11. Keputusan

238 34 26
                                    


Yoona terdengar begitu syok saat Sulli mengatakan kalau dirinya akan menggantikannya sebagai sekertaris Minho. Posisinya akan digantikan besok. Namun wanita itu cukup senang karena Sulli mengatakan kalau Minho sangatlah baik dengan Alexander.

Pria itu begitu menerima anaknya walaupun sempat ragu dan marah karena wanita itu tidak jujur kepadanya. Sulli sudah rapi dengan setelan khas kantoran, niatnya hari ini mereka berempat, Minho, Chanyeol, Michael juga Sulli akan bertandang ke kantor dan memperkenalkan diri masing-masing.

Wanita itu sempat meminta Minho untuk mampir ke toko bunganya karena ia hendak menyerahkan tanggung jawab pada kedua karyawannya. Ia rasa sudah saatnya ia mulai serius karena ada Alexander. Kalau dahulu Kakaknya membantu biaya sekolah Alexander, sekarang Sulli sudah harus memikirkan masa depan anaknya dan membiayai semua kebutuhannya. Kalau dia mencari uang tambahan dengan bekerja ia juga bisa membayar lebih kedua karyawannya. 

Ariana terpukau dengan penampilan Sulli. Rambutnya diikat rendah kebelakang, ia memakai terusan berwarna putih diatas lutut dengan sepatu warna senada. Make upnya terlihat sangat natural karena Sulli tak suka riasan yang begitu tebal, dan yang paling menonjol adalah bibirnya yang berwarna merah berani. Mungkin saja tak akan ada yang menyangka kalau wanita muda ini sudah mempunyai seorang anak  berumur enam tahun.

" Sepertinya Sulli yang paling siap " Ucapan Michael membuat Sulli tersenyum kecil. Wanita cantik itu hanya diam ,  disini ia dilarang memprotes karena ada Minho. Chanyeol sudah siap dengan jas juga dasinya, sepertinya ini akan menjadi hari yang penting juga baginya. 

Sulli mendengar kalau sahabatnya itu mengambil bagian Manager Pemasaran. Jangan tanya soal Minho, jabatan dirinya nanti adalah sekertaris seorang Direktur, bisa ditebak sendiri posisi apa yang akan ditempatinya. Hari ini mereka datang untuk perkenalan dan berkeliling melihat kinerja karyawan. Besok mereka baru akan resmi bekerja dan menjabat pada posisi masing-masing.

" Aku dan Alexander akan pergi mencari sekolah baru untuknya " sahut Ariana. Alexander menoleh pada Sulli saat dirinya tengah duduk disamping Ayahnya. Sekolah baru?

" Apa aku akan menginap di asrama lagi? " Tanyanya pada Sulli. Wanita itu menggelengkan kepalanya. Tentu saja Sulli tak akan membiarkan anaknya menjauh darinya lagi. Sekarang sudah saatnya ia menebus segala kesalahannya.

" Tentu saja tidak, Grandma akan mengantar jemput kamu sayang "

" Aww sweet, thank you so much Granny " Ia berdiri dari posisinya dan berlari memeluk Ariana. Sulli tersenyum kecil karena anaknya berhasil diterima disini walaupun perang dingin masih terjadi diantara Minho juga dirinya.

" Sudah pukul delapan, kita mau berangkat pukul berapa? " Tanya Minho dengan nada dingin seperti biasanya. Sulli melihat pergelangan tangannya untuk melihat jam. Memang sudah pukul delapan. Tapi bukankah kantor Ayahnya hanya lima belas menit dari sini? Dan mereka juga seorang pimpinan yang wajar saja kalau datang telat.

" Ada sesuatu yang akan Daddy kamu sampaikan terutama untuk kamu dan Sulli " Sambung Ibunya. Minho meraih Alexander kedalam pelukannya kembali, pria itu menatap Ayahnya dengan pandangan lekat. Chanyeol yang tahu ini bukanlah pertanda baik memilih berdiri dari posisinya dan menatap kedua orang tuanya. 

" Dad, sepertinya aku harus duluan " Tanpa menunggu jawaban Ayahnya Chanyeol langsung keluar dari ruangan yang terkesan sangat dingin itu dan menggandeng lengan Ibunya. 

" Come on Grandson , we must be going "  Bersamaan dengan itu, Ariana juga berdiri dari posisinya. Wanita itu mengulurkan tangannya untuk meraih Alexander yang tengah berada dipelukan Minho. 

Sulli menatap ketiganya, ada apa ini? Kenapa mereka semua harus pergi? Lalu, apa yang sebenarnya ingin Michael sampaikan? Sulli jadi merinding sendiri karena harus berhadapan dengan Ayah dan Anak yang terlihat dingin satu sama lain ini. 

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang