Chapter 23: Ask for Help

2.4K 219 30
                                    

Siwon nampak sibuk membuat kopi didapurnya yang sengaja ia buat didalam kamarnya. Kamarnya memang tergolong sebagai ruangan paling luas dirumahnya.

Siwon yang merupakan tipe orang yang tidak mau ribet membuat kamarnya seperti rumah kecil yang mana disana ada dapur, kamar mandi, ruang makan, ruang tidur dan ruang bersantai.

Ketika pria Choi itu sedang sibuk membuat kopi tanpa sengaja ia melihat sesuatu berwarna putih melintas dihadapannya.

Siwon menggelengkan kepalanya, mungkin karena masih mengantuk ia jadi berhalusinasi namun lagi-lagi sesuatu yang berwarna putih kembali melintas.

"Hauhhhh!!!"

Siwon berteriak ketakutan ketika sesuatu menarik bajunya dari bawah hingga akhirnya ia mengelus dadanya ketika melihat Suke yang menarik bajunya.

Pria itu sudah berpikir jika kamarnya kini berhantu tapi tetap saja ia masih merasa takut pada sesuatu yang berwarna putih tadi.

"Uhhh... uhh..."

Tak lama kemudian Seki muncul dengan kepala yang terdapat toples putih. Bocah kecil itu nampak berusaha melepaskan toples itu dari kepalanya.

Kembali Siwon bernafas lega tapi sekarang ada pertanyaan lain, kenapa adik kembar kekasihnya itu ada disini?

"Sini Kakak bantu" Ucap Siwon membantu melepaskan toples itu dari kepala Seki.

"Bauhhhh... akhirnya!" Ucap Seki senang ketika toples itu berhasil lepas dari kepalanya.

"Seki kehilangan kepala aliennya" Ucap Suke mendesah kecewa sambil memakan cemilan dari dalam toples yang ia peluk.

"Lho Suke ini dapat dari mana?" Tanya Siwon yang kebingungan melihat Suke memeluk toples.

"Itu" Suke pun menunjuk kearah rak yang mana disana banyak toples makanan ringan.

Suke dan Seki memang sering pergi kekamar Siwon, mereka sangat senang karena dikamar Siwon ada banyak cemilan manis walaupun sejujurnya pria itu tak suka manis.

Semua cemilan itu milik adik laki-laki Siwon, Soobin namanya, ia sengaja menyimpannya disana karena jika ia menyimpannya dikamarnya sendiri ia tak bisa menahan diri untuk tidak menghabiskan semua cemilan itu.

"Oke, dimana kakak kalian? Masa kalian datang kesini sendiri" Tanya Siwon sambil mengelus kepala kedua bocah kembar itu.

"Suse tadi terbang Kak!" Sahut Suke sambil melompat-lompat.

"Suse naik pesawat terus muter-muterrrrrrrrrr.... muter terussss.... muter lagi lagi lagi!!" Seki bicara sambil berjalan memutar.

"Upss... oke boys, Kakak percaya kalian terbang dengan kecepatan ekspres" Ucap Siwon sambil mengangkat tubuh Seki sebelum bocah itu mengeluh pusing.

"Terbang seperti ini kan!" Ucap Siwon mengangkat tubuh Seki tinggi-tinggi lalu berjalan pelan mengelilingi kamarnya.

"Mau juga Suke mau terbang juga!!" Suke mulai merengek sambil merentangkan tangannya keatas melupakan cemilan yang tadi ia peluk.

"Kak Siwon?" Sarada memasuki kamar Siwon membuat Siwon menghentikan aksinya seraya menurunkan Seki.

"Hai" Ucap Siwon mengecup singkat pipi Sarada membuat rona merah muncul disana.

"Suse nakal ya kok gangguin Kak Siwon sih" Ucap Sarada sambil menekan pelan kedua hidung adiknya itu.

"Nggak Kakak, tadi suse terbang terusss muterrr... muterrr-" "Iya udah udah" Ucap Siwon memotong ucapan Suke.

"Udah terbangnya kan" Ucap Siwon sambil mengacak gemas kepala Suke.

"Maaf ya kak, aku bawa mereka soalnya Mama sama Papa lagi ngedate gitu, Ga tega kalo ngebiarin Kak Surai jagain mereka, perut kak Surai mana gede banget udah kayak mau lahiran aja kalo sama abang sih ya tau sendiri, mereka ga bisa diandelin" Ucap Sarada tak enak.

