Suho menatap Sakka yang nampak menunduk dengan kepalan tangannya dengan tatapan miris, ia tahu Sakka pasti merasa bersalah atas apa yang terjadi.
"Dan lo tau dimana Suzy sekarang?" Tanya Sehun membuat Sakka menegakkan kepalanya membuat mereka semua bisa melihat mata Sakka yang nampak berkaca-kaca.
"Suzy kecelakaan empat tahun yang lalu, dia koma Sak" Ucap Sehun membuat Sakka melebar matanya bahkan jantungnya rasanya berhenti berdetak.
"Kecelakaan ini bukan karena tidak disengaja, lo liat ini" Ucap Sehun sambil memperlihatkan sebuah kejadian tabrak lari di Ipadnya dan Sakka tahu, orang yang ditabrak itu jelas-jelas adalah Suzy.
"Plat mobil itu adalah plat mobil Miyawaki Sakura" Jelas Sehun membuat rahang Sakka mengeras.
Sakka beranjak dari duduknya namun lagi-lagi Suho menahan tangannya membuat Suho bisa merasakan betapa kerasnya tangan Sakka sekarang.
"Abang udah bilang tenang kan Sak" Ucap Suho dengan suara yang terdengar rendah.
"Lepas" Ucap Sakka dengan suara beratnya berusaha menarik tangannya namun Suho lebih kuat mencengkram tangan Sakka.
"Lepass!!" Teriak Sakka sukses melepaskan tangannya membuat seisi caffe melihat kearah mereka.
Suho nampak mengepalkan tangannya lalu menarik kerah baju Sakka hingga ia melayangkan tinjau nya.
BUGHHH
BUGHHH
BUGHHHHHHH
"kyaaaa!!!!" Semua orang dicaffe itu berteriak ketakutan sementara Siwon dan Sehun berusaha memisahkan keduanya.
Suho tepat berada diatas tubuh Sakka yang kini hanya diam membiarkan Suho memukulinya hingga Suho menghentikan pukulannya sambil mencengkram erat kerah kemeja Sakka.
Sakka hanya diam dengan pandangan yang nampak kosong sementara Suho kini menampilkan wajah sayunya.
"Dia cewek Sak, lo ga bisa kasar sama cewek. lo mau mukulin dia kan" Ucap Suho membuat Sakka menatapnya.
"M-maaf" Air mata Sakka menetes untuk kesekian kalinya karena nyatanya pria itu benar-benar rapuh.
Suho turun dari atas tubuh Sakka lalu memeluk tubuh Sakka sambil menepuk pelan bahu Sakka.
"Untuk saat ini ayo temui Suzy, Abang yang rawat dia" Ajak Suho membuat Sakka mengangguk pelan.
Yah memang seperti itu lah laki-laki, mereka saling memukul untuk menyadarkan.
Keduanya pun berdiri lalu mulai berjalan keluar dari caffe itu membuat Sehun dan Siwon kembali berpandangan.
"Keluar duit lagi deh kita" Keluh Sehun sambil mengeluarkan dompetnya.
"Nasib punya Calon kakak ipar yang suka bikin rusuh gini nih" Ucap Siwon ikutan mengeluarkan dompetnya.
Keduanya pun mulai membagikan uang pada pengunjung caffe itu agar mereka semua diam dan tutup mulut atas apa yang mereka lihat karena Siwon dan Sehun tak ingin ada gosip yang aneh-aneh mengenali keluarga Uchiha.
Sementara itu Sakka nampak menatap ruangan rawat Suzy dari depan pintu dengan Suho yang berada dibelakangnya menatap punggung Sakka yang nampak bergetar.
Sakka membuka pintu itu setelah ia menarik nafas panjang hingga ia melihat Suzy terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan wajah pucatnya.
Sakka mengenggam tangan dingin Suzy membuat hatinya kembali teriris-iris, Suzy ada disini karenanya.
"I ayo bangun, kamu bilang kamu ga bakalan ninggalin A kan" Pinta Sakka dengan suara pilunya membuat Suho memalingkan wajahnya tak tahan melihat kerapuhan sang adik.
"I maafin aku hey, ayo bangun. Kamu mau sampai kapan tidur terus?" Tanya Sakka dengan senyum pilunya.
"Ayo bangun sayang, kita jalan-jalan kayak dulu. kita kebukit, nonton bioskop" Ucap Sakka meneteskan air matanya.
