11

8.3K 842 61
                                    

Pagi menyambut. Matahari telah memancarkan sinarnya begitu hangat. Membangunkan seorang Kim Dahyun.Matanya mengerjap berlahan hingga akhirnya terbuka dengan sempurna. Senyum tiba-tiba mengembang ketika melihat wajah milik Sana sangat dekat dengan wajahnya. Wajah mulus dan bibir tipis merah muda itu mengambil segala atensi Dahyun.

"aku baru tau jika kau secantik ini" Dahyun berucap pelan.

"kau menggodaku?" Sana tiba-tiba berucap mengagetkannya. Ternyata gadis Minatozaki itu sudah terbangun dan mendengarnya.

Dahyun jelas malu bukan main. Dan Sana pun tak mengeluarkan sepatah kata apapun lagi. Dia malah bergerak melepas pelukan yang memang tidak pernah lepas dari semalam lalu turun dari atas ranjang. Memakai sendalnya Dan segera masuk ke kamar mandi.

Dahyun menghela napasnya. "wahh, aku benar-benar malu"

15 menit kemudian, Sana terlihat keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang telah berganti dan wajah yang terlihat lebih segar. Diapun mendekati Dahyun.

Ceklek...
Pintu kamar ruangan tiba-tiba terbuka mengambil atensi kedua gadis itu. Sosok Jeongyeon terlihat masuk berlahan.

"Jeongyeon unnie?" ucap kedua gadis itu bersamaan.

"morning girls" balas Jeongyeon menghampiri Dahyun. "bagaimana keadaanmu?" tanyanya

"sudah lebih baik unnie" jawab Dahyun

"kau sudah makan?" Kepala menggeleng sembari tangan menujuk makanan yang terletak di atas nakas.

"kapan makanan itu diantar?" tanya Sana

"saat kau mandi" jawab Dahyun.Sana mengangguk-anggukan kepalanya.

Berlahan Ia mengambil makanan yang di beri oleh rumah sakit itu. "makan dulu lalu kau minum obat. Aku akan menyuapimu"

Dahyun mengangguk lalu bergerak untuk duduk. Jeongyeon yang peka segera menolong. Setelah itu, proses makan Dahyun berlanjut. Sana terlihat menyuapinya dengan tenang, hati-hati dan sabar.

"kenapa eonnie menatapku begitu?" Sana tiba-tiba bertanya karena tidak tahan pada tatapan Jeongyeon.

"uh? Oh itu~ aku hanya kaget saja dengan sikapmu ini" jawabnya

"memangnya apa yang salah?"

Jeongyeon memilih mengangkat bahunya membuat Sana mendengus.

"unnie tidak kerja?" tanya Dahyun setelah makanannya habis.

"setelah dari sini aku akan ke tempat kerjaku. Sekalian aku ingin mengatakan kalau keadaan kakakmu masih stabil. Kau tidak perlu khawatir"

Dahyun mengangguk mengerti. "oh iya unnie?"

"hm?"

"ku rasa aku akan berhenti saja bekerja jadi bodyguard Sana"

"yak Dahyun! Kita sudah bicarakan ini semalam!" malah Sana yang menjawab. Terlihat wajah kesal darinya.

"tolong jangan berhenti Dahyun. Kau taukan aku sangat sibuk" ujar Jeongyeon.

"tapi unnie..aku.."

"kau lupa kesepakatan kita berdua? Tolong pikirkan ini baik-baik. Jangan membuatnya semakin sulit" ujar Jeongyeon.

Dahyun menghela napas pelannya.
"baiklah" Jawab Dahyun akhirnya. Lalu aia beralih menatap Sana yang sedang kesal.

"apa?" ketus Sana

"kalau kau masih marah-marah aku akan berpikir 3x untuk benar-benar berhenti" ujar Dahyun

Sana mendengus. "terserahmu saja kalau begitu" ujarnya lalu pergi keluar dari ruangan itu.

My Beautiful Bodyguard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang