tidak mau, Jihoon harus mengatakannya.
"Lo inget gak dulu awal kita ketemu?" tanya Jihoon. Yeri mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lo inget juga gak dulu lo bilang lo gak percaya cinta pada kehidupan nyata? Adanya hanya untuk memperindah novel?"
Yeri mengangguk lagi. Namun kali ini dia tau arah topik yang ditanyakan Jihoon. Hanya saja dia pura-pura untuk tidak tahu.
"Jadi?" tanya Yeri. Jihoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Gue bukannya bermaksud sok tau, tapi kayanya trauma lo karena kak Jungkook ya?" Yeri menganggukkan kepalanya lagi karena tidak ada alasan baginya untuk berbohong pada Jihoon.
Jihoon menarik napasnya dan membuangnya pelan, "Karena sekarang lo udah balik sama kak Jungkook apa itu artinya lo udah percaya cinta lagi?"
Yeri terdiam. Benar. Dia yang membuat motto hidup bahwa cinta itu tidak ada di kehidupan nyata selain untuk memperindah novel. Itupun sejak dia berpisah dengan Jungkook.
"Kalo lo percaya cinta lagi, lo harusnya sama gue. Karena kak Jungkook yang udah buat lo berpikiran cinta itu gak ada."
Jalan pikiran Jihoon tidak dapat dibaca. Apalagi Yeri yang menjadi mempertanyakan mottonya itu.
"Lo tau kan apa aja yang gue perbuat biar lo percaya cinta lagi? Dan lo malah balik ke orang yang sama."
Yeri termenung. Kalau diingat-ingat, memang benar Jihoon telah melakukan banyak hal. Bahkan sudah mengenalkan Yeri dengan kakaknya yang ternyata penulis novel romansa terkenal.
Kakaknya juga pernah mengatakan pada Yeri bahwa semua inspirasinya berasal dari kenyataan. Tidak ada alasan Yeri untuk membenci cinta di kehidupannya.
"Jadi maksud lo. Gue seharusnya gak balik ke kak Jungkook?"
Mina mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar cerita Yeri. "Jadi itu alasan lo bingung gini?" Yeri tidak menjawab melainkan memijat pelipisnya.
"Gue ngerti kalo lo bingung. Lo merasa kaya makan ucapan lo sendiri kan?"
"Iya. Apalagi gue pernah bilang gak akan pernah balik ke dia, tapi gue malah terbawa suasana. Mina gue takut."
Mina menatap sahabatnya yag terlihat sangat kebingungan itu. Sebenarnya, dia tidak mengerti harus mengatakan apa untuk menenangkan Yeri.
Tapi karena dia harus mengatakan sesuatu, "Apa yang lo takutkan?"
"Gimana kalo Jihoon benar. Gimana kalo gue emang seharusnya gak baalik ke kak Jungkook. Gimana kalo dia kaya dulu lagi." Mina memegang pundak Yeri.
"Hey. Semua orang berubah Yeri. Lo cuma perlu ngikutin kata hati lo. Karena apa pun yang orang bilang, lo melakukan sesuatu untuk diri lo bukan untuk orang lain."
"Kita masih muda, Yer. Lo harus nikmatin yang namanya cinta. Jangan di buat stress. Nanti lo sendiri yang capek kalo terus berpikiran gitu." Sambung Mina.
"Gue yakin lo udah ngerti kan? Gue duluan ya, udah di tunggu Mark. Nanti telfon gue kalo ada apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T [전정국 × 김예리]
Fanfic"Aku gak kenal kamu kok kak." ucap Yeri. Entah rasa apa yang seharusnya dirasakan seorang Jeon Jungkook. Hatinya terbelah seakan ada bagian yang senang dan bagian yang kecewa setelah mendengar itu. - "Menurutmu cinta itu seperti apa?" "Cinta?" tany...