Sulli dan Hyuna berhasil diseret oleh Keenan dan Daniel yang kini tengah duduk di lantai dua restoran tempat keduanya bertengkar.
Wanita itu menghela nafas berat, sebenarnya ia tak mau duduk disini. Tapi ia sangat penasaran seperti apa tampang Clara Olivia. Seperti yang dipaparkan oleh Laura, wanita itu adalah mantan kekasih Keenan sebelum menikah dengan Hyuna. Dan wanita itu juga pernah terlibat pertengkaran hebat dengannya dijalan.
Aura membunuh diberikan oleh Hyuna kepada Clara yang kini tersenyum sangat manis pada ketiga pria disamping Sulli. Ada Keenan, suaminya dan juga Daniel. Wanita mana yang tak menoleh dua kali pada mereka semua.
Sulli bisa merasakan aura mencekam diantara mereka berdua. Hyuna pun tak perlu repot-repot menundukkan kepalanya padahal Keenan sudah menyuruhnya untuk bersikap sopan pada tamunya kali ini.
Pandangannya kini beralih pada suaminya, pria itu hanya diam seperti tak berminat duduk disini. Sama seperti dirinya , ia juga sama sekali tak mengerti dengan apa yang mereka katakan sejak setengah jam yang lalu.
Hanya diam dan bertindak seperti orang bodoh.
Duduknya dengan Minho bahkan berjauhan. Ia malah lebih memilih diapit oleh Daniel dan juga Keenan ketimbang kena amukan lagi. Ini semua karena Keenan, kalau saja dia tak memaksa Hyuna untuk duduk disini mungkin mereka sudah pergi untuk melanjutkan tempat tujuan mereka. Tapi Laura sudah pulang, wanita itu mendapat telfon dari suaminya untuk segera pulang.
Belum lagi kedua anaknya yang diseret untuk pulang secara tiba-tiba. Kalau saja semalam ia bertanya dimana restoran tempat suaminya menjamu tamunya, mungkin saja mereka tak akan berpapasan dan masuk kedalam situasi seperti ini.
" Jadi.. kapan aku bisa mulai pemotretan " Ucapnya. Nadanya memang biasa-biasa saja. Tapi Sulli bisa menangkap kilatan menggoda dari tatapan yang dilontarkan Clara untuk ketiga pria yang ada disini. Tolong jangan hitung managernya. Pria itu bahkan tak bisa disebut pria tulen dengan dandanan aneh yang mungkin sudah menjadi ciri khasnya.
" Besok, untuk pengambilan gambarnya akan dimulai pukul empat sore " Sahut Daniel. Wanita itu tersenyum manis. Sulli menatap wanita itu dengan pandangan cemas. Apakah-apakah suaminya akan tergoda dengan Clara?
" Oh.. ini istrimu Tuan Choi? Si cantik dari jurusan designer. Keibuan dan pintar memasak " Bisa Sulli dengar nada sinis dari ucapannya. Atau memang wanita itu sengaja memandangnya karena takut kalah saing dengannya? Hoi! Ada apa dengan dirinya... Kalau dibandingkan dengannya Clara bukanlah tandingannya.
Meneliti wajah suaminya, Sulli bisa melihat wajah datarnya yang tengah memandangnya. Namun dari sana ia juga bisa melihat cinta yang begitu besar untuknya. Sulli hanya tersenyum sopan. Wanita itu berbalik menatap Hyuna yang siap membuka mulutnya.
" Come on Clara, kamu dibayar bukan untuk mengurusi dan mencari tahu tentang istri dari seorang Choi Minho " Benarkan. Wanita itu sepertinya sudah tak tahan untuk membuka mulutnya sedari tadi. Mungkin karena Clara Olivia tak henti-hentinya menatap suaminya dengan pandangan kagum.
" Dan kalian berdua adalah tamu yang tak diundang " Managernya memegang tangan Clara namun wanita itu menepisnya. Sulli jadi ikut jengah. Matanya mendongak dan menegakkan duduknya untuk menatap Clara lebih berani.
Minho bisa melihat keberanian dari mata istrinya. Entah karena siapa wanita itu bisa melawannya. Dan istrinya yang biasanya diam kini siap membuka mulutnya untuk memulai pertengkaran dengan Clara.
" Kami ada disini atas persetujuan para suami kami. Cukup teruskan obrolan kalian dan anggap kami tidak ada " Daniel bersorak dalam hati karena ucapan Sulli, sedangkan Minho, pria itu mengangkat satu sudut bibirnya melihat keberanian istrinya. Ia yakin akan ada keberanian lain yang Sulli tunjukkan termasuk melawannya nanti.