Sakka melirik jam di ponsel nya yang mulai beranjak sore sambil menguap bosan menunggu Suho yang tak kunjung kembali. Mungkin ia kembali bekerja.
"Eh Abang pulang ya sekalian bilang sama orang rumah kalo Shun masuk rumah sakit" Ucap Sakka membuat Siwon, Saena dan Shun menoleh kearahnya.
"Ya udah pulang aja Bang biar gue yang nginep disini jagain si curut ini" Ucap Siwon sambil melirik kearah Shun.
"Lo ga usah ikutan" Ucap Shun ketika ia melihat Saena hendak mengangkat tangannya.
"Ihhh... apaan sih lo, niat gue kan baek mau jagain lo" Keluh Saena dengan wajah cemberutnya.
"Ga ga apaan coba anak perawan kagak pulang kerumah. Bisa diarak gue sama bapak lo tau-tau dinikahin sama lo ihhh amit amit" Ucap Shun membuat Saena mendelik.
"Nih Bang kunci mobil" Ucap Siwon menyerahkan kunci mobilnya kepada Sakka.
"Ya udah Abang pulang ya, jangan nakal. Siwon yang sabar ya" Ucap Sakka berpamitan sementara Siwon hanya mengangguk pelan.
Siwon memang harus bersabar menghadapi Shun dan Saena yang akan terus berdebat sementara Sakka sudah melenggang pergi meninggal kan mereka.
"Bye bye babang tampan!" Pekik Saena sambil melambaikan tangannya membuat Shun menatapnya jijik.
"Centil amat" Celetuk Shun sementara Saena malah memutar bola matanya.
"Bilang aja iri ga pernah gue panggil tampan" Ledek Saena membuat Shun mendelik.
"Heh gue ga butuh panggilan dari lo buat tau gue tampan. Orang gue emang tampan dari cetakan nya" Bela Shun sementara Saena malah tersenyum mengejek.
"Tapi ga seganteng Bang Sakka lu kan adonan sisinya Bang Sakka" Ucap Saena membuat Shun berdecak kesal.
"Eh gantengan gue ya!" Sanggah Shun tidak terima jika Sakka dianggap lebih tampan dibanding kan dirinya.
"Kalian ini gimana jelas-jelas gue yang paling tampan" Celetuk Siwon membuat kedua sahabat nya menatapnya jijik.
"Heh apa? Gue bener kok" Ucap Siwon membela dirinya.
DRETTTTT
Ponsel Siwon berdering dari dalam saku celananya membuat ia pun mengeluarkan ponselnya dan menatap nama 'Ooh Sehun' yang tertera dilayar ponselnya.
"Gue angkat telpon dulu" Pamit Siwon keluar dari ruangan rawat milik Shun.
"Tumben dia angkat telpon keluar ga didepan kita" Komentar Saena penuh tanya.
Sementara itu Siwon yang sudah berada lumayan jauh dari ruangan rawat Shun pun mulai mengangkat telponnya.
"Ya Hun?"
"Gue udah dapet info yang lo mau?"
"Oke jadi siapa?"
"Boruto yang kirim SMS ngaku-ngaku jadi cewek lo ke Sarada"
"Boruto? lo yakin?"
"Gue yakin 100% bro, jangan pernah raguin kemampuan gue"
"Oke nanti uangnya gue transfer dan satu lagi"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.