Beberapa tahun kemudian.
Saat ini usia Ansara sudah mencapai 3 tahun. KimPie berencana untuk memasukkan Ansara ke sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) yang berkualitas di daerah rumahnya. Sebenarnya Pie masih kurang setuju jika Ansara dimasukkan ke sekolah umum. Pie ingin Ansara mengambil home schooling seperti Jeed anak Nann dan Hongyok yang melakukan home schooling, tetapi berbeda dengan Kim. Kim ingin Ansara memiliki banyak teman, bergaul dan dapat bermain dengan bebas seperti anak-anak lainnya. Dan akhirnya Pie mengalah dan memilih untuk mengikuti pendapat Kim.
Hari ini Ansara mulai masuk sekolah TK, Ansara sangat bahagia. Ansara diantar ke sekolah oleh mommy dan daddynya. Ansara memiliki paras yang cantik seperti Pie. Ansara tumbuh menjadi anak yang pintar dan ceria.
"Daddy.. aku sudah siap" teriak anak berusia 3 tahun yang sudah siap memakai seragam sekolah di hari pertamanya sekolah.
"Iya sayang.. sebentar" teriak Kim dari dalam kamar yang sedang memakai kemeja kerjanya. Kim sudah dimutasi ke Bangkok dalam 2 tahun terakhir.
"Anaknya semangat sekali sayang" ucap Pie sambil memakaikan dasi pada Kim.
"Iya sayang.. dia memang anak yang penuh semangat dan ceria" ucap Kim dan kemudian mencium kening Pie.
Setelah bersiap, KimPie keluar dari kamar dan segera berangkat mengantar Ansara sekolah.
"Let's go sayang" ucap Kim dan membuat Ansara berlari menghampiri daddynya.
"Eh.. salam dulu sama nenek" ucap Pie dan membuat Ansara berbalik badan untuk mengucapkan salam pada neneknya yaitu Piti. Piti mencium Ansara dan memberi pesan pada Ansara bahwa Ansara harus belajar dengan rajin.
"Ibu, kami berangkat dulu ya" ucap KimPie dan memberi salam pada Piti.
"Iya sayang.. hati-hati yaa" ucap Piti pada KimPie dan cucu kesayangannya. Kesehatan Piti mulai membaik, tