Kamu itu aneh tapi aku tak tau mengapa hatiku merasa tenang saat memandangmu
"Apa maksud mama ngomong kayak gitu? Apa emang aku bukan anak papa dan mama?" tanya gadis berambut pirang itu pada ibu-ibu tadi. "Iya kamu bukanlah anak kami. Kami menculikmu dari orang tuamu karena ingin membalaskan dendam," sahut seorang pria paruh baya.
"Dimana orang tua kandung aku, Pa, Ma?" tanya gadis itu lagi.
"Ntahlah, mungkin mereka sudah bertemu dengan ajal mereka."
💦💦💦
Bahu Keyra naik turun dengan mata yang berhasil membulat sempurna. Ia merasa sangat takut. Air matanya mengalir tanpa izin, wajahnya memucat seketika, ditambah keringat dingin yang bercucuran di sekitaran wajahnya.
"Apa maksud mimpi tadi?" gumam Keyra.
Ia melirik jam weker di nakasnya. Rasa takut menyeruak di benaknya untuk tidur kembali. Mimpi barusan benar-benar terasa menghipnotis kehidupannya.
Gadis itu lebih memilih untuk mandi. Berharap-harap cemas barang kali air sejuk yang menyiram tubuhnya membuat pikiran dan batinnya terasa tenang.
Krukk
Keyra meringis kecil kala perutnya berbunyi tanpa izin darinya. Ini masih sangat pagi, mana mungkin ada makanan yang tersedia di meja makan jam segini.
Sudahlah, dia memutuskan untuk masak sendiri. Bodo amat dengan suara bising yang bisa saja ditimbulkannya.
Ternyata apa yang ditebak olehnya salah besar. Bi Narsih sudah bergelud dengan berbagai alat masak. Wanita berusia itu mematikan kompornya sejenak menghampiri anak sang majikan yang mendudukkan bokongnya di kursi.
"Tumben kamu udah bangun jam segini? Lapar, ya?" Bi Narsih mengelus surai hitam Keyra. Nyaman, mungkin ini yang dirasakan anak lain saat dielus oleh ibu mereka sendiri.
Keyra membalikkan badannya, membuat Bi Narsih menghentikan aktivitasnya daritadi. "Keyra mimpi buruk, Bi. Mimpinya tuh serammmm banget." Dipeluknya lengan wanita yang berada di hadapannya. Tak terasa air mata gadis itu kembali mengucur.
"Tadi kan aku mimpi, Bi. Di mimpi itu papa dan mama bilang kalo aku bukan anak mereka. Mereka itu nyulik aku dari orang tua kandung aku untuk membalaskan dendam mereka. Apa itu benar, Bi? Keyra takut kalau itu memang kenyataannya, Bi. Keyra pengen tahu apa penyebab semua ini."
Bi Narsih diam. Tak mungkin sekali dirinya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi saat belasan tahun lalu. Kejadian memilukan yang terjadi di depan matanya langsung, sedangkan dirinya saja tak bisa melakukan apapun untuk keluarga kecil itu.
"Gak mungkin lah, Sayang. Mana mungkin papa dan mama Keyra ngelakuin itu sama Keyra," sahut Bi Narsih. "Tapi kenapa mimpi itu serasa nyata banget bi? Aku takut banget kalo ternyata mimpi itu nyata, Bi."
"Keyra, dengarin bibi. Mimpi itu hanyalah bunga tidur, jadi gak perlu dipercayain. Keyra percaya kan sama bibi?" Keyra menggangguk pelan. Matanya menatap sayu Bi Narsih di hadapannya. "Iya, Keyra percaya kok."
"Yaudah sekarang Keyra sarapan ya bibi udah nyiapin semuanya," suruh Bi Narsih.
"Keyra udah selesai. Keyra berangkat dulu ya, Bi." Si gadis manis terkekeh sambil menarik paksa tangan Bi Narsih untuk disaliminya.
"Hati-hati. Awas, jangan ngebut-ngebut mulu. Yang dalam bahaya bukan orang lain aja, kamu juga."
"Iya, Bi. Tapi gak janji."
Cupp
Dengan segera anak dara itu berlari ke bagasi setelah berhasil mengerjai wanita yang bersamanya tadi.
