Sakka nampak sibuk melamun sepanjang meeting dengan beberapa idol di Uchiha Ent. membuat Raiga menatapnya penuh tanya.
"Bagaimana menurut Tuan Uchiha mengenai konsep lagu yang saya sampaikan?" Tanya seorang gadis cantik dengan rambut berwarna hijau.
Satu sampai lima menit mereka menunggu jawaban dari Sakka namun pria bermarga Uchiha itu tak kunjung bersuara.
"Tuan Uchiha?"
"Tuan?!"
"Tuan Uchiha Sakka?!!!"
Tepat pada panggilan ketiga lamunan Sakka buyar hingga pria itu mulai gelagapan.
"Ah i-iya?" Sahut Sakka segera menegakan tubuhnya berusaha fokus pada meeting itu.
"Tuan baik-baik saja?" Tanya Seorang gadis lainnya dengan rambut berwarna merah menyala dengan centil nya.
"Ah iya sepertinya saya kurang enak badan jadi rapatnya sebaik kita undur, permisi" Ucap Sakka mengakhiri rapat itu dan buru-buru pergi.
"Tuan Uchiha!" Baru beberapa langkah Sakka keluar dari ruangan meeting seseorang sudah memanggilnya membuat ia menoleh.
"Tuan baik-baik saja kan?" Tanya gadis dengan rambut berwarna merah tadi sambil menyentuh pipi Sakka.
"Saya baik-baik saja Vanny" Jawab Sakka menurunkan tangan gadis bernama Vanny itu dari wajahnya.
"Tapi saya khawatir sekali dengan Tuan" Ucap Vanny sambil mengalungkan tangannya dileher Sakka.
"Saya baik-baik saja" Ucap Sakka lagi dengan helan nafasnya.
"Baiklah, beri tahu saya jika Tuan butuh sesuatu. Saya pasti akan membantu Tuan tentang segalanya" Ucap Vanny dengan nada manjanya dan kedipan sexynya lalu berlalu pergi.
"Hahh... kenapa semua wanita menjadi gila!" Keluh Sakka sambil menggeleng kan kepalanya lalu berjalan kembali menuju ruangannya.
Baru saja ia duduk dikursi kebesaran nya, pintu ruangan nya dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu menampilkan sosok Raiga.
"Are you okey bro?" Tanya Raiga khawatir dengan kondisi Sakka.
"Ya gue baik, tolong keluar Rai" Ucap Sakka membuat kening Raiga berkerut.
"Wait, maksud lo apaan nih? Lo ngusir gue Sak?" Tanya Raiga yang nampak tidak mengerti dengan ucapan Sakka.
"Rai sekarang gue lagi ga tau harus percaya sama lo lagi atau nggak" Ucap Sakka membuat Raiga semakin dibuat kebingungan.
"Ini ada apaan sih Sak, gue ga ngerti. Lo kayak bukan lo" Ucap Raiga membuat Sakka mendecih.
"Lo yang kayak bukan lo Miyawaki Raiga!!" Bentak Sakka membuat Raiga tersentak kaget.
"Sak-" "Tolong keluar" Ucap Sakka merendahkan nada bicaranya.
"Oke tapi setelah lo tenang kita harus bicara dan selesaikan masalah ini" Ucap Raiga yang akhir nya undur diri.
Sakka meminum segelas air putih diatas mejanya hingga tandas dan mulai mengatur deru nafasnya yang sendari tadi tidak beraturan hingga kata-kata Luhan pada pertemuan tidak disengaja mereka kembali terngiang diotak jenius pria Uchiha ita.
'Suzy hilang, orang tuanya bangkrut. Gue ga tau sekarang dia ada dimana'
'Suzy terpaksa tunangan sama gue karena keluarga dia diancem akan dibunuh'
'Gue ga ada niat sedikit pun buat ngehianatin lo tapi gue ga tega liat Suzy nangis-nangis mohon-mohon didepan gue. Gue cowok dan gue masih punya harga diri untuk nggak ngebuat cewek memohon sama gue'
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.