Sakka duduk ditepian jendela kamarnya sambil menatap kearah langit yang masih gelap tanpa ada tanda-tanda kemunculan sang matahari.
Wajah Sakka nampak menyiratkan keletihan dan kebingungan hingga sebuah kenangan indah menyelinap masuk dibenak putra kedua Uchiha Sasuke itu.
Flashback on...
"Ahhh... udaranya seger banget ya?" Suzy tersenyum sumringah menatap Sakka yang ikutan melepar senyum tipisnya.
Suzy menyentuh poni Sakka yang nampak mulai panjang. Sakka saat ini masih duduk dibangku High School dengan potongan rambut ala pantat ayam seperti milik Papanya.
"Rambut kamu udah mau panjang nih" Ucap Suzy sementara Sakka malah menarik tangan Suzy lalu menggenggam nya.
"Tempatnya bagus kan?" Ucap Sakka sambil menatap pemandangan disekitar mereka.
Hari ini Sakka membawa Suzy kesebuah taman yang berada di bukit yang tak terlalu tinggi sehingga mereka bisa menikmati udara segar dan indahnya pemandangan.
"Iya, kamu hebat deh bisa nemu tempat sekeren ini" Puji Suzy sambil menunjukkan jempolnya.
Sakka yang pada dasarnya memang usil pun mengigit ujung ibu jari milik Suzy membuat Suzy memukul pundak Sakka.
"Kamu iss..." Protes Suzy sambil memelototi Sakka membuat Sakka tertawa renyah.
Sebuah tawa yang hanya ia perlihatkan untuk keluarga nya dan Suzy, satu-satunya gadis yang bisa memorak-porandakan hati dan pikiran pria bermarga Uchiha itu.
"Aku seneng banget bisa kesini sama kamu" Ucap Sakka sambil memeluk Suzy dari belakang membuat Suzy mengenggam tangan Sakka yang melingkar diperut rampingnya.
"Hmm..." Sahut Suzy yang nampak asik menikmati semilir angin dan hangatnya pelukan Sakka.
Selang beberapa menit kemudian Suzy melebarkan matanya ketika merasakan sesuatu yang basah dan lembut menyapu leher jenjangnya membuat ia mendesis tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.