8. (Season 2) Pesta Barbeque

112 12 3
                                    




Hyuna yang berpapasan dengan Alexander tersenyum , wanita itu menatap anak Sulli yang tengah naik sepeda bersama salah satu anak tetangganya. " Alex, kamu mau kemana sayang? " Tanyanya ramah. 

Ia berjongkok menyamai tingginya dengan Alexander dan Robert, kalau ia tak salah mengingatnya. Soalnya banyak sekali anak dari tetangganya yang sering bermain didepan rumahnya memakai sepeda.

" Kita mau ke taman depan Aunty " Sahut Alexander. Alexander membetulkan posisi kantung plastik berisi beberapa cemilan dan minuman untuknya juga Robert.

" Aunty mau ikut? " Tanya Robert , Hyuna hanya mampu menggelengkan kepalanya. Mereka sungguh anak-anak yang menggemaskan. Keenan keluar dengan celana levis selutut dan juga kaos yang mencetak tubuh berototnya. Keduanya menunduk memberi hormat, persis seperti yang diajarkan kedua orang tua mereka. Pria itu membalasnya dengan mengusap pelan puncak kepalanya.

" Kita mau kerumah kamu Alex " Sahut Keenan. Alexander membuka mulutnya. Robert yang mendengar Alexander meringis hanya mampu menepuk punggungnya pelan. 

" Uncle, aku sarankan jangan. Daddy sama Mommy lagi bertengkar " Ucapnya pelan. Ia bukannya tak memperbolehkan Keenan dan Hyuna main. Tapi karena ucapan tak senonoh saat dirumahnya kemarin membuat Ayahnya kesal dan berakhir memarahi Ibunya. 

Padahal ia yang salah tapi Ibunya yang dimarahi, kadang-kadang Ayahnya senang sekali melimpahkan kesalahannya pada Ibunya. Ayahnya bilang Ibunya kurang mengajarkan dirinya untuk bicara lebih sopan pada yang lebih tua. Niat Alexander kan hanya bercanda, tapi ia tak menyangka kalau Ayahnya akan menanggapinya seserius itu.

Belum lagi Maura, adiknya meminta tidur bersama mereka. Hal tersebut membuat Ayahnya bertambah marah. Ia juga menyalahkan Ibunya karena sudah terlalu memanjakan mereka dan tak mengajarkan anaknya untuk mandiri. Jadi Ibunya memang serba salah.

Didalam hatinya Alexander sudah berjanji kalau menikah nanti ia tak akan mengekang istri dan anaknya. Mereka itu manusia, punya keinginan untuk bebas.


Hyuna agak kaget saat Alexander mengatakan kedua orang tuanya tengah bertengkar. Sebenarnya itu urusan mereka, tapi entah kenapa Hyuna penasaran sekali. Minho kan sangat mencintai Sulli. Ia agak heran saja mendengar keduanya bertengkar.

Alexander dan Robert pamit dari hadapan mereka. Hari libur ditanggal merah ini memang sengaja Hyuna manfaatkan untuk istirahat dirumah bersama suaminya. Namun Sulli mengundang mereka untuk datang kerumah karena Sulli sudah membeli daging untuk barbeque dibelakang rumah mereka.

Mereka memasuki pekarangan rumah Sulli dan Minho. Keduanya dikagetkan oleh sosok Changmin yang datang bersama istrinya, Laura. Belum lagi Daniel yang tengah berdiri sembari menerima telfon. Apa dirumah ini tengah ada pesta? 

Laura agak syok saat melihat Hyuna bersama suaminya.  Namun ia langsung berhambur ke pelukannya begitupun dengan Keenan yang mulai sibuk dengan tetangga lamanya Changmin dan juga Daniel rekan kerjanya.

" Kakak juga diundang? " Tanya Laura. Hyuna mengangguk.

" Alexander tumben sekali ada diluar " ia melihat kearah dalam rumah tak ada tanda-tanda Sulli yang akan keluar menemui mereka.

" Tadi Sulli sempat menyuruh Alexander main bersama Robert. Sekarang dia ada diatas tengah menidurkan Maura, kita langsung disuruh ke taman belakang " Hyuna merasa ada pertengkaran hebat diantara mereka berdua. Tapi karena tak mau terlalu memusingkan akhirnya ia dan yang lain masuk dan mengikuti instruksi Sulli untuk langsung datang kebelakang.


Kelimanya melihat Minho yang sibuk menata daging. Tak terlihat Sulli sejauh mata Hyuna dan Laura memandang. Mungkin wanita itu masih belum selesai menidurkan Maura. Dari arah belakang tampak seorang pria tampan membawa dua buah kantung plastik besar. Changmin menatap Kyuhyun yang sama sekali tak ada perubahan.

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang