Hyuna menatap penuh binar pada puding coklat buatannya. Seharian kemarin wanita itu berfikir apa yang hendak ia berikan pada Sulli sebagai salam perkenalan.
Ia malu sekali saat pertama kali datang dan mengucapkan salam padanya hanya dengan tangan kosong. Ia sungguh tak enak hati, terlebih wanita itu menghidangkan makanan untuk dirinya dan suaminya.
Hyuna mengangkat piring besar berisi puding itu dan membawanya ke meja makan. Ia sudah rapi dengan riasan sederhana dan pakaian terbaiknya. Dirinya menguncir rambutnya agar tidak membuatnya kesusahaan.
" Baby " Panggilnya pada suaminya. Keenan turun dari lantai atas dengan pakaian rapi. Suaminya itu memang orang yang rapi maka dari itu dirinya tak perlu mengatur pakaiannya karena Hyuna percaya Keenan pasti tak pernah mengecewakannya dengan penampilannya.
" Masih pagi sudah ribut-ribut, kamu mau kemana sebenarnya? " Tanya suaminya melihat sarapan dimeja makan masih kosong. Ia menatap istrinya dengan pandangan penuh tanya.
" Mau kerumah tetangga kita satu-satunya. Btw, aku mau bawakan puding ini untuk Sulli. Sewaktu kita pindah Sulli mengajak kita makan dirumahnya. Menurutku tidak etis saja kalau tidak balas budi "
" It's too early Babe, lihat sekarang masih pukul setengah tujuh " Keenan menggelengkan kepalanya dramatis karena sama sekali tak setuju dengan ide Hyuna yang menurutnya sama sekali tidak briliant , sewaktu rapat kemarin pagi saja mereka masih sangat canggung.
Keenan tak akan pernah menceritakan kejadian tersebut kepada Hyuna. Karena hal tersebut pasti akan membuat canggung hubungannya dengan Sulli. Wanita itu baru pertama kali punya teman keibuan seperti Sulli, makanya Hyuna begitu bangga.
Namun mengingat tentang Sulli, semalaman ia akui tak bisa tertidur. Kejadian hari itu masih teringat jelas dibenaknya hingga membuatnya berdebar. Mengingat bagaimana liarnya Sulli dengan tampang polosnya membuat Keenan sungguh penasaran.
" I know, tapi ini tentang balas budi sayang. Aku mau memberikan kesan baik kalau aku itu senang bertetangga sama dia " Mendengar ucapan istrinya ia jadi ingat kalau Minho punya pesan untuk disampaikan pada istrinya.
" Minho juga ingin kamu jadi teman Sulli, wanita itu kesepian. Ditambah anak-anaknya tengah menginap dirumah mertuanya " Keenan tak pernah melarang Hyuna melakukan apapun.
Wanita itu bebas melakukan apa saja kalau masih diluar batas kewajaran. Ditambah wanita itu harus punya reputasi baik agar bisa menjaga nama besarnya.
Kalau Minho, ia pernah mendengar kalau pria itu gila kontrol. Belum lagi sikap posesifnya terhadap istri dan anaknya. Dirinya juga pernah mendengar Minho kedapatan pernah membentak Sulli ditelfon karena tak bilang mau menjemput anaknya. Sepertinya rumit sekali hidup Sulli karena harus berada satu atap dengan pria alpha seperti Minho.
Sebelum menikah hidupnya tak pernah lepas dari skandal. Tapi Keenan mulai lelah dengan kehidupannya tersebut hingga ia bertemu dengan Hyuna dan membuatnya ingin lepas dari segalanya. Ia juga ingin jadi orang normal. Ia ingin setiap orang punya ingatan baik tentang namanya dan dirinya bukan karena skandal.
" Wah~ Tentu saja aku akan sangat senang kalau diizinkan berteman dengan Sulli " Sahutnya. Wanita itu merangkul suaminya dan membawa pudding yang sudah dibuatkannya. Walaupun pudding ini merupakan makanan sederhana tapi ia ingin Sulli menyukainya sebagai salam pertemanan dari dirinya.
Tak perlu waktu lama untuk bisa sampai dirumah mewah milik suami istri yang akan dikunjunginya pagi ini. Rumah mereka tepat berhadapan. Siapapun akan mengenal rumah mewah mereka berdua karena paling mencolok diantara rumah yang ada diperumahan ini.
Pintu gerbang rumah mereka terbuka. Keduanya masuk setelah mengucapkan salam pada supir Minho yang kebetulan tengah mengelap mobilnya. Keduanya langsung naik keanak tangga yang tepat berada dihadapannya. Baru ingin memencet bel rumah mereka, Minho keluar dari rumah mereka dengan setelan kerja rapi. Pria itu menatap heran pada keduanya walau beberapa detik kemudian senyum kecil terbit dibibirnya.
" Minho, apa Sulli ada? " Hyuna memang tak suka berbasa-basi.
" Silahkan masuk, saya baru ingin menelfon anda kalau model yang kemarin sudah siap untuk pemotretan " Keenan agaknya terkejut. Kemarin mereka bilang modelnya tengah libur satu hari karena tengah mengurus Ibunya dirumah sakit. Tapi kalau memang bisa lebih cepat, Keenan tidak ada masalah sebenarnya.
Yang terlihat antusias adalah Hyuna. Wanita itu terpaku saat melihat Sulli tengah menyiapkan sarapan dengan celana jeans juga sebuah tanktop berbahan rajut. Kapan ia bisa melakukan hal seperti itu? Sepertinya ia harus buru-buru belajar dengan Sulli.
Saat wanita itu berbalik, dirinya sangat terkejut melihat Hyuna membawa sepiring pudding coklat kesukaannya. Wanita itu menyodorkannya pada Sulli dengan senyum hangat.
Sulli mendekatinya, wanita itu tersenyum sembari meraih pudding ditangannya. " Kak, aku tidak tahu kalau kamu mau datang. By the way,ini pudding kesukaanku loh! " Serunya. Hyuna menghela nafas lega karena buatannya sangat dihargai oleh Sulli.
" Ini sebagai ucapan terima kasih aku sama Keenan karena diajak makan sama kamu kemarin " Menoleh kearah suaminya. Seperti biasa, keduanya sibuk membicarakan proyek kerja sama mereka.
" Terima kasih banyak. Kalian sudah sarapan? Kebetulan sekali karena aku buat nasi gorengnya banyak " Hyuna tak akan pernah menolak. Wanita itu langsung duduk di salah satu kursi sembari menatap suaminya yang juga duduk dihadapannya.
" Kalau bisa minggu ini juga harus sudah rampung, masalahnya kalau kita ambil hari sabtu atau minggu pasti hutan mangrove itu akan banyak pengunjungnya. Pasti kru kita akan kerepotan " Minho setuju dengan usul Keenan. Pemotretan harus segera dilakukan secepatnya, karena musim panas sebentar lagi akan tiba.
" Ya harus segera dilakukan, karena untuk dikolam renang, pantai, dan resortnya pun belum " Telinga mereka berdua diisi oleh obrolan-obrolan yang menurut keduanya sangat tak penting dibicarakan saat makan. Sulli menaruh nasi dipiring suaminya, Hyuna juga Keenan. Sebagai tuan rumah yang baik Sulli harus memperlakukan suaminya dengan sebaik mungkin.
Namun saat menaruh nasi goreng dipiring Keenan, wanita itu menatapnya sebentar karena Keenan tak berhenti menatap lekat padanya. Sulli mencoba biasa saja , tapi tangannya yang gemetar membuat nasi ditangannya jatuh dan berserakan. Sulli menatap Keenan takut-takut, dilihat suaminya yang tengah menatapnya begitupun dengan Hyuna. Bagaimana ini, kalau tidak dibersihkan dirinya sangat tak enak hati dengan tetangganya itu.
" Maaf, aku akan membersihkannya " Ucapnya. Wanita itu memunguti beberapa nasi dimeja juga yang ada diatas celana Keenan. Padahal pria ini sudah rapi dengan setelan jas kerjanya sama seperti suaminya. Tapi karena tatapan intens Keenan ia jadi gemetar hingga melakukan hal bodoh seperti ini.
" Tidak perlu Sulli " Meraih tangan Sulli yang ada diatas celananya. Keenan merasakan aliran darahnya mengalir deras ditubuhnya, sesuatu didalam tubuhnya berdenyut saat tangan mereka bersentuhan. Sulli menunduk meminta maaf, wajahnya memerah entah karena takut atau merasakan perasaan yang sama seperti dirinya.
" Tidak apa-apa Sulli, Keenan bisa kembali dan mengganti celananya nanti " Sahut Hyuna dengan begitu santainya karena merasakan aura ketegangan diantara suaminya dan juga Sulli. Sejujurnya Hyuna tak masalah, ia percaya pada Sulli.
Sulli mengangguk dan berjalan mendekati suaminya. Pria itu hanya diam entah karena marah mereka bersentuhan atau karena ia kembali melakukan hal bodoh? Sulli tak bisa mengartikannya.
Keenan berusaha fokus, tapi entah kenapa sesuatu didalam dirinya berdenyut mengingat betapa lembutnya aroma yang menguar dari tubuh Sulli. Belum lagi rambut panjangnya yang jatuh diatas kain yang dipakainya tadi. Sial! Keenan jadi membayangkan hal tak senonoh.
Bagaimana kalau Sulli tengah bergerak diatasnya dengan rambut panjangnya yang jatuh diatas dadanya. Dengan dirinya yang mengulum payudaranya dengan puting berwarna pink seperti yang pernah dilihatnya. Gerakan Sulli kemarin bahkan terlihat seperti professional. Minho pasti melatih istrinya dengan baik hingga Sulli bisa memanjakan dirinya dengan desahan erotis yang keluar dari bibir seksinya. Keenan bahkan mengeras dihadapan suami dari Sulli juga istri yang dinikahinya dua bulan lalu.
..tbc..
