Dia? Kenapa masa lalu itu harus kembali di kala penyakit hatiku telah sembuh?
"Bas, ayolah. Aku janji, deh, gak bakal kerja di tempat yang aneh-aneh."Sudah kesekian kalinya dua sejoli itu berdebat hanya perihal si gadis yang terus merengek. Ah, lebih tepatnya hanya suara si gadis yang meramaikan mobil.
"Bastian."
"Tidak akan pernah ku izinkan kamu melakukannya, Keyra." Bibir tipis berwarna pink muda itu mencebik kesal. Tangannya bersedekah di depan dada dengan kepala yang tersender di kaca jendela.
Bastian menggeleng beberapa kali. Gadisnya tengah merajuk, tapi ntah bagaimana Keyra malah semakin menggemaskan di matanya.
💧💧💧
Mobil Ferrari berwarna merah menghentikan bannya begitu saja di parkiran beraspal. Pekikan menggema begitu saja saat melihat siapa yang baru dibukakan pintunya oleh lelaki famous yang bernotabene murid baru beberapa bulan lalu.
"Belajar yang rajin, gurunya jangan ditatapin nanti jantungan." Keyra mendelik
seraya mendengus kesal. Apa-apaan ini? Apakah kekasihnya sendiri menganggap dirinya seorang psycopath?Setelah memastikan Keyra sudah duduk di bangkunya, Bastian menuju kelasnya yang tepat berada di samping kelas Keyra.
💧💧💧
Berkali-kali Keyra mengucek matanya memastikan apa benar yang dianggap oleh matanya barusan. Orang itu? Orang yang sudah hampir dilupakan oleh Keyra seutuhnya. Seseorang yang berhasil menyesatkan dadanya di masa lalu.
Orang yang berdiri tepat di belakang Bintang dan kekasihnya, Bastian.Satu pertanyaan di benak Keyra, bagaimana dia ada di sini?
Buru-buru gadis itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Harapannya hanya satu, jangan sampai orang itu menemukan dirinya di sekolah ini.
Reva menyadari gerak-gerik aneh sahabatnya. Dengan sengaja dia menyenggol kecil telapak tangan Keyra yang digunakan untuk menutupi kepalanya. "Lo kenapa? Malu ketemu cowok sendiri?"
Keyra masih diam. Bahu gadis itu sedikit bergetar. Air matanya meluruh sedikit demi sedikit.
"Key."
"Dia ada di sini, Rev."
Reva mengerti siapa dia yang Keyra maksud. Dia sudah lama mengenal Keyra, tentu saja seluk beluk kehidupan Keyra juga sudah diketahuinya.
"Halo, Sayang."
Boleh Reva mencakar wajah Bastian sekarang juga? Keyra sudah mati-matian menutupi wajahnya di hadapan dia. Lalu dengan tampang tak berdosanya laki-laki bertubuh atletis itu memanggil dan merangkul bahu sahabatnya.
"Key," panggil Bastian sekali lagi.
Perlahan tapi pasti Keyra mengangkat kepalanya, tapi hanya Bastian dan Reva yang dapat melihatnya. Dia menatap Reva dengan artian meminta tolong. Tapi, mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur. Tidak ada yang bisa Keyra lakukan lagi selain menghadapi.
"Kenalin, dia teman baru aku." Teman baru yang disebutkan Bastian tadi menjulurkan tangannya di hadapan Keyra yang masih setia menunduk. "Hai, gue Resya."
Degg
Benar dugaan Keyra dan Reva. Cowok ini adalah cowok yang dikenal ya bertahan-tahun lalu. Cowok yang berhasil membuat seorang Keyra Anastasya kehilangan jati dirinya sendiri hanya karena buta cinta.
"Ba ... bas, aku ke toilet sebentar."
Keyra langsung berlari tanpa menunggu jawaban dari sang kekasih yang menatapnya gamang. Kaki jenjangnya terus mengajak gadis itu berlari menjauhi daerah kantin. Ke manapun, ke manapun kakinya membawa, maka Keyra akan tetap mengikuti asalkan bisa terbebas dari cowok itu. Walau hanya sementara.
"KEYRA"
To be continue
*
*
Konflik mulai muncul ya guys.
Gimana dapat gak feelnya?Ayo dong vote commentnya jangan sider.
Nangis nih akunya kalo kalian jadi sider:vHai, aku kembali merevisi lagi nih.
Dengan segala keputusanku, aku memutuskan untuk merevisi naskah menjadi lebih pendek. Kenapa? Karena aku takut kalian bosan gulir kalau naskahnya terlalu panjang.😂Revisi : 6 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Alone (PROSES REVISI)
Teen FictionBahagia? Aku ingin mengalaminya Tertawa? Aku ingin merasakannya Keluarga? Aku ingin memilikinya Namun, ku rasa aku tidak beruntung. Semua itu belum hadir, ah mungkin tidak akan ada di hidupku. Hidupku sepertinya penuh kegelapan dan air mata. Hingga...