Enam

2K 57 3
                                    

"Za? Syaza?" Zian mengetuk pintu kamar Syaza berulang kali. Tetap tidak ada jawaban.

"Gue cabut ya?"

Masih tidak ada jawaban.

"Gue pulang, besok gue kesini lagi." Zian berbalik, selangkah sebelum pergi ia kembali berucap. "Maaf kalo kata-kata gue nyakitin lo."

[]

Langkah kaki itu kian menjauh.

Syaza keluar dari gulungan selimutnya. Air matanya terus turun. Bahkan kedua pipi cabinya sudah basah dibuatnya.

Syaza keluar dari kamarnya.

Pergi keluar. Ingin tau apakah Zian benar-benar pergi atau tidak.

Motor cowok itu sudah tidak ada. Berarti, benar pergi.

Namun ia mendapati sesuatu di pot dekat pintu utamanya.

Sebatang cokelat.

Syaza mengambilnya, mengamati cokelat itu.

Pasti dari Zian. []

ZIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang