Chapter 21: Brother Absurd

2.6K 250 68
                                    

Shin terduduk disofanya dengan ekspresi menahan kesal seraya menjatuhkan kepalanya dibahu sang istri yang hanya bisa tersenyum maklum.

Seharusnya Shin kini tengah 'Mengunjungi' anaknya tapi para saudara nya malah datang ke kamarnya dan menghancurkan semua rencananya untuk membuat sang istri mendesah sepanjang malam.

Sialan memang tapi beginilah nasib Shin yang mempunyai saudara yang tidak tahu malu padahal ia jauh lebih tidak tahu malu.

Shin melirik kearah Sakka yang tengah fokus dengan layar televisi sambil memeluk bantal, menikmati adengan romansa didalam film yang ditayangkan pada layar televisi Shin.

'Makhluk alay' Batin Shin menghina Sakka.

Mata Shin pun beralih kearah Shun yang tengah sibuk mengambil makanan didalam kulkas kecil dikamar Shun.

'Kembaran tidak tahu malu' Batin Shin menghina Shun.

Dan kali ini mata emerlad hijau teduh milik Shin melirik kearah Sarada yang tengah terkikik geli didepan layar ponselnya, nampaknya ia tengah melakukan video call dengan Siwon.

'Bucin' Batin Shin menghina Sarada.

Kemudian mata Shin pun melirik kearah Suho yang nampak nyaman diatas kasurnya sambil memainkan ponselnya.

'Jomblo karatan' Batin Shin menghina Suho.

Dan yang terakhir mata Shin melirik kearah adik kembarnya, Suse yang tengah memakan sepotong paha ayam bersama-sama.

'Upin Ipin versi jepang' Batin Shin menghina Suke dan Seki.

'Ahhh.... kenapa cuman gue yang normal dalam keluarga ini!' Keluh batinnya.

"Sabar" Ucap Surai sambil mengelus pelan bahu Shin ketika ia melihat ekspresi Shin yang nampak kesal.

"Woyyyy!!!" Teriak Shin membuat semua orang menoleh kearahnya.

"Kenapa malah ngumpul dikamar aku sih? kalian pikir ini tempat piknik keluarga?" Protes Shin dengan kesalnya.

"Eh Shin dirumah ini yang ada tv nya cuman kamar kamu sama kamar Mama papa, terus satu lagi diruang tengah nah si Saskey lagi nonton ga mungkin kan gue ganggu" Jelas Sakka membuat kepala Shin rasanya ingin meledak.

"Damn!! Saskey itu anjing bang!! Apa faedahnya anjing nonton? bisa lo ganti channelnya!!!" Teriak Shin frustrasi sambil meremas rambut merah mudanya.

"Digigit remotnya" Ucap Sakka membuat Shin menepuk jidatnya sendiri.

"Udah deh, dulu juga kita ngumpul nya disini terus" Ucap Suho yang kini telah duduk ditengah-tengah Sakka dan Shin.

"Ya kan dulu, sekarang aku udah nikah bang, ini punya bini nih. aku ga jadi ngewe gara-gara kalian" Ucap Shin membuat Surai menepuk jidatnya.

"Ya ellah tunda aja dulu, orang Sura nya ga kemana-mana" Ucap Shun membuat Shin semakin kesal.

"Astaga!!! Ku botakin juga pala mu bang!!" Ucap Shin emosi.

"Jangan dong, keluarga sebelah udah ada yang botak" Ucap Shun sambil menyisir rambutnya dengan tangan.

"Keluarga mane bang?" Tanya Sarada yang mendudukan dirinya disamping Surai.

"Itu keluarga geluduk" Ucap Shun membuat Sarada mengangguk-angguk pelan.

"Bentar-bentar" Ucap Sakka membuat semuanya terdiam menatap kearahnya.

S-seventeen [Book 3] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang