Suke dan Seki nampak berlarian menuruni tangga dengan penuh semangat karena mereka mendapatkan baju baru berbentuk kucing dengan ekor dan dua teliga yang mengemaskan dari Siwon.
"Wahh... lucunya!!" Ucap Sarada dan Surai kompak sambil mencubit pipi bocah kembar itu dengan gemasnya.
"Aduhhh... ya ampun lucu banget sih" Ucap Surai sambil menggoyang-goyangkan telinga kucing milik Suke.
"Udah mirip kucing belom Kak?" Tanya Seki sambil berfose lucu membuat Sarada semakin gemas.
"Lucu banget sayang" Jawab Sarada sambil mencium pipi Seki bertubi-tubi tanpa ampun.
"Meongggg...!!" Suke nampak menirukan suara kucing sambil menggoyangkan ekor kucingnya.
GUK GUKKK
Saskey yang sendari tadi diam mulai menggonggong merasa tidak senang ketika melihat 'kucing' berkeliaran didaerah kekuasaan nya.
GRRRRRRR
Saskey mulai mengeram rendah dengan ancang-ancang seolah siap menerkam Suke dan Seki dengan mata yang berkilat.
"Ohh no boy, itu bukan kucing" Ucap Sakka sambil mengelus telinga Saskey dengan gemas.
Seolah mengerti ucapan Sakka, Saskey kembali tenang dan kembali menyantap sarapan paginya seolah tak terjadi apa-apa.
"Sini surat-surat mobil kalian" Ucap Sasuke membuat S bersaudara menoleh dengan bingung nya.
"Buat apa Pah?" Tanya Shun penuh tanya mewakili saudara-saudara nya.
"Papa mau bayar pajak, sini surat motor sama mobil kalian" Ucap Sasuke membuat Suho, Sakka, Shun dan Shin saling pandang.
"Tapi kita kerja gimana Pah? masa nyeker" Celetuk Sakka yang nampak engan memberikan surat-surat mobil dan motornya.
"Naik taksi, udah buruan" Ucap Sasuke yang mulai jengkel.
Suho pun memberikan surat-surat dua mobil dan satu motor sportnya dengan tidak rela kepada Sasuke.
"Ck, nih!" Ucap Sakka dengan decakan kesalnya sambil memberikan surat-surat mobil dan dua buah motor sportnya.
"Tapi Shin mau beli barang-barang bayi pah!" Ucap Shin hingga Sasuke melemparkan kunci mobil kepadanya.
"Pake mobil Papa aja" Sahut Sasuke membuat Suho, Sakka dan Shun mulai melayangkan protes.
"Papa pilih kasih nih, masa Shin dipinjamin mobil!" Protes Suho tak terima.
"Tau nih ga boleh gitu dong, harus adil kalo satu naik taksi yang lainnya harus naik taksi!" Protes Shun tak terima.
"Iya, ga adil ini mah!" Ucap Sakka ikutan melayangkan protesan.
"Shin itu mau belanja beli barang buat anaknya, bawa Surai yang lagi hamil jadi wajar kalo Papa pinjemin mobil lah kalian bawa badan sendiri aja ribet" Jelas Sasuke malas.
"Makanya kawin!" Celetuk Shin membuat abang-abangnya memelototi nya.
"Shun!" Panggil Sasuke membuat Shun akhirnya memberikan semua surat-surat mobil dan motornya.
"Kasihan untung aku ada yang antar" Ledek Sarada membuat Suho, Sakka dan Shun mendelik.
"Iya deh yang jadi princess tiap hari dijemput mulu" Sindir Sakka sementara Sarada malah mengangkat bahunya acuh.
Selang beberapa menit kemudian Suho, Sakka dan Shun saling berpandangan dengan seringai yang mengerikan membuat Siwon entah kenapa merasa dirinya sedang dalam masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanfictionSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.