Shin nampak tengah fokus menatap lembaran kertas diatas mejanya meskipun begitu, telinganya tetap mendengar sekretaris barunya yang tengah menjelaskan jadwal Shin hari ini.
"Baik, hanya itu saja jadwal Tuan hari ini" Ucap wanita yang menjadi sekretaris baru Shin itu.
"Kau bol- Apa kau sangat miskin?" Ucap Shin mendongakan kepalanya melihat kearah sekretaris barunya itu.
"Maaf Tuan?" Ucap sekretaris Shin sambil mencondongkan dadanya.
"Jika kau berniat menggoda saya, kau salah. saya tidak akan tergoda dengan payudara seperti susu sapi milikmu itu" Ucap Shin dingin membuat sekretaris nya itu tersentak kaget.
"Perbaiki pakaian mu dan berkerja lah dengan benar" Ucap Shin datar sementara sekretaris nya itu menunduk.
"Keluar!" Ucap Shin kembali dengan suara dingin nan menusuknya membuat sekretaris nya itu buru-buru keluar dari ruangan Shin.
Shin merogoh saku celananya lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Siapa sekretaris itu?"
"Namanya Jessy Alpha, dia berasal dari inggris namun fasih berbahasa jepang. Apa ada masalah Tuan?"
"Siapa yang merekomendasikan nya?"
"Tuan Kizashi, Kakek anda langsung yang merekomendasikan nya Tuan. Dari kabar yang saya dapat Nona Jessy adalah cucu dari teman kakek anda Tuan"
"Info lain?"
"Saya kurang tahu pasti Tuan tapi saya akan segera menyelidiki nya dan mengabari anda Tuan"
"Awasi dia"
"Maaf? Apa ada masalah Tuan?"
"Saya hanya merasa dia akan mengacau"
"Baik Tuan, saya mengerti. Saya akan mengirim beberapa orang untuk mengawasinya sementara saya akan mencari info lebih lanjut tentang Nona Jessy"
"Hn"
Shin pun mengakhiri sambungan telponya lalu meletakan ponselnya diatas meja kemudian menopang dagunya dengan kedua tanganya yang saling menggenggam.
"Kenapa dia terlihat sangat familiar?" Guman Shin penuh tanya.
CKLEKKKK
"Yo Shin!" Panggil Sakka ketika ia memasuki ruangan kebesaran adiknya itu.
"Itu tadi gue ketemu cewek, muke gile dadanya behh... siapa tuh? selingkuh lo ya? Hayo ngaku" Ucap Sakka membuat Shin berdecak kesal.
"Apaan sih lo Bang! Ngaco deh, dia itu sekretaris baru gue" Sahut Shin jengkel.
"Kenalin lah siapa tahu kan bisa diajakin anu" Ucap Sakka membuat Shin menaikan satu alisnya.
"Anu apaan?" Tanya Shin penasaran sementara Sakka mulai tersenyum nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
Fiksi PenggemarSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.