27. Kesempatan Terakhir

1.5K 232 55
                                    

**

Melalui cermin besar, bolak-balik Dira mengecek seluruh penampilannya, ㅡmulai dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Padahal, tidak pernah seorang Kinandira Lazuardy itu terlihat kurang percaya diri di setiap penampilannya.

Tapi hari ini? Meskipun sudah memilih baju dari semalam dan berdandan dari satu jam yang lalu, Dira tetap merasa gusar pada dirinya sendiri.

Sebuah dress cantik bermotif floral sudah membalut tubuhnya hingga terlihat anggun. Wajah kelas mbak-mbak Korea, ㅡkata Sella, sudah dipulas make up tipis natural yang semakin membuat kulit pantat bayinya mulus. Tidak perlu dandan berlebih dengan memakai bulu mata anti badai, menggambar alis setebal Shinchan, atau memakai lipstick berwarna merah, ㅡseperti drakula sehabis menghisap darah perawan. Kinandira Lazuardy tetaplah gadis dengan kecantikan alami tanpa sesuatu yang berlebihan.

'Pokoknya jangan sampai norak!' Pekiknya dalam hati seraya membenarkan anting cantik di telinganya.

Setelahnya, Dira mengerjap ketika ekor matanya tak sengaja melirik jam dinding di kamarnya. Sepuluh menit lagi jemputannya akan datang.

Seperti yang telah diminta Dega kemarin, Dira diajaknya untuk datang ke pernikahan saudaranya. Dira yang awalnya mengira itu adalah suatu bentuk candaan Dega saja, ternyata ia salah. Bunda Dian dengan antusiasnya juga meminta Dira untuk datang. Entah apa alasannya, padahal hubungannya dengan Dega juga belum jelas. Tapi ini Dira malah seperti calon istri Dega dengan diajak menghadiri acara keluarganya.

Ting!

Buru-buru Dira mencari ponselnya yang entah dimana keberadaannya. Karena sibuk melihat pantulan penampilannya di cermin, ia sampai lupa menaruh ponselnya sendiri.

Setelah berhasil menyingkirkan semua barang yang tergeletak di atas ranjang besarnya, akhirnya ia menemukan ponsel yang terbalut case berwarna senada dengan dress yang ia gunakan.

From : Degalak

Pakai rok warna hitam atau putih aja.

Ternyata sudah ada banyak pesan dari Dega yang belum sempat Dira baca dari beberapa menit yang lalu.

"Cih, ngapain minta pakai baju serasi? Pacaran aja enggakkkk!!" gumam Dira di hadapan ponselnya.

Jiwa memberontak Dira sedang naik. Sengaja Dira tidak menurut dengan mengenakan baju yang senada dengan warna kemeja Dega seperti permintaan cowok itu.

From : Degalak

Gak usah dandan menor. Nanti gue dikira gandeng ondel-ondel.

Dira buru-buru memutar badannya lagi ke depan cermin. Melihat riasan wajahnya yang jauh dari kata 'menor'. Setelah meyakinkan dirinya bahwa ia tidak dandan berlebihan, ia melanjutkan lagi membaca pesan dari sang Calon Pacar Yang Entah Tidak Tahu Kapan Mengajak Jadian.

From : Degalak

Udah sampai depan komplek. Buru keluar rumah.

Secepat kilat Dira menyambar clutch bag-nya di atas nakas. Buru-buru ia keluar dari kamarnya setelah memastikan penampilannya sekali lagi di depan cermin besar.

"Oke, cuma kondangan biasa, Dir. Bukan acara lamaran lo sama Dega, jadi please tenangin diri lo. Please, jantung gue biasa aja dong ahhhhh!! Kenapa sih kayak dikejar anjing gini deg-degannyaa???" Dira bermonolog seraya kakinya bergegas menuruni tangga rumah.

Dan setelah keluar dari rumah besarnya, kedua matanya langsung menangkap sebuah mobil sedan terparkir di pelataran rumahnya. Dega segera keluar dari mobil, tentu dengan raut wajah masam ketika menyadari bahwa Dira tidak memakai dress dengan warna senada dengan bajunya. Bahkan motif baju mereka saja jauh dari kata serasi!

STOLEN (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang