Ponsel Irene bergetar menandakan ada telefon masuk. Setelah membaca nama yang tertera di lcd, Irene langsung mengangkatnya.
"Hmm?"
"Suaranya lemes banget? Kenapa ada masalah?"
"Nggak kok kak"
"Hari ini jadi pulang?"
"Jadi, kakak juga pulang kan?"
"Iya, tapi gue sedikit telat, kalian berdua siapin dulu peralatannya di taman"
"Heumm"
"Nanti gue langsung pulang kalo urusan gue udah selesai"
"Heummm"
"Gue tutup!"
Irene menghenbuskan nafasnya dengan berat. Barusan yang menelfonnya adalah Taeyon, kakak Irene. Irene jarang sekali pulang kerumah jika bukan karena disuru pulang oleh Taeyon. Taeyon sudah seperti mamah kedua bagi Irene. Dia sangat cerewet.
Irene membawa koper kecil karena ia akan tidur di rumah beberapa hari. Itu paksaan dari Taeyon. Mereka berdua cukup dekat atau mungkin bisa dibilang sangat dekat karena mereka berdua saling menceritakan kisah mereka.
Tak perlu waktu lama untuk Irene sampai dirumahnya. Irene langsung turun dan disambut oleh anjing kecilnya.
"Haetnim!!" Seru Irene sambil memeluk anjingnya
"Kau tambah besar ya! Uhhh lucunya!!"
*Prankkkkkkkkk
Irene terkejut dengan suara yang barusan ia dengar. Seperti pecahan piring mungkin? Irene meletakkan anjingnya dan bergegas memasuki rumahnya.
Irene tercengang melihat keadaan rumah. Sangat berantakan. Irene melihat Joy sedang dipojokan dan ia terlihat ketakutan oleh perbuatan papi.
Joy adalah adik perempuan Irene. Joy hanyalah nama panggilan Sooyoung dari kecil, sama seperti nama Irene. Nama asli Joy adalah Park Sooyoung. Dia adalah anak termuda dan masih sekolah di sma.
"Pi!"'
"Inget pulang rumah juga kamu?"
"Papi apa-apaan sih?"
"Dia!(menunjuk Joy) adalah target papah, karena kamu meninggalkan rumah!"
Irene pergi menghampiri Joy dan Joy langsung memeluknya. Bahunya bergetar hebat. Irene tidak sanggup melihat adiknya seperti sekarang ini.
"Joy, masuk ke kamar, biar gue yang beresin masalah ini"
"Ta-tapi kak"
"Masuk aja, gue nggak akan kenapa-kenapa, hmm?"
Dengan terpaksa Joy masuk kedalam kamarnya.
"Apa papi sudah puas? Melihatnya menangis? Melihatnya ketakutan seperti tadi?"
"Ahhh, jujur saja aku nggak puas. Kamu datang diwaktu yang salah"
"Pi cukup! Buat apa papi terus mabuk-mabukan seperti ini?"
"Ck, jangan berani untuk membentakku! Aku sudah cukup sabar selama ini"
"Seharusnya aku yang bilang seperti itu. Aku sudah cukup sabar menghadapi sikap papi yang seperti ini! Aku muak!"
Irene mulai mengepalkan kedua tangannya. Emosi yang sudah ia tumpuk sejak dulu, seakan-akan ingin meledak sekarang.
"Kenapa kau menjadi kurang ajar setelah keluar dari rumah ini? Kembalilah ke rumah"
"Untuk apa aku kembali ke rumah jika kerjaan papi hanya meminum alkohol setiap harinya?"
"Kau sangat cerewet seperti mamimu" ucap Joong Ki sambil mengusap kedua telinganya dengan kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenery Awake Of Euphoria Promise
FanfictionThis is where our story began. Highest rank: #1 irene (2019076-20190724) #1 taerene (2019075-20190819)