Bunyi iringan musik terdengar mengiringi pengantin wanita berjalan menuju altar.Kebahagiaan terpancar dari kedua mempelai.Janji suci terucap begitu mudahnya dari kedua mulut mereka.Cincin juga terpasang dengan sempurna.Ciuman pun terjadi.
Tepuk tangan meriah terdengar.
"yahh...mereka sangat cocok" ujar Dahyun
"aku sudah tidak sabar seperti Jeongyeon dan Nayeon unnie" sambung Sana yang duduk disampingnya. Matanya fokus menatap kedua kakaknya yang terlihat sangat bahagia.
Kekehan kecil terdengar."sabar yaa sayang. Kita akan segera menjadi sepasang suami(?) istri dalam waktu dekat"
"huft~ coba saja jika kau mau menerima tawaran eommaku lalu. Pasti Kita yang akan berdiri disana sekarang"
"kau benar-benar tidak sabar menjadi Ny. Kim hm?"
"kau benar Kim Dahyun. Aku tidak sabar menjadi Ny. Kim"
Dahyun terkekeh. Tangan terangkat mengacak ringan rambut sang kekasih."bersabarlah sayang. 2 minggu lagi kita wisuda bukan? Setelah itu aku akan melamarmu" ujar Dahyun
Sana menghela napas."baiklah"
Dahyun berdiri dari duduknya. Tangan terulur pada sang kekasih."jja~ kita harus mengabadikan foto bersama pengantin"
Sana tersenyum. Dia menggapai tangan Dahyun yang menariknya berdiri."kajja~"
Tangan saling menggenggam dengan eratnya. Langkah beriringan menuju ke arah pengantin.
"Jengyeon unnie?"
"Nayeon Unnie?"
Tegur mereka bersamaan.Yang ditegur menoleh. Senyum mereka semakin lebar melihat kedua adik mereka tersenyum kearah mereka.
"selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian unnie" ujar Dahyun
"terima kasih bocah"
"yakk unnie. Dahyunku bukan bocah" seru Sana tidak terima.
Kedua mempelai tertawa."Dahyun-na? Kurasa kekasihmu ini akhir-akhir ini sedikit sensitif" ujar Nayeon
Dahyun terkekeh."itu karena dia iri pada unnie yang terlihat sangat cantik hari ini" ujarnya
"Iya kan sayang?" sambungnya sembari menatap sang kekasih."ne aku iri pada unnie-dul" jawab Sana
Nayeon mengelus kepala Sana."kau juga pasti akan terlihat sangat cantik di hari pernikahan kalian nanti"
"tentu saja. Kecantikan Nayeon unnie pasti akan kalah denganku" jawab Sana seperti anak kecil.
"menggemaskan" ucap Dahyun dan Jeongyeon berbarengan yang mengundang tawa Nayeon dan juga Sana.
"yakk!" Jeongyeon teringat sesuatu
"Kenapa kalian berdua tidak duduk di kursi khusus keluarga tadi?" sambungnyaDahyun dan Sana saling berpandangan sekilas."apa kita keluarga?" tanya Dahyun
"Yakk! Kalian ini benar-benar ya!"
Sana dan Dahyun terkekeh
"nanti saja kami jawabnya. Sekarang ayo berfoto" ujar Dahyun.
Terlihat wajah ketakutan dari Sana. Langkah otomatis mundur ketika beberapa preman mengganggunya.
Padahal dia dan Dahyun berencana jalan-jalan menikmati semilir malam kota Seoul setelah acara pernikahan sang kakak. Tapi baru saja di tinggal sang kekasih ke toilet, terlihat beberapa preman mendekatinya.
"ayolah cantik. Bermainlah dengan kami"
Sana menggeleng pelan hingga tubuhnya terhenti ketika menubruk sesuatu. Tubuh berputar, terlihat sosok sang kekasih.