"Iya ga papa asal sama kamu aja" Sahut Siwon sambil mengusap pelan kepala Sarada.

"Sekarang Suse nonton yuk ada film spongebob!" Ucap Siwon hingga Suke dan Seki berlarian kedepan televisi dan menghidupkannya sendiri.

"Kamu tuh ya" Ucap Sarada sambil mencubit pelan perut Siwon membuat pria itu terkekeh pelan.

"Bair bisa berduaan sama kamu" Ucap Siwon sambil melingkarkan tangannya dipinggang ramping Sarada.

"Akhir-akhir ini banyak banget masalah yang harus dikita selesaiin walaupun bukan masalah kita tapi tetap saja kita jadi ga punya banyak waktu berdua, aku kangen tau" Ucap Siwon membuat Sarada terkekeh pelan.

Sarada pun mengalungkan tangannya dileher Siwon dengan ekspresi gemas melihat Siwon yang kini nampak sangat manja.

"Kak ad-" "Holaaaw!!!"

BRAKKKK...

Tiba-tiba pintu kamar Siwon dibuka dengan sedikit dibanting hingga Sarada dan Siwon pun bisa melihat kelima abang Sarada.

Seketika Siwon berekpresi datar, kenapa disaat seperti ini ia malah kembali mendapat gangguan.

"Sayang maaf ya, aku ga tau mereka kesini" Ucap Sarada merasa tak enak melihat perubahan ekspresi Siwon.

"Maaf kak tadi Soobin baru mau bilang eh mereka udah masuk duluan" Ucap Soobin, adik laki-laki Siwon.

"Widihhhh kalian mau ngapain peluk-pelukan awas lho belom sah" Ucap Shin dengan senyum manisnya.

Sangkin manisnya senyuman Shin, Siwon bahkan ingin muntah. Ck, benar- benar menyebalkan.

Setelah beberapa momen yang menyebalkan akhirnya mereka semua duduk bersama dengan Soobin yang memangku Suke dan Seki.

"Kalian ngapain sih kesini?" Tanya Siwon dengan suara jengkelnya.

"Eh ga seneng dikunjungi calon kakak ipar?" Tanya Sakka membuat Siwon menghelan nafas.

"Ya bukannya gitu tapi ini kan hari minggu, senggaknya biarin aku tenang dihari minggu" Keluh Siwon sambil memijat kepalanya.

"Eh Won kamu beli mobil baru ya? Kalo ga salah itu seri terbaru kan?" Celetuk Shun yang sibuk dengan ponselnya.

"Yang mana bang? Yang warna merah tadi ya?" Tanya Shin sambil mengambil semua persediaan tomat dikamar Siwon.

"Bagus lho itu, bagi satu lah Won" Ucap Sakka sambil mengambil semua snack keripik kentang dikamar Siwon.

"Iya, mahal lho itu 10 M gitu harganya" Sahut Shun yang kini sibuk mengambil minuman soda dikulkas dikamar Siwon.

"Yang sabar ya sayang" Ucap Sarada sambil mengelus lengan Siwon.

Dosa apa Siwon hingga ia harus memiliki calon kakak ipar seperti mereka.

"Fokus dong fokus, kita kesini ada tujuan" Ucap Suho sambil memijat pelipisnya.

"Ohh iya lupa, mau ngapain ya tadi?" Tanya Sakka membuat Suho menepuk jidatnya sendiri.

"Masalah Sakira, astaga kalian gimana sih? ga setia banget jadi adek!" Keluh Suho membuat ketiga adik laki-lakinya itu mengaruk tengkuknya.

"Ya maaf bang, terlena kita sama kamar surganya Siwon" Sahut Shin membuat Siwon mendelik.

"Sebenernya kalian ini mau apaan sih? Ga jelas banget" Ucap Sarada yang mulai kesal.

Jujur saja hari ini Sarada ingin menghabiskan waktu bersama Siwon tapi malah terganggu dengan kehadiran para abangnya itu.

"Gini,Aku mau minta bantuan sama kamu Won soal Sakira" Ucap Suho membuat Siwon mengangkat satu alisnya.

"Emang kenapa sih?" Tanya Siwon yang belum tahu jika Suho berniat merebut Sakira dari Itaru.

Bukannya menjawab Suho malah terdiam, mungkin ia terlalu bingung ingin menjelaskan dari mana.

"Jadi gini..."

Bersambung....

S-seventeen [Book 3] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang