Lima belas

1.4K 84 4
                                    

"Udah ngerasa paling sempurna?"

"Heh," Gibran menarik kerah Zian, "Maksud lo apaan? Mau sok jagoan di sekolah gue?" sinisnya, mengeratkan cengkramannya.

Zian tersenyum miring. "Lo duluan yang mulai."

Bugh.

Tepat diperut, Zian melayangkan tendangannya.

Gibran terlempar ke belakang.

Satu dari teman cowok itu membantunya berdiri.

"Ngajak ribut lo ya!" BUGH. Bagas memainkan tinjunya tepat dirahang kiri Zian.

"Shit!" BUGH. Zian meninju balik Bagas, di rahang kanannya.

Mereka harus satu sama.

Nyatanya, Bagas kalah telak, ia terbatuk, mulutnya mengeluarkan darah. Cowok itu diam, memegangi dada dan mulutnya yang berdarah, napasnya sesak. Ia tak menyangka tenaga Zian sekuat ini.

"Kalo lo main ke STM 18, disitu gue jagoannya." sinis Zian sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Bagas dan teman-temannya, menghampiri Syaza.

Syaza yang sedari tadi memperhatikan, membeku ditempat.

Terpaksa Zian menarik paksa gadis itu, "Ayo pulang." []

mon maap mengganggu.

cuma mau ngingetin. kalo suka silahkan vote.

ailopyu!

ZIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang