28. I Want You ( END )

3.1K 255 83
                                    

Bohong, jika Dega melupakan begitu saja perkataan yang keluar dari mulut Edsel satu jam yan lalu itu. Bukan takut karena Edsel mengancamnya mengambil Dira kembali, tetapi karena perkataan Edsel yang mengatakan bahwa Dira bahagia hanya dengan cara sederhana.

Ya, Dega hampir lupa bahwa seorang cewek yang kini sedang berjalan berdampingan dengannya ini adalah cewek sederhana, dan karena kesedederhanaannya lah Dira dapat meluluhkan hatinya.

Mungkin memang benar, Dira tidak butuh kata-kata romantis yang malah terdengar memuakkan, apalagi boneka, dan hadiah mahal yang tentu saja Dira bisa membelinya sendiri dengan uang sakunya perbulan, ㅡyang kalau dihitung sama dengan uang saku Dega selama setahun.

Tiga kali ia gagal mengutarakan perasaannya pada Dira, dan kali ini ia bersumpah bahwa ia harus membuat Dira menjadi miliknya hari ini juga.

"Dir, nanti malam gue jemput ya. Gue mau ajak lo ke suatu tempat." ujar Dega seraya membantu memakaikan helm Bogo berwarna putih ke kepala Dira.

" ujar Dega seraya membantu memakaikan helm Bogo berwarna putih ke kepala Dira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana? Tapi, Gue udah ada janji duluan sama Edsel."

Apa yang baru saja Dega dengar? Sial, untuk apa si Manusia Setengah Kelinci mengajak Dira pergi malam-malam!

"Edsel? Janjian mau ke mana?"

"Katanya sih nonton Avengers."

Dega mendengus. Bisa-bisanya ia kecolongan start mengajak Dira nonton film yang sedang ramai diperbincangkan orang-orang itu!

"Nonton sekarang aja kalau gitu sama gue." ujarnya, kemudian langsung menaiki motornya bersiap untuk segera meluncur pergi meninggalkan sekolah.

Awalnya Dira sempat menolak ajakan itu, tapi Dega terus memaksanya hingga di perjalanan pulang. Dan alhasil, Dira akhirnya menurutinya dengan satu syarat, Dega harus bertanggung jawab untuk membatalkan janji yang telah dibuat jauh-jauh hari itu pada Edsel.

Masih di atas motor dan di tengah padatnya jalanan ibukota, kedua remaja yang status hubungannya masih 'tidak jelas' itu saling terdiam. Dega terdiam karena suatu alasan, ia memutar otak lagi bagaimana ia bisa mengutarakan perasaannya jika hari ini dirinya malah mengajak Dira ke bioskop yang ramai. Atau mungkin sekarang saja ia mememulai aksinya?

Tapi tunggu dulu, di tengah kemacetan ini??

Dega please, memang Dira suka dengan hal sederhana, tapi bukan berarti di tengah kemacetan seperti ini bukan?

Tiiinn....tiiin...

Suara klakson berulang-ulang yang dapat memecahkan gendang telinga itu terdengar beruntun. Dega mengerjap kaget dan segera membuang semua lamunannya ketika kendaraan di depannya sudah jauh melaju. Pantas saja klakson-klakson itu berbunyi dengan kurang ajar, ternyata dirinya adalah penyebabnya.

Bisa Dega dengar Dira mengomel memarahinya, sesekali cewek itu memukul lengan serta mencubit perut Dega juga.

"Lo itu ngelamunin apaan siiih?? Gue malu tadi ada bapak-bapak neriakkin kita! Mana ada anak SD yang dibonceng emak-emak tadi nge-ciein kita." Omelnya tanpa henti. "Lo denger gue gak sih, Ga? Kenapa malah ketaw,ㅡ"

STOLEN (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang