Bagiku cinta itu sederhana, cukup melihat
tawamu saja sudah bisa membuat jantungku
bergetar tak karuan^^Keyra dan Bastian kini semakin dekat, bahkan Keyra pun sudah lumayan dekat dengan Bintang, sahabatnya Bastian. Meski dalam artian, Bastian yang selalu berusaha mendekati gadis itu. Setiap jam istirahat, sudah pasti ada Bastian dan Bintang yang setia di depan kelas hingga guru keluar.
Banyak siswa siswi mengira mereka pacaran. Namun nihil, mereka hanya berpasangan tanpa ada status yang mengikat.
Bastian melambaikan tangannya untuk memanggil seorang pelayan kantin. "Lo mau makan apa, Key?"
"Samain."
"Kalian berdua?" Bastian melemparkan pertanyaan kembali kepada Bintang dan Reva.
"Samain aja deh biar gak ribet," sahut Bintang dan Reva kompak. Bastian menggangguk-angguk. "Saya pesen nasi goreng spesial 4 sama jus jambu 4."
Hening
Tak ada yang berbicara selama menunggu makanan dan minuman tiba. Dua pasangan itu sama-sama diam dan hanya fokus pada hp mereka masing-masing.
"Pesanan tiba selamat menikmati." Keyra, Bastian, Reva, dan Bintang terlonjak kaget mendengar suara pelayan kantin. Sontak, mereka melepaskan ponsel mereka masing-masing untuk menikmati santapan di hadapan mereka.
"Key sore jalan yok nanti." Keyra nampak berpikir sejenak lalu mengangguk. "Jam 3," sahut Keyra singkat.
Bastian tersenyum sumringah mendengar jawaban Keyra. Nafsu makannya semakin meningkat melihat bagaimana perlakuan Keyra padanya saat ini.
Tatapannya tak pernah teralihkan dari gadis yang sibuk dengan sepiring nasi goreng di hadapannya. Anak rambut yang terus menjuntai, malah semakin membuat gadis itu terlihat lebih dewasa.
Dari yang Bastian lihat, sepertinya luka-luka di tubuh Keyra sudah agak menghilang. Buktinya dari lengan yang tak tertutup baju, Bastian dapat melihat bekas kebiruan yang hampir menghilang.
Senyum kecilnya terbit. Ia terkekeh melihat sebutir nasi tertinggal di sudut bibir gadisnya. Ingat, gadisnya.
Keyra langsung menoleh. Alis ya tertaut meminta penjelasan dari apa yang barusan terjadi.
Bastian menggeleng. Ujung jari telunjuk ya menunjukkan sebutir nasi yang tadi dibersihkannya. "Makanya, kalau makan jangan belepotan. Untung yang bersihin gue. Kalau orang lain? Bisa hilang harga diri lo."
Tawa Reva dan Bintang seolah melebur begitu saja. Melihat reaksi apa yang Keyra berikan pada perhatian Bastian, membuat humor mereka seolah menjadi recehan dalam sekejap mata.
Bintang bertepuk tangan berkali-kali tepat di depan wajah Keyra. Sebentar-sebentar cowok itu mengusap sudut matanya yang berair karena menahan tawa. "Gue suka gaya cewek ginian. Key, jangan beri celah ke Bastian, ya. Biarin aja dia berjuang sampai titik penghabisan."
Reva ikut memukul pelan bahu Keyra. Posisi gadis itu yang lebih dekat dengan Keyra membuat dirinya lebih leluasa melakukan apapun. "Gue dukung kalau Bastian mau dekatin lo. Tapi ingat, sampai lo ngadu ke gue lo disakitin sama dia, jangan harap hubungan kalian bakal gue restuin lagi."
"Apaan sih? Orang gak ada apa-apa."
Tak bisa ditahan oleh Bastian untuk tak menggerakkan tangannya. Semua seolah bergerak sendiri, termasuk saat mengusap pucuk kepala Keyra.
Sontak, Keyra langsung menepis kasar tangan besar yang nagkring di kepalanya. "Maaf," ringis Bastian seraya menjauhkan tangannya dari kepala Keyra.
Keyra menggerakkan kepalanya ke atas dan ke bawah dua kali. Nasi goreng yang disantapnya terasa lebih menggiurkan daripada harus meladeni tingkah laku Bastian yang tak masuk akal.
"Key, awas!"
Keyra tak bisa lagi membuka matanya. Tangannya mencengkram erat sudut meja di dekatnya. Bahunya bergetar hebat menandakan betapa takutnya gadis itu.
Sekelabat hal buruk kembali terngiang di benaknya. Secepat mungkin gadis itu menepis semua hal-hal yang mengganggu pikirannya saat ini.
"Lo gapapa?" Keyra langsung menetralkan nafasnya. Sempat terlupakan olehnya kalau banyak orang-orang yang masih berada di sekitarannya. "Gakpapa."
"Lo kepikiran sesuatu?" Keyra terkejut. Bisikan dari sebelah membuat senyum kecilnya sedikit terbit memberi kepastian bahwa dirinya baik-baik saja.
Bastian langsung berdiri. Membuat decitan dari kursi yang cukup membisingkan di sekitaran kantin SHS.
Laki-laki itu mengitari tubuh Keyra sambil menyentuh bahu dan tangannya.
"Keyra gak bakal patah tulang cuma gara-gara hampir kesiram kuah bakso doang kali, Bas." Reva dan Bintang terbahak melihat bagaimana rupa wajah Bastian yang begitu tak sedap dipandang mata.
"Beneran gak kenapa-kenapa, kan, Key?" tanya Bastian memastikan sekali lagi.
Untuk kesekian kalinya, Keyra hanya mengangguk mengiyakan. Tatapan gadis itu kosong, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Begitu pula Bastian.
Cowok itu dapat melihat perubahan wajah Keyra sebelum dan sesudah insiden. Sangat berbeda jauh.
Digenggamnya erat tangan mungil yang tadinya bergetar di bawah meja. Bastian dapat merasakan itu, memang ada hal yang aneh.
"Kalau lo memang ada masalah, cerita aja. Lo gak lupa, 'kan, kalau kita bertiga sahabat lo? Jangan pendam masalah lo sendirian, Key. Kita gak mau nantinya itu malah mengganggu kesehatan lo."
*To be continue*
Aku comeback hiyahiyahiyaDon't forget for vote and comment tq
Revisi : 23 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Alone (PROSES REVISI)
Teen FictionBahagia? Aku ingin mengalaminya Tertawa? Aku ingin merasakannya Keluarga? Aku ingin memilikinya Namun, ku rasa aku tidak beruntung. Semua itu belum hadir, ah mungkin tidak akan ada di hidupku. Hidupku sepertinya penuh kegelapan dan air mata. Hingga...