Suho memasuki rumahnya setelah ia melakukan lari pagi hingga ia melihat Mama nya sedang memasak sendirian tanpa sang Papa.
"Papa mana mah?" Tanya Suho yang tengah mengambil air panas dari dispenser.
"Masih tidur, capek kayaknya" Ucap Sakura membuat Suho menaikan satu alisnya.
Yang bener saja, setelah menyerahkan perusahaan pada Sarada, Papa menjadi pengangguran lantas apa yang membuat ia merasa lelah dengan menganggur seharian dan menempeli mamanya.
"Mandi gih sana bang, bau keringat tau" Usir Sakura membuat Suho memajukan bibirnya lalu berjalan pergi menuju kamarnya.
Semalam ia tidur dikamar Shin bersama Sakka dan Shun yang mungkin saja masih tidur sekarang, mereka menonton sampai pukul 4 dini hari sementara Suho sudah tertidur pukul 2 dini hari dan sekarang baru pukul 7 pagi.
Suho memasuki kamarnya lalu segera mandi, merendam tubuhnya dengan air hangat yang menenangkan hingga sekitar 45 menit kemudian ia baru selesai mandi karena ia sempat tertidur dikamar mandi.
Setelah memakai pakaian santainya ia nampak mengambil keranjang kotor didekat kamar mandinya lalu turun kebawa menuju tempat mencuci baju.
Sendari kecil, Suho memang selalu mencuci baju sendiri bahkan baju adik laki-lakinya kecuali Shin yang sekarang memiliki Surai, menurut Suho rasanya sangat memalukan ketika seseorang melihat bajunya terutama pakai dalam sekalipun itu adalah Mamanya sendiri.
Suho pun mulai menaruh pakai kotornya kedalam mesin cuci hingga ia baru menyadari bahwa celana dalamnya sangat sedikit padahal dilemari tinggal beberapa kotak lagi yang belum dibuka.
"Mah?!!!" Suho berteriak memanggil Sakura hingga ia mendengar sahutan Sakura dari dapur.
Selang beberapa menit kemudian Sakura datang menghampiri nya sambil membawa spatula nya.
"Cucian Suho yang waktu itu Mama yang angkat kan?" Tanya Suho membuat Sakura mengangguk pelan.
"Mama yang lipat?" Tanya Suho membuat Sakura lagi-lagi mengangguk.
"Mama ga salah taro kan? masalah nya celdem Suho tinggal dikit mah" Ucap Suho membuat Sakura menaikan satu alisnya.
"Masa sih sayang? Padahal Mama ga salah taro kok, Caldem kalian kan ukurannya beda-beda mana mungkin Mama ketuker sayang" Jelas Sakura.
"Lah terus caldem Suho pada ilang kemana?" Tanya Suho kebingungan.
"Mama ga tau sayang, nanti beli baru lagi aja ya. Udah nanti masakan mama gosong" Ucap Sakura buru-buru pergi.
Suho pun mengangkat bahunya acuh lalu kembali menaiki tangga menuju kamar Shun kemudian ke kamar Sakka untuk mengambil baju kotor.
Suho kembali ketempat mencuci lalu mulai memasukan pakaian kotor milik Shun kedalam mesin cuci kemudian memasukan pakaian kotor Sakka hingga ia mengerutkan keningnya ketika melihat celana dalam di keranjang Sakka yang nampak seperti miliknya.
Suho pun mengambil salah satunya lalu mencium aroma celana dalam itu hingga ia mencium aroma Sakka yang tercampur dengan aromanya.
Seketika kepalanya rasanya mendidih, jadi celana dalamnya selama ini dicuri oleh adik nakal nya yang satu itu.
Baru saja Suho hendak berterikak memanggil Sakka tapi pria itu nampaknya umur panjang terbukti kini ia sudah berdiri dihadapan Suho dengan wajah mengantuk.
"Sakka!! Lo tu ya bener-bener, masa celana dalam abang lo sendiri lo embat juga!" Omel Suho sementara Sakka hanya mengangguk malas.
"Lo dicariin Papa tuh dibelakang" Ucap Sakka dengan suara kantuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seventeen [Book 3]
FanficSasuke tak pernah membayangkan akan terjebak di dalam keluarga ini, keluarga kecil dengan keanehan yang amat luar biasa namun juga selalu bisa menghangatkan hatinya yang dingin.