ㅡ
Detik jarum jam pada sebuah kamar semakin jelas terdengar. Refleks kedua mata Dega melirik ke arah jam dinding di kamar seseorang itu.
Sudah hampir jam sembilan malam. Seharusnya Dega sudah pulang dan beristirahat di rumah, seharusnya ia sudah belajar atau bersantai, dan seharusnya ia sudah.... oh tunggu, seharusnya ia sudah menghubungi Dira!
Dega benar-benar lupa! Karena kepanikannya terhadap kondisi Rhea yang drop, dia jadi tidak bisa berpikir jernih. Dan sekarang, Dega masih menunggui cewek itu yang sedang terbaring lemah di atas ranjang.
Dega segera mengeluarkan ponselnya, yang ternyata mati karena kehabisan baterai. Ia mulai panik mencari charger ponsel yang ada di kamar Rhea. Dan akhirnya ponselnya menyala setelah ia mendapatkan sebuah charger.
Beberapa pemberitahuan masuk pada ponselnya secara serentak, namun yang menjadi fokusnya adalah, ada pemberitahuan panggilan dari Dira. Tanpa menunggu lama, jarinya langsung mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya. Kemudian ia bergegas pergi keluar kamar meninggalkan Rhea yang masih tertidur.
Bukan apa-apa, Dega rasa dirinya harus menyelesaikan masalahnya dengan Dira terlebih dahulu, lagipula kondisi Rhea sudah membaik. Mama Rhea juga sudah pulang beberapa saat yang lalu, jadi Dega bisa pulang sekarang juga.
Tak butuh waktu lama Dega sekarang sampai di rumahnya. Secepat kilat ia segera memarkirkan motor dan masuk ke dalam rumah.
"Eh, Ga tahu Dira dimana gak?"
Baru saja Dega melangkahkan kaki masuk rumahnya, ia sudah disambut Cavin dengan wajah kebingungan.
"Gue aja baru pulang. Tapi tadi ngabarin gue kalau di sini, makanya gue suruh dia nunggu gue pulang. Emang gimana?"
Cavin terlihat menggaruk tengkuknya bingung, "Gue cariin dia muterin rumah masa gak ketemu. Gak mungkin kalau pulang duluan, ngumpet nih dia pasti!" sungut Cavin kesal. "Mana gue harus belajar besok ada ulangan Pak Hendra!"
Dega terkekeh mendengarnya. Cavin terus saja mengomel kesal karena daritadi tidak menemukan dimana keberadaan Dira. Padahal dirinya dan Naufal sudah mencari cewek itu memutari seluruh ruangan rumah. Karena kasian dengan Cavin, Dega akhirnya menyuruhnya pulang saja. Dega yang akan mencari Dira dan akan mengantarkannnya pulang nanti. Dan ya, Cavin akhirnya pulang dengan terpaksa setelah berpamitan dengan Naufal yang masih tertawa cekikikan karena ulah Dira yang usil membuat Cavin kebingungan sedaritadi.
Setelah Cavin pergi, Dega berniat untuk mengganti baju dahulu sebelum mencari dimana Dira bersembunyi.
Ada-ada saja kekonyolan yang Dira buat. Cewek itu pasti bersembunyi karena tidak ingin pulang dengan Cavin. Dega mulai terkikik geli seraya melepas kemeja seragamnya ketika sudah masuk ke dalam kamar.
Dan, ketika ia membuka almari bajunya, betapa kagetnya Dega saat kedua matanya menangkap ada seseorang yang berada di dalam almari bajunya. Kedua matanya langsung membulat saat mengetahui seseorang itu.
Dira.
Tak habis pikir Dega bisa menemukan Dira di dalam almarinya. Apalagi cewek itu kini sedang duduk meringkuk, dan sepertinya tertidur pulas.
Dega segera menyambar baju sekenanya dan memakainya cepat sebelum Dira membuka mata. Kemudian ia berjongkok di hadapan Dira yang masih belum bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOLEN (✔)
Fanfiction[ COMPLETED ] Right from the start, you were a thief. You stole my heart. But, i'll let you keep it. ㅡ ( FF Lokalㅡ97L Area ) Start : November 8, 2018 ©adoravble