Sakka menatap Siwon dan Sehun yang nampak gelisah lalu melirik kearah Suho yang diam aja.
BRAKKKK
"Woyyyy!!! Diem-diem bae ngopi napa ngopi woy!" Teriak Sakka sambil memukul meja membuat seisi caffe melihat kearah mereka.
Memalukan memang tapi apalah daya orang ganteng kan bebas ya walaupun kurang waras.
"Apaan sih lo pada? Udah ah gue sibuk males liat muka datar kalian" Ucap Sakka hendak beranjak namun Suho menahan lengan Sakka membuat Sakka duduk kembali.
"Sak maafin abang tapi lo harus tenang" Ucap Suho dengan suara pelannya membuat Sakka menaikan alisnya.
"Apaan sih bang? Udah deh ga usah ngeprank, udah kebal gue" Ucap Sakka mencairkan suasana.
"Bang ini masalah Suzy" Celetuk Siwon membuat tubuh Sakka menenggang mendengar nama gadis yang sudah empat tahun menghilang itu.
Siwon pun melirik kearah Sehun membuat Sehun lalu mengeluarkan Ipadnya lalu meletakkan nya diatas meja.
"Sak lo tau kan gue siapa? Lo ga mungkin lupa kan sama gue?" Tanya Sehun membuat Sakka mengangguk pelan.
Sakka memang mengenal Sehun yang merupakan sahabat dekat Suho sekaligus sepupu Suzy.
"Cerita ini akan sangat panjang Sak jadi gue harap lo tenang" Jelas Sehun membuat Sakka terdiam dan berusaha tenang.
Flashback....
Sehun merapatkan mantelnya sambil menatap Suzy yang tengah berlarian menghampiri nya dengan senyum lebarnya namun dipertengahan jalan seorang gadis memanggilnya hingga ia bicara sejenak dengan Suzy.
Sehun memang tak bisa mendengar pembicaraan keduanya namun ia bisa melihat Suzy yang nampak marah lalu pergi meninggalkan gadis itu menghampiri Sehun.
"Siapa Zy?" Tanya Sehun merasa heran dengan ekspresi Suzy yang nampak kesal.
"Bukan siapa-siapa kok, ayo pulang" Ajak Suzy dengan suara beratnya.
"Sayang!" Sehun dan Suzy menoleh ketika mereka mendengar suara Sakka menghampiri mereka.
"Hah... sampe ngos-ngosan aku ngejar kamu hah... hah...!" Keluh Sakka sambil memegang lututnya.
"Ponsel kamu ketinggalan dikelas sayang, kamu tuh gimana sih ceroboh banget!" Omel Sakka membuat Suzy tersenyum tipis.
"Makasih A" Ucap Suzy memeluk Sakka secara tiba-tiba membuat Sakka nampak terkejut sedikit.
Tak biasanya Suzy tiba-tiba memeluknya tapi Sakka tak berpikiran yang aneh-aneh, mungkin saja Suzy memang tengah ingin memeluknya.
"Aku sayang kamu apa pun yang terjadi nanti" Guman Suzy pelan namun Sakka tak bisa mendengar nya dengan jelas hingga Suzy melepaskan pelukannya.
"Ya udah kamu hati-hati dijalan ya I, kasihan jomblo dibelakang kamu liatin kita terus takutnya entar iri" Canda Sakka sambil mengusap pucuk kepala Suzy sementara Sehun nampak mendelik.
"Bye A"
"Bye I"
Beberapa bulan kemudian Sehun pergi berkunjung keperusahaan keluarga Suzy namun ketika ia hendak memutar knop pintu ruangan ayah Suzy ia menghentikan tangannya ketika mendengar suara teriakan didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.