Fikiran yang menggangu

1.1K 35 4
                                    

Vina membuka sempurna matanya tak percaya dengan apa yang dilihatnya, dewa tampan ada di kelasnya, membuat Vina menyenggol Lia yang tidur dengan menelusupkan kepalanya ke meja.

"hmm..hoamm..apasi loh bangunin gw aja, emang udah ada guru?"

"iya udah ada guru tapi dia bawa dewa tampan juga"

Vina menjawab dengan memekik pelan

Lia melihat sebentar ke depan dan kembali tidur membuat Vina jengkel

"woi menurut lu gimana, ganteng gak?"

"b aja"

"emang dasar matanya katarak, ganteng gitu kok di bilang biasa aja, jangan-jangan lu lesbi kali yah?"

"daripada ngatain gw mending lu ngaca dulu deh, otak lu udah geser kayaknya"

Jawab Lia dengan santainya dan bangun dari tidurnya

"namanya bagus sama kayak orangnya" gumam Vina sembari melihat kedepan menatap lelaki tersebut.

Bukan hanya Vina yang mengaku bahwa siswa baru itu tampan, tetapi hampir seluruh kelas memekik girang karna kelasnya kedatangan siswa tampan, mereka berebut bangku ingin duduk bersama si 'tampan' itu

Arka melihat sekeliling kelasnya dan duduk di bangku kosong tersebut, dia melihat seorang gadis yang sedaritadi menatapnya,gadis itu menoleh kedepan dengan muka memerah semerah tomat,karna dapat tatapan balik dari Arka.

"gadis yang manis" gumam Arka

"baiklah anak-anak karna kalian sudah ibu perkenalkan kepada murid baru, maka selanjutnya adalah buka buku pelajaran kalian, ulangan nya dijadikan minggu depan karna hari ini ibu lupa bawa soalnya,atau kalian mau sekarang aja tungguin ibu bikin soal yang baru?"

"minggu depan aja buu"Jawab anak-anak serempak

"kalau ulangan aja kalian nunda-nunda mulu"jawab bu Nur sembari menggelengkan kepalanya lelah

"wlee...gak jadi ulangan fisika tuh Li"

Vina menjulurkan lidahnya meledek Lia, tetapi tak ada respon dari sang empunya,Vina menyenggol lengan gadis itu tetapi tak kunjung menengok.

"Li....Li....Li....Liaa woii, lo kenapa?"

Bisik Vina pelan agar hanya dia dan Lia yang mendengar,Vina menjentikkan jari di hadapan muka Lia dan seketika itu Lia sadar dari lamunannya.

"bisa gak sih gak ngagetin gw?" ujar Lia mendengus kesal

"gw mah gak ngangetin lo, lo tuh bengong mulu gw panggil gak dijawab,gw senggol gak dijawab juga,yaudah gw sadarin lu,untung gak gw siram air minum gw"jawab Vina cengengesan

Lia hanya diam dan tak menanggapi celoteh sahabatnya, dia hanya tak fokus akhir-akhir. ini banyak sekali yang harus dipikirkan,pikirannya selalu membuat nya ingin mengeluarkan isi kepalanya

"gw pengen ke kamar mandi dulu" Lia berdiri dan langsung izin ke guru yang ada di depannya,tanpa menunggu jawaban dari Vina

~~~

Lia berjalan menuju kamar mandi yang mengharuskannya lewat koridor sepi dan sunyi,kamar mandi itu terletak paling ujung dan ada di lantai 1. ekor mata Lia menangkap sesuatu seperti bayangan tetapi tidak terlalu jelas, Lia mempercepat langkah nya dan langsung memasuki toilet tersebut.

Didalam kamar mandi Lia dapat mendengar suara seseorang baru memasuki kamar mandi,dia merasakan ada yang janggal dari suara yang dihasilkan tidak ada suara keran nyala ataupun pintu kamar mandi lain terbuka. Hanya sunyi.

Dia mendapati bayang sepasang kaki di depan pintu kamar mandi nya dan terlonjak kaget,tenggorokannya terasa tercekat.

Tidak bisa berkata sedikitpun.

Seseorang yang berada di baliknya mengetuk pintu 3 kali dan berhenti, keringat bercucuran di dahi Lia, dia sangat bingung harus melakukan apa, instingnya mengatakan jangan buka pintu itu tetapi dia penasaran.

Bayangan kaki tadi sudah tidak ada di depan pintu, hilang setelah beberapa saat, lama-kelamaan dia memegang gagang pintu dan membuka nya sedikit, mengintip celah dan dia tak melihat ada seorang pun.

Dia membuka pintu dengan sempurna dan mendapati satu buah surat bewarna putih

Misteri kematian RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang