Tewas

3K 75 14
                                    

Tring...tring....tring

Bunyi bel sekolah berbunyi, kegiatan pembelajaran di akhiri tepat bunyi bel nyaring yang panjang, semua guru mengakhiri aktivitas pembelajaran, murid berdoa di kelas masing-masing untuk mengakhiri kelas.

"woiii Lia hari ini lo ikut kita gak?, kebetulan si mika temen kita ulang tahun dia traktir kita loh!!"

Cewek berambut hitam pekat berkuncir kuda pun menghampiri meja temannya.

"bentar yah?, gw ijin dulu sama mama"

"yaelah cuman sebentar doang gak bakal lama, kita gak bakal pulang sampe malem kok"

Perempuan yang bernama Lia Arunika tersenyum simpul menanggapi temannya.

"yaudah ayo kita samperin yang lain"

Vina menarik tangan Lia ke tempat teman-teman nya berkumpul, terlihat mereka memasuki sebuah tempat makan yang cukup terkenal di bandung.

Mika seorang gadis cantik yang cukup populer di sekolah nya mengadakan acara makan bersama teman-temannya, dia kaya, cantik dan baik hati. Itulah yang melekat di dalam dirinya tanpa seorang tahu bahwa gadis ini pernah melakukan hal yang tidak pernah orang sangka.

"oh iya Vi gw ke kamar mandi sebentar yah?, gw kebelet nih lo bilang sama temen-temen dulu,kalo mereka mau nambah, nambah aja ntar gw traktir makan sepuasnya"

Vina hanya mengganguk menanggapi sahutan temannya

Mika gadis itu berdiri dan berjalan menjauh dari kumpulan temannya

~~~

Terdengar pintu tertutup dan keran air menyala,membuat Mika mengerutkan kening,pasalnya setelah dia masuk ke kamar mandi tidak ada orang satu pun.

"orang lain kali yah yang baru masuk"gumam Mika meyakinkan diri sendiri.

Setelah selesai Mika keluar dan mencuci tangan di wastafel dan menatap cermin, Mika terkejut setelah menghadap cermin lalu dia membalikan badannya ke belakang guna memastikan penglihatannya

Tidak ada seseorang pun di sana, Mika membalikan badan nya lagi menghadap cermin, bayangan tadi tidak ada.

Mika cepat-cepat mencuci tangan tetapi dia mendengar suara lirih yang membuat bulu kuduk nya berdiri seketika, Mika menghentikan apa yang di lakukannya dia meneguk ludah yang tercekat di tenggorokan.

"gak mungkin dia balik lagi seharusnya dia udah ngak ada" gumam Mika lirih tubuhnya gemetar menahan ketakutan yang sedari tadi melingkupinya.

"Mika.." suara lirih itu terdengar lagi

"mika..jangan lari..." suara lirih itu membuat Mika berlari keluar dari toilet tersebut. Tetapi pintu itu tiba-tiba terkunci Mika teriak meminta tolong

"tolong!!! Tolong gw!! Buka pintunya, jangan ganggu gw, gw mohon"

Mika menangis dengan tubuh gemetar ketakutan, dia terus menggebrak pintu itu dengan kuat berharap terbuka.

Tetapi nihil pintu itu tetap terkunci rapat bahkan seorang pun tak ada yang mendengar suaranya,.

"gw mohon jangan ganggu gw" suara Mika melemah

Tetapi ajaibnya pintu itu terbuka. Mika memanfaatkan kesempatan itu untuk keluar dari sana.

Mika menabrak tubuh seseorang yang membuat tubuh nya terhuyung ke belakang tetapi dengan cepat tangan itu menangkap tubuh Mika sebelum menyentuh lantai.

Mika membuka mata menyadari tubuhnya tidak jadi terjatuh,dia berdiri dengan sigap dan meminta maaf kepada seseorang yang menolongnya.

"seharusnya gw yang minta maaf udah bikin lo hampir jatuh"

suara lelaki yang begitu tenang membuat mika menatapnya lebih lama.

"kenalin nama gw Arka, kalo boleh tau nama lo siapa?"

Lelaki itu mengulurkan tangan dan di sambut tangan Mika yang begitu dingin.

"nama gw Mika sekali lagi makasih udah nolong gw"

Arka tersenyum menyambut uluran tangan Mika

"nama yang cantik, oh iya gw lupa tadi kenapa lo lari-lari, kayak ketakutan gitu wajah lo"

Wajah Mika kembali menegang mengingat kejadian yang tadi, dia menatap Arka yang masih menunggu jawabannya.

"gw gapapa, tadi cuman ada binatang makanya gw lari, gw phobia sama yang kek gitu itu"

jawab Mika sambil tersenyum meyakinkan lelaki yang berada di hadapannya, Arka tertawa seketika mendengar jawaban tersebut

"jadi tadi lo lari-lari sampe nabrak gw cuman gegara serangga? Gw pikir lo di kejar hantu"

Perkataan terakhir Arka membuat Mika meneguk ludah beberapa kali dan mengangguk kaku

"oh iya Ar gw kedepan yah, gw takut temen gw udah nungguin, senang kenalan sama lo"

"eh..eh bentar gw boleh bagi no telpon lo ga?"

Mika tersenyum simpul dan pergi meninggalkan arka

Arka tersenyum kecut membuat dia menatap Mika dengan lama,dia berjalan kearah kamar mandi dengan langkah gontai.

"gw pastiin bakal gw, cari tuh cewek. Dia manis dan cantik dan udah buat gw jatuh dalam tatapannya" yakin Arka dalam hati

Misteri kematian RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang