"lo kayaknya halu deh Vin, mana ada orang mati bisa bunuh orang, lo kira dia bisa gentayangan hah?"
Lia mengucapkan katanya yang terakhir dengan tidak yakin, karna apa yang dilakukannya dulu bersama Mika dan Vina benar-benar tidak masuk akal.
"gw yakin kok kalo gadis itu dateng ke kita dan bales dendam ke kita Li, gw sangat yakin karna gw liat dia"
Dia mengucapkannya dengan nada datar
Vina mengepalkan tangan nya dan menatap tajam ke depan, tidak dia bukan marah dengan apa yang terjadi, dia hanya menyesal telah melakukannya, dia pun tak mau mati sia-sia begitu saja. Dia akan mencari cara agar dia dan Lia selamat dan tak ada yang mati diantara mereka.
"saudari Vina saya ingin menanyakan beberapa pertanyan tentang kejadian yang dialami saudari Mika, anda sempat berbicara dengan saudari Mika, apakah ada hal yang mencurigakan terjadi dengan saudari Mika?"
Vina menunduk memikirkan jawaban yang pas, vina meneteskan air mata mengingat kejadian yang menimpa Mika, vina mengusapnya sekali lagi dan menatap pak polisi yang ada di hadapannya.
"saya...tidak melihat ada yang aneh dengan Mika, dia memang sempat berbicara dengan saya tapi...dia tidak terlihat mencurigakan, kami hanya membicarakan tentang laki-laki yang disuka"
"baikah saudari Vina, apakah ada lagi yang di bicarakan diantara kalian?"
"tidak"
"baikah atas informasi yang diberikan anda"
"pak temukan pelakunya pak, saya gak mau kejadian ini menimpa teman-teman saya yang lain"
Vina menatap dalam dengan penuh harap
"saya akan menyelesaikan kasus ini secepatnya dan saya akan melaporkan perkembangan selanjutnya kepada pihak keluarga dan pihak sekolah"
Vina berterima kasih kepada pak polisi dan berlalu keluar, dia mengampiri Lia yang sedaritadi menunggunya
"lo bilang apa di dalem tadi?"
"gw Cuma bilang kalo gw sempet bicara sama Mika tapi tentang cowok" Jawab Vina lirih
"lo gak ngasih tau tentang kecurigaan lo?"
Membuat Lia mengerutkan kening sambil menatap Vina dengan tanda Tanya
"gw yakin kalo pak polisi dengar cerita kita, gak akan percaya. Ini bukan tentang manusia lagi tapi berhubungan dengan gadis itu Li"
"gw tau apa yang lo pikirin Vin, tapi gw gak mau lo tertekan"
"Li...gw gak mau mati sia-sia"
"gw gak akan biarin kita mati di tangan gadis itu"
Lia memeluk Vina berusaha terlihat tegar
"yaudah ayok kita ke kantin gw gak mau kita berdua kelaperan"
Lia terkekeh sambil menggandeng tangan Vina menuju kantin.
"kalian harus ngerasain apa yang udah gw rasain, mungkin gak sekarang tapi cepat atau lambat kalian akan merasakan akibatnya"
Seseorang yang bersembunyi di dalam ruangan mendengar seluruh percakapan yang dilakukan oleh Vina dan Lia, dia menatap penuh dendam kepada dua orang gadis di hadapannya.
~~~
Setelah beberapa minggu berita kematian seorang siswi bernama Mika telah tersebar di seluruh sekolah, keadaan kembali normal semua murid tidak ada lagi yang membicarakan kasus kematiannya, hanya ada segelintir orang saja yang masih membahasnya.
"Setelah gue pikir-pikir, kenapa Mika bisa mati kecelakaan ya? Rasanya kayak masih ga percaya." Bunga menggelengkan kepalanya masih tidak habis pikir, ia menengok teman sebangkunya, Rosa.
"Menurutloh gimana Ros?" Meminta pendapat.
"Yah gue juga gatau, gue pun masih agak syok sama kematiannya. Belom lagi nanti pasti pihak kepolisian nyelidikin kita, yah kan kita ada di restoran waktu itu bareng si Mika."
Bunga mengusap-ngusap dagunya berfikir, benar juga perkataan Rosa. Pasti mereka semua yang ada di restoran di minta alibi setelah kematian Mika yang begitu mendadak.
Bunga berdiri dari bangkunya berjalan keluar kelas.
"woi Bunga!! Tunguin gw! Main keluar aja lo"
Kejar Rosa dari belakang berlari menyusul Bunga
"Li lo gak penasaran sama yang dibicarain Rosa?"
Tanya Vina yang duduk bersebelahan dengan Lia
"gak"
"kok kagak? Mereka aja penasaran loh sama kematiannya Mika"
"emangnya lo liat? Kan ngak"
Lia berbicara tanpa menatap Vina, sibuk membaca buku yang di depannya
Lia lanjut berbicara saat melihat Vina ingin membalas perkataannya membuatnya langsung bungkam
"daripada lo bahas itu mending lo belajar fisika, nanti ada ulangan dadakan aja, nangis-nangis minta jawaban ke gw"
Perkataan Lia membuatnya cemberut dan langsung mengeluarkan buku tulis fisika nya
"lu kan pinter fisika, buat apa ada temen yang bisa kalo gak di manfaatin"
Membuat sang empunya langsung memutar kepalanya ke samping dengan sempurna, dan menjitak kepala teman gilanya
"awhs.. sakit tau, kenapa di jitak coba? Gw salah apa?"
Vina mengusap kepalanya yang dijitak
"mulut lo minta di injek tau?!! Ngeselin banget ngomongnya" jawab Lia sambil memegang bukunya kembali
Bel istirahat selesai dan pelajaran pun di mulai, bu Nur masuk dengan membawa seorang murid laki-laki, memperkenalkannya depan kelas bahwa dia anak pindahan, murid yang menghebohkan satu sekolah karna tampan, dia blasteran dari ayahnya yang luar negri.
![](https://img.wattpad.com/cover/187028924-288-k442262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri kematian Risa
HorrorRank #3 kematian, 13-7-2019 Rank #2 kematian 14-7-2019 Pemenang wattys 2019 Namaku Risa Laila, aku remaja berusia 17 tahun. Hari ini adalah ulang tahunku, Seharusnya menjadi hari yang paling menyenangkan untukku, tetapi tuhan berkata lain.. kejadia...