"Kamu ga boleh ninggalin aku, aku tahu aku jahat banget sama kamu tapi kamu ga boleh ninggalin aku" Ucap Sakka sambil mengelus tangan Suzy.
"Kamu janji mau nikah sama aku, punya anak yang lucu-lucu kayak kamu kan" Ucap Sakka masih dengan suara pilunya.
"I ayo bangun, enam tahun tanpa kamu aja rasanya aku ga sanggup apalagi tanpa kamu seumur hidup aku" Ucap Sakka menyatukan keningnya dengan kening Suzy.
"Jangan tinggalin aku, karena aku tahu kamu adalah takdir aku, A dan I adalah takdir" Ucap Sakka sambil terus menetaskan air matanya yang kini mengenai wajah pucat Suzy.
Tiba-tiba tubuh Suzy kejang-kejang membuat Sakka menjauhkan kening nya dan menatap Suzy dengan paniknya.
"Sakak keluar!!" Perintah Suho sambil menghampiri Suzy.
"Tapi Ban-" "Sakka keluar!!! Percaya sama Abang" Teriak Suho memotong ucapan Sakka membuat Sakka akhir nya keluar dari ruangan itu.
"Suster!!!!!" Suho berteriak lantang hingga para suster berlarian memasuki ruangan rawat Suzy.
Sakka terduduk dilantai tepat didepan ruangan rawat Suzy dengan pikiran kacau dan perasaan yang kalang kabut.
Sakka meremas rambutnya seraya menundukkan kepalanya dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.
Cukup sekali ia kehilangan Suzy tapi tidak untuk yang kali ini, tidak dengan membuatnya pergi selama-lamanya.
'Tuhan aku tahu aku kerap kali lupa padamu, aku jarang berdoa tapi ku mohon kabulkan permohonan ku, permohonan dari pria bajingan seperti ku ini, pria bajingan yang sangat mencintai malaikat dari mu, tolong jangan ambil dia, kembalikan ia padaku, ia adalah dunia ku, matahati ku, rembulan ku, dia segalanya. Dia yang akan menjadi Uchiha Suzy' Batin Sakka memohon pilu.
Lama menunggu dengan perasaan takutnya membuat Sakka tertidur dengan posisi duduk didepan ruangan rawat itu hingga Suho keluar dari ruangan itu.
Suho menatap adiknya itu dengan senyum tulus lalu melepaskan jas dokternya dan menyelimuti tubuh Sakka dengan jas itu hingga ia mendudukan dirinya disamping Sakka.
Sakka menjatuhkan kepalanya dibahu Suho membuat Suho menoleh kearah nya dengan air mata dipipinya.
"Gue selalu salut sama Lo dek, gue tau semua ini karena kekuatan cinta kalian" Guman Suho sambil mengusap pipi Sakka.
"Untuk pertama kalinya lo ngalahin gue Sak, untuk pertama kalinya lo ngelampauin gue dan gue bangga sama lo" Kekeh Suho ketika ia teringat semua pertandingan yang mereka lakukan semasa kecil mereka.
"Sakka abang yakin lo bisa bahagia setelah ini, jangan sedih lagi" Ucap Suho sambil tersenyum kecil.
Tiba-tiba Suho melihat sesuatu lalu menegekan tubuh Sakka dan mulai beranjak hingga ia mengejar sesuatu.
GREBBB
Suho sukses menahan tangan gadis berambut kecoklatan-coklatan itu hingga gadis itu berbalik membuat Suho nampak tersentak kaget.
"Kamu mengikuti ku Sakira?" Tanya Suho membuat Sakira menunduk.
"Maaf" Gumannya pelan hingga Suho melepaskan tangan Sakira.
"Aku udah bilang jauhi aku, kenapa kamu masih aja ngelakukan hal ga berguna kayak gini?" Tanya Suho dengan perasaan tak menentu.
"Karena cuman dengan cara itu aku bisa melihat kamu, mencintai kamu walau dari kejauhan" Jelas Sakira sambil menatap mata emerlad Suho.
Suho terdiam ditempatnya bahkan rasanya tubuhnya menjadi kaku dan tak bisa bergerak sama sekali.
"Maafkan aku" Ucap Sakira berbalik lalu mulai berjalan menjauh membuat Suho hanya bisa menatap punggung gadis itu menjauh.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
أدب الهواةSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.