💦💦💦
Parkiran yang tadinya ramai karena hiruk pikuk suara kendaraan mendadak ramai karena gumaman-gumaman pujian.
Keyra sendiri juga bingung apa yang spesial dari dirinya. Pintar juga tidak terlalu. Bahkan, saat baru saja kendaraannya memasuki gerbang, dia sudah merasa banyak pasang mata yang menatapnya. Tentu saja risih, tapi Keyra tetaplah Keyra. Ia tak akan memperdulikan semua.
"Hai, Key," sapa Reva-sahabat Keyra saat mereka tak sengaja bertemu di koridor.
Keyra sama sekali tak menyahut. Gadis itu berlalu begitu saja menerobos ramainya manusia di koridor.
Reva sempat mendengus kesal. Namun, dia tak berhenti di situ. Dicekalnya kasar lengan Rea yang membetulkan tali ranselnya.
"Kapan lo balik lagi, Key? Lo gak capek pura-pura jadi orang lain terus? Kalau lo gak capek, gue yang capek, Key. Gue pengen kita kayak dulu lagi."
"Gue gak mau bahas itu," sinis Keyra kemudian melanjutkan perjalannya ke kelas meninggalkan Reva yang masih tercengo di tempat.
Gue kangen Keyra yang dulu, batin Reva.
💦💦💦
Keyra berjalan dengan santai dilengkapi wajah datarnya. Ia terus memandang lurus ke depan, menghiraukan bisik-bisik tentang dirinya. Tatapan buasnya sedikit membuat anak-anak lain merasa ngeri.
"Eh liat tu beruang kutub betina datang."
"Key, foto yuk."
"Aaa, Kak Keyra gue fans banget sama lo."
"Kak Keyra pliss senyum sekali aja depan gue."
"Halah sok jual mahal."
"Muka oplas aja bangga."
Keyra diam. Diamnya bukan diam santai melainkan diam menahan amarah.
Dipasangkannya earphone tepat di kedua telinga dengan volume yang benar-benar melewati batasan. Langkah kakinya kembali bergerak santai menuju kelas.
Dahinya tiba-tiba mengernyit kecil kala merasa tangannya seperti dicekal. Ia melirik sekitar dan pandangannya jatuh pada siswa yang kemarin tak sengaja bertabrakan dengannya.
Siswa itu tersenyum lebar ke arah Keyra sambil mencabut earphone di telinga Keyra tanpa izin sama sekali. "Kita ketemu lagi."
Keyra diam. Dia lebih memilih membuang muka ke arah manapun daripada meladeni orang aneh ini.
"Ihh kok cuma diam sih? Gak ada niatan kenalan gitu sama gue yang paling tampan ini?" Keyra memutar matanya malas.
Baru hendak Keyra akan memasang kembali kabel earphone, tangan Bastian langsung mencekalnya. "Oke, gue rasa lo malu-malu kucing jadi gue aja yang mulai perkenalannya. Nama gue Bastian Affrani William lo bisa manggil gue Bastian atau sayang juga boleh. Gue anak kelas XI Mipa 3," ujar siswa bernama Bastian itu.
"Nama lo?" tanya dirinya pada Keyra.
Keyra menghiraukan Bastian yang terus nyerocos dari tadi. Dirinya hanya diam mendengar cerocosan siswa itu.
Dia cowok? Kok sifatnya kayak cewek banget sih?
"Hello, Key, kok malah melamun? Ahh gue tau lo pasti terpesonakan sama ketampanan gue. Gue tau kok gue ganteng tapi gak usah sampe dibawa melamun gitu."
"Gila," sahut Keyra dengan singkat.
"Cowok aneh."
*To be continue*
*
*
*
Hiya Keyra mah hobinya ninggalin orang yak.Kesel aku dibuatnya:vKeselan mana sih sama Keyra yang dingin atau sama Bastian yang humoris?
Ikutin terus ya alurnya dijamin makin seru kok.
Don't forget for vote and comment tq guys
Revisi : 5 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Alone (PROSES REVISI)
Teen FictionBahagia? Aku ingin mengalaminya Tertawa? Aku ingin merasakannya Keluarga? Aku ingin memilikinya Namun, ku rasa aku tidak beruntung. Semua itu belum hadir, ah mungkin tidak akan ada di hidupku. Hidupku sepertinya penuh kegelapan dan air mata. Hingga...