13

7.9K 851 33
                                    

Pagi telah berganti menjadi sore. Mataharipun terlihat tinggal memancarkan sercecah sinarnya.

Disalah satu ruangan di salah satu universitas ternama, terlihat dua gadis cantik baru saja keluar dari kelas mereka sembari bercanda tawa.

"sayang?" panggilan itu mengambil atensi keduanya. Atensi Mina dan Sana.

Mata menangkap sosok gadis imut yang sedang tersenyum. Menampilkan lesung pipinya yang menjadi nilai plus keimutannya.

Mina terlihat senang bukan main ketika melihat sosok kekasihnya itu. "udah dari tadi nunggunya?" tanyanya

Yang ditanya mengangguk kecil. "Aku disini hampir setengah jam" keluhnya.

Mina tersenyum. Tangan terangkat lalu mencubit gemas pipi gadisnya itu. "mianhae. Untuk menebus kesalahanku, biar kutraktir kau makan ice cream di kedai bibi Jung. Bagaimana?"

Chaeyoung kembali tersenyum. Kepala mengangguk setuju. "ya sudah ayo" Chaeyoung menarik Mina. Tapi tiba-tiba suatu suara menghentikan langkah keduanya."jamkkanman!" (tunggu dulu) .
Refleks, mata menatap sumber suara itu. Dan mereka terkejut ketika menyadarinya.

"Apa aku benar-benar tidak kelihatan jika kalian sudah berduaan seperti ini?" itu Sana. Dia terlihat kesal sekarang.

Mina terkekeh kecil. "mianhae Sana-chan. Dan bukannya Dahyun menjemputmu sekarang? Dia di mana?"

Pertanyaan itu dibalas helaan nafas kasar dari Sana. "molla. Aku tidak tau. Dia bahkan tak mengabariku pesan"

Mina refleks menatap Chaeyoung disampingnya. "sahabatmu itu di mana sayang?"

"um..kurasa dia di tempat latihannya" Jawab Chaeyoung. "Listen girls, sejujurnya aku juga tidak tau dia ada dimana" Chaeyoung memperjelas.

"ck! Gadis itu..awas saja dia"

"sudahlah San..sebaiknya kita pulang saja.Atau kau mau menunggu Dahyun?" tanya Mina

Sana menggeleng. "tidak. Aku juga akan pul–"

Kring..kring..kring...
Terdengar deringan handphone memotong ucapan. Gadis itu segera meraih handphonenya. Mengecek layar hpnya dengan raut wajah bingung. Nomor tanpa nama tertera di situ.

Hallo?
Akhirnya Sana mengangkatnya karena mungkin saja itu telphone penting.

Hallo? Sana, Ini aku Dahyun.

Ck..untuk apa menelponeku?
Terdengar suara ketus Sana.

Kau marah? Ayolah aku minta maaf. Oke?

Biar kupikirkan akan memaafkanmu atau tidak.

Ayolah San.. Maafkan aku. Aku tadi tiba-tiba dihubungi untuk melatih junior di club tekwondo dekat daerah kampus. Aku menyetujuinya karena bosan menunggumu.

Ck! Aku tidak perduli lagi. Dan aku akan pulang. So, by–

Eh? jamkkanman. Jangan matikan dulu. Aku benar-benar minta maaf. Aku tadi ingin menghubungimu untuk mengatakan jika aku ada di tempat latihan. Hanya saja handphoneku mati. Ini saja aku meminjam handphone salah satu temanku disini.

Hah~ ya sudah. Lanjutkan saja kegiatanmu. Aku mau pulang.

Sana.. Kau terdengar masih marah. Apa aku menjemputmu saja sekarang? Kau masih di fakultas kan? Aku kesana sekarang ..

Tidak perlu.
Sana menolak.
Kalau kau masih sibuk disitu, lanjutkan saja.

Kau yakin?

My Beautiful Bodyguard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang