Kim segera membuat kopi untuknya dan Boy, lalu dibawanya 2 cangkir kopi tersebut ke teras rumah.
"Saat ini kau tinggal dimana?" tanya Kim sambil menyeruput kopi hitam buatannya.
"Aku kost di belakang rumah ini.. tidak jauh kok.. dulu rumahku persis di samping rumah ini tapi karena kami sekeluarga pindah ke Amerika akhirnya rumah kami dijual" jelas Boy.
"Ohh begitu.. kau dulu satu sekolah dengan Pie?" tanya Kim dan membuat Boy menaruh kopi yang sedang dipegangnya di meja.
"Iyaa.. saat SD kami bersama.. setelah itu aku pindah ke Amerika.. kau sudah lama menikah dengan Pie?" tanya Boy dan membuat Kim menatapnya.
"Belum lama" ucap Kim.
"Kalian tinggal di Paris?" tanya Boy penasaran.
"Iya kami tinggal dan menikah disana" ucap Kim.
"Oh iyaa.. pantas sajaa..." ucap Boy menggantung.
"Maksudmu?" tanya Kim dan mulai mengerutkan keningnya.
"Maksudku pantas saja saat aku kesini hanya ada tante Piti" ucap Boy seperti hanya mencari alasan.
Sebenarnya Boy seperti orang yang masih tidak percaya bahwa Pie menikahi seorang Tom, dan saat Kim mengatakan bahwa mereka menikah di Paris. Boy percaya bahwa di Thailand memang tidak melegalkan pernikahan sesama jenis.
"Ehm.. Kim sepertinya aku harus pergi.. aku masih ada urusan" ucap Boy pamit pada Kim.
"Oh baiklah" ucap Kim dan berdiri berusaha mengantar Boy.
"Sampaikan salamku pada tante Piti dan Pie.. aku harus pergi" ucap Boy dan memberi salam pada Kim. Dan Kim membalas salam Boy.
Kim masuk ke dalam kamar Piti dan mengatakan bahwa Boy sudah pergi karena ada urusan. Setelah itu, KimPie masuk kedalam kamar Pie dan membereskan pakaian yang mereka bawa ke dalam lemari.
Malam harinya, setelah makan malam Pie lebih memilih bersantai-santai di kamarnya bersama dengan Kim setelah memberi makan ibunya dan ibunya tertidur.
"Sayang.. baby nya tendang-tendang nih" ucap Pie dan memegang perutnya.
"Hallo.. anak daddy.. sedang apa disana nak?" ucap Kim di hadapan perut Pie dan berbicara pada anak yang dikandung Pie. Pie tersenyum dan mengelus rambut Kim.
"Dia pasti cantik sepertimu" ucap Kim dan tersenyum pada Pie. Pie membalas senyuman Kim dan menggenggam tangan Kim dan menciumnya.
"Kalau dia sudah lahir kamu mau beri nama siapa?" tanya Pie masih sambil terus mengelus rambut Kim.
"Ansara, bagaimana?" tanya Kim.
"Nama yang bagus, baiklah baby Ansara" ucap Pie dan merasakan bahwa anaknya merespon ucapan orang tuanya dan kembali menendang-nendang.
Keesokan harinya, pada pagi hari Piti yang sedang berada di meja makan tiba-tiba memegang dadanya dan merasakan sesak nafas. Pie yang melihatnya segera berbicara pada Piti bahwa dia harus membawa Piti ke rumah sakit. Piti membantah dan mengatakan bahwa dia hanya membutuhkan obat semprot sesak nafasnya. Pie mengambil obat tersebut dan ternyata obat itu habis. Pie membujuk Piti untuk ke rumah sakit agar segera ditangani oleh dokter. Piti masih membantah dan menyuruh Pie untuk menghubungi Boy, karena resep obat yang dokter berikan ada pada Boy.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
FanficSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...