Jantung Suho berdetak lebih kencang dari biasanya seiring dengan keringat dingin membanjiri pelipisnya, ia merasa sedikit tegang kali ini bahkan lebih tegang daripada saat ia pertama kali melakukan operasi.
"Tenang Ho oke tenang" Ucapnya pada diri sendiri sambil meneguk lemon tea yang ia pesan.
"Ehemm... Maaf terlambat" Suara lembut itu mengalun dengan sangat indah hingga Suho mendongakan kepalanya.
Sakira berdiri disana dengan sedikit kaku hingga mata keduanya bertemu, jujur saja Suho benar-benar merindukan gadis dihadapannya itu hingga ingin rasanya memeluk tubuh mungil itu seerat-eratnya.
"Boleh aku duduk Suho?" Tanya Sakira dengan canggungnya hingga Suho mengangguk pelan.
Sakira mendudukan dirinya lalu menatap segelas jus jeruk dihadapannya sementara Suho nampak memalingkan wajahnya.
"Terima kasih" Guman Sakira pelan hingga Suho menatapnya sekilas.
"Maaf" Ucap Suho membuat Sakira tersentak kaget lalu menatap Suho begitu lama.
"A-aku ga tau harus mulai darimana tapi aku benar-benar minta maaf sama kamu. Aku udah tau semuanya, maafin aku yang sebelumnya ga mau tau tentang apa yang terjadi" Ucap Suho sambil mengelus tengkuknya pelan.
Sakira tersenyum tipis lalu beranjak dari tempat duduknya keluar dari caffe yang mereka kunjungi membuat Suho mengikutinya hingga keduanya tiba disebuah taman.
"Kira..." Panggil Suho seraya menahan lengan Sakira hingga gadis itu menoleh dengan air mata yang membanjiri wajah ayunya.
"Maaf" Guman Suho dengan rasa bersalahnya hingga Sakira tiba-tiba memeluknya dengan begitu erat.
"A-aku bahagia s-sekali mendengar itu. A-aku hanya mencintai Oppa dalam hidupku hiksss...." Ucap Sakira dengan isak tangisnya seraya mempererat pelukannya.
Suho membalas pelukan Sakira dengan tak kalah eratnya mencium aroma cherry yang memabukan dari tubuh gadis itu, aroma yang sama seperti aroma mamanya.
Jantung Suho berdebar, masih sama seperti saat pertama kali ia menangkap tubuh Sakira yang tiba-tiba pingsan dihadapannya semasa sekolah menengah atas mereka dulu.
Kenangan keduanya kini berputar diingatan Suho, Suho ingat ia yang selalu menemani masa-masa kritis Sakira sebelum gadis itu pergi keluar negeri.
Suho melepaskan pelukannya lalu menangkupkan wajah Sakira yang nampak tersenyum bahagia walau air mata terus melunjur dari pelupuk matanya.
Jelas Sakira amat bahagia, ini adalah saat yang paling ia tunggu dan ia berharap ini bukan sekedar mimpi.
"Ayo menikah" Ajak Suho membuat Sakira tertawa mendengar ajakan itu.
Jelas ajakan Suho membuat gadis itu tertawa, bagaimana bisa pria itu melamar dengan cara yang seperti itu dengan wajah yang terlampau serius.
"Jika aku menolak?" Tanya Sakira yang nampak ingin menggoda Suho.
"Aku bakalan hamilin kamu sampe kamu minta pertanggung jawaban sama aku" Ucap Suho serius membuat Sakira melotot.
Baru saja Sakira hendak melayangkan protesannya namun Suho sudah terlebih dahulu menyumpal mulutnya dengan sebuah ciuman panas, dengan rakusnya Suho melumat bibir Sakira tanpa peduli bahwa semua orang yang ada ditaman itu menatap mereka hingga Suho melepaskan ciumannya.
"Aku Uchiha dan aku bakalan dapetin apa pun yang aku mau" Ucap Suho membuat Sakira mendengus.
"Dasar pemaksa" Guman Sakira dengan senyum gelinya lalu memeluk Suho, menyembunyikan wajahnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanficSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.