" Mom, sebenarnya tes DNA itu apa? " Tanya Alexander. Sulli menggenggam tangannya dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk memegang kemudi.
" Tes itu akan membuktikan benarkah kamu anak pria itu atau bukan " Sulli tersenyum kecil. Tentu saja Alexander adalah anak Minho. Dengan siapa lagi ia berhubungan selain dengan pria itu. Namun sesuatu yang mengganjal dihatinya membuat Sulli harus was-was, pasalnya ini semua bukan kesalahan Minho , tapi dirinya lah yang memang mencari perkara dengan pria itu.
" Tapi kenapa Daddy membentak Mommy, kenapa Daddy marah sekali dengan Mommy? "
" Alex percaya sama Mommy bukan? " Anak itu mengangguk namun pandangan bingung terus diberikan olehnya pada Sulli. Wanita itu berusaha fokus pada jalan agar anaknya tak terlalu banyak bertanya kepadanya.
" Aku hanya takut, sama seperti Mommy aku juga merindukan Daddy " Ucapnya pelan. Sulli mengusap rambutnya, Seandainya Sulli jujur sedari awal mungkin semuanya tak akan serumit ini. Mungkin Minho tak akan menyuruh Sulli untuk menggugurkannya dan pergi meninggalkannya selama tujuh tahun lebih.
Butuh waktu satu jam untuk sampai kerumah Minho. Disana pasti ia akan bertemu dengan Chanyeol. Sudah beberapa hari ini ia mengabaikan telfon pria itu. Ia merasa bersalah sekali karena belum menjelaskan apa-apa kepadanya. Dan juga, ia sudah berbohong karena berbohong soal alasan dirinya putus dengan Minho.
Ia hanya memang mengatakan kalau dirinya tak bisa berhubungan dengan jarak sejauh itu. Padahal, padahal ia meninggalkan Minho karena takut pria itu menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Dan sekarang wanita itu tak punya muka untuk sekedar melihat wajahnya.
Sulli membantu Alexander keluar dari mini cooper miliknya. Anak itu kembali terlihat ceria saat melihat Ariana yang sudah menunggu didepan rumah, wanita itu menyambut Alexander dengan tangan terbuka. Namun yang membuat Sulli meringis adalah wanita itu tak menyapa dirinya seperti biasanya. Ariana langsung membawa Alexander kedalam meninggalkan dirinya yang merasa terasingkan.
Mungkin kesalahannya sudah sangat fatal dan lebih buruk dari itu, Ariana pasti akan membencinya.
" Yeol, tolong bawa Alexander main dibelakang " Ariana langsung menyerahkan Alexander pada Chanyeol. Namun saat tangannya terlepas anak itu langsung berlari kearah Sulli. Membuat semua yang ada diruangan menatap interaksi mereka, termasuk Minho dan Michael.
" Everything is gonna be okay, right? " Tanya Alex , Ibunya mengangguk lalu Chanyeol mendekat kearah mereka berdua.
" We just talk for a while " Sahut Michael yang duduk disamping Minho. Didalam hatinya, jantungnya berdebar sangat keras saat melihat anak itu berjalan disamping istrinya. Bagaimana bisa ini terjadi? Bagaimana bisa anaknya dan Sulli menyembunyikan cucunya. Walaupun semalam Minho bersikeras untuk melakukan tes, namun hanya dengan melihatnya saja ia tahu kalau Alexander adalah cucunya.
" Make sure no one can hurts her " Sulli menyentuh pipi Alexander. Ia memberi tatapan meyakinkan pada anaknya agar tak perlu khawatir padanya. Ia sudah dewasa, seharusnya dirinyalah yang melindungi anaknya bukan malah dirinya yang dilindungi anaknya.
" Aku berharap ini yang terakhir Choi Sulli, jangan membuatku kecewa " Setelah mengatakan hal demikian Chanyeol langsung membawa Alexander ketempat yang tadi disebutkan Ibunya, anak itu menatap Ariana, Michael dan juga Minho bergantian. Pandangannya mengisyaratkan kalau ia akan maju kalau ada yang menyakiti Ibunya.
" Duduk Sulli " Michael menyuruh Sulli duduk. Dimeja sudah tersedia minuman dan makanan kering seakan sudah mempersiapkan kedatangannya. Sulli menghela nafas sembari membawa tas Alexander kepangkuannya, berada didepan mereka semua memang membuat jantungnya berdegup begitu keras.
![](https://img.wattpad.com/cover/185791948-288-k246414.jpg)