" Dua hari sulit ditemui dan kenyataan ini yang aku dapat? " Sulli terdiam, ia hanya mampu menyandarkan punggungnya ke kursi restoran dengan tatapan tak terbaca. Alexander sudah mendapatkan menu makan siangnya, dan setelah itu ia langsung pergi kearah arena bermain anak dan tampak menyibukkan dirinya. Walaupun anak itu sempat terkejut karena tahu Sulli mengenal mereka semua.
Ia juga bingung harus menjelaskan dari mana. Ia bingung karena dirinya terus berada dibawah tatapan tajam milik Minho. Ariana ikut melayangkan tatapan aneh kepadanya, kesedihan terlihat mendomasi namun kekecewaan lebih dahulu diperlihatkan olehnya karena ia sama sekali tak mengetahui hal sepenting ini.
" Aku ada urusan Mom " Minho hendak berdiri , namun Ibunya langsung menahan lengannya hingga membuatnya duduk kembali. Ia yakin Minho juga terlibat, ia yakin anaknya tahu karena sedari tadi hanya diam dan terus menekan Sulli dengan tatapan tajamnya.
" Duduk dan dengarkan, Mommy yakin bukan hanya Sulli yang menyembunyikan rahasia disini " Minho mengatupkan rahangnya, Sial! Kenapa ia harus terjebak dalam situasi seperti ini. Dan Sulli bilang wanita itu ingin pergi dan tak akan menampakkan batang hidungnya dihadapannya lagi tapi yang dilihatnya ini siapa?
Ia tak percaya kalau baru sehari saja mengatakan demikian dan sekarang wanita itu sudah menggandeng anak kecil yang memanggilnya Mommy . Tak ada yang lebih mengejutkan dari ini. Dan kenapa juga Ibunya harus menahannya? Apa ia membuat masalah? Dan kenapa semuanya terus saja mengaitkan dirinya dengan Sulli, apa keputusannya untung pulang bukanlah keputusan yang tepat?
" Alexander adalah anakku. Aku tak bermaksud menyembunyikannya dari kamu Yeol. Aku malu dan takut, aku takut kamu tak akan lagi jadi sahabatku. Aku takut Alexander tidak bisa diterima, dan aku malu... "
" Dan kamu malu punya anak sepintar dan seaktif itu? Ya Tuhan, sampai kapanpun aku akan tetap jadi sahabatmu. Ingat, selamanya Choi Sulli " Sulli hanya diam dan memainkan jemarinya. Ia menatap Ariana dengan pandangan sedih , sedih karena sudah menyembunyikan fakta kalau Alexander adalah cucunya. Dan juga, ia takut Alexander tidak bisa terima kalau tahu-tahu dia datang dan membawa seorang anak kecil kehadapannya. Ia malu.
" Lalu siapa Daddy nya? " Pertanyaan Ariana membuat Sulli tertunduk lesu. Tidak sekarang, tidak sekarang disaat dirinya belum siap sama sekali untuk mengatakannya. Tidak sekarang disaat ada Minho dihadapannya, pria itu pasti akan semakin membencinya. Melihat tatapan tajam Minho saja ia tak berani mendongak.
" Tidak ada, saat aku lahir hanya Mommy dan Aunty Yoona yang aku lihat. Aku belum pernah melihat Daddy sampai sekarang " Minho menatap anak laki-laki dihadapannya. Apa anak ini adalah anak yang dipertahankan Sulli mati-matian? Apakah anak ini yang membuat Sulli tak mau ikut kuliah dengannya di Amerika?
Kalau memang iya bisa ditaksir umurnya sekitar enam tahun. Minho membuang wajahnya, kenapa bisa? Kenapa bisa sebegitu miripnya? Kepalanya mendadak pusing memikirkan hal tersebut. Apakah wanita dihadapannya ini benar-benar mempertahankannya padahal dirinya sudah pernah menyuruhnya untuk menggugurkannya? Sial!
" Kenapa kamu tidak mencari Daddy mu? " Tanya Chanyeol, pria jangkung itu mendekat kearah Sulli yang tengah dipeluk oleh Alexander.
" I believe you Moms, you're the best person i ever had. Kami berdua merindukan Daddy , tapi aku tak mau membuat Mommy sedih " Alex menghapus air mata Sulli. Anak itu menggenggam tangannya dan menyuruhnya untuk berdiri.
" Aku tak berharap banyak bisa bertemu dengan Daddy. Tapi tolong temui Mommy, dia sudah banyak menderita " Sulli menunduk pasif terutama pada Ariana yang pastinya sangat kecewa padanya, ia tak berani menatap Chanyeol apalagi Minho, rasanya tubuhnya sulit sekali untuk berpijak ditempatnya, ia ingin menangis sekeras mungkin tapi ia malu pada anaknya. Anaknya begitu kuat sehingga bisa menggenggam tangannya dengan erat seperti ini.