Sosok dokter muda dengan helain merah muda itu nampak merapatkan jas dokternya yang ia kenakan,di jas itu nampak tertera nama 'Uchiha Suho'.
Suho dokter muda dan jenius itu nampak berlari terburu-buru memasuki sebuah ruangan operasi dengan peluh yang mengucur dari pelipisnya.
Setelah melewati prosedur operasi yang panjang, Suho nampak berhasil menyelesaikan operasi pasiennya hingga akhirnya ia keluar dari ruang operasi.
"Dok bagaimana keadaan anak saya dok?" Keluarga pasien yang ditangani pria itu pun langsung menghadangnya ketika ia keluar.
Suho nampak berusaha tersenyum menutupi perasaan lelahnya agar keluarga pasien yang ia tangani lebih tenang.
"Semua baik-baik saja, Putra Tuan dan Nyonya sudah melewati masa kritisnya" Jelas Suho membuat kedua pasangan semua istri itu menangis bahagia.
"Terima kasih dok terima kasih!! Saya sangat berterima kasih kepada anda dok, anda sudah menyelamatkan putra saya" Ucap wanita tua itu dengan raut bahagianya.
Suho kembali tersenyum namun kali ini senyumnya telihat sangat tulus. Ini lah hal yang paling ia suka dengan pekerjaan yang ia jalani. Ia senang bisa membantu menyelamatkan nyawa orang.
"Tuan Nyonya, bukan saya yang menyelamatkan nyawa putra kalian. Saya ini hanyalah perantara, Berterima kasih lah pada Tuhan karena putra Nyonya dan Tuan masih diberikan kesempatan untuk bernafas" Jelas Suho.
"Astaga betapa mulianya hati anda Dok" Puji Pria tua itu menatap Suho dengan kagum.
"Jangan bicara seperti itu Tuan Nyonya, saya hanyalah orang biasa" Ucap Suho merendah tak ingin menyombongkan diri.
"Kalau begitu saya permisi Taun Nyonya, Putra kalian akan dipindahkan keruangan inap tapi belum bisa dijenguk terlebih dahulu" Jelas Suho membuat pasangan suami istri itu mengangguk.
"Sekali lagi terima kasih dok!" Suho hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya mendengar pasangan suami istri itu lagi-lagi mengucapkan terima kasih.
Suho pun pergi meninggalkan sepasang suami istri itu untuk kembali keruangannya, ditengah perjalanan ia melihat asistennya.
"Yoona, apa Saya ada jadwal operasi lagi?" Tanya Suho pada asistennya yang bernama Yoona itu.
"T-tidak ada dok" Sahut Yoona sedikit gugup ketika ia melihat penampilan Suho yang nampak sexy dengan rambut yang berkeringat.
"Aa baiklah, jika tiba-tiba ada tolong serahkan kepada dokter lainnya. Saya ada acara keluarga" Jelas Suho membuat Yoona mengangguk.
Suho pun akhirnya berjalan melewati Yoona lalu masuk kedalam ruangannya yang kini telah terdapat sosok adiknya.
"Shin?" Panggil Suho berjalan menghampiri Shin sang adik yang duduk dikursi kebesaran nya.
"Lama amat bang, itu operasi apa dandan?" Celetuk Shin yang nampak telah lama menunggu.
"Iya Sorry, ini bunga buat apaan sih?" Tanya Suho ketika ia melihat sebuket bunga diatas mejanya.
"Ohh dari Sarada noh, nitip buat abang katanya" Jawab Shin membuat Suho mengangguk.
Suho mengambil sebuket bunga itu lalu mencium bunga yang harum itu, adik perempuan nya yang satu itu memang selalu memperhatikan nya.
"Udah ah buruan bang" Ucap Shin sambil beranjak dari kursi kebesaran sang Abang.
"Lagian mobil lo kenapa bisa rusak sih" Shin nampak mendumel sepanjang perjalanan mereka menuju parkiran.
"Ya namanya juga barang, ada saat rusaknya juga kali. Lo kayak ga mau aja jemput gue" Sahut Suho sambil memasuki mobil kesayangan Shin itu.
"Bukannya ga mau bang,gue kan orang penting nah tadi gue nunggu lu lama banget. Orang penting kayak gue kan menganut kepercayaan 'Time is money'" Jelas Shin membuat Suho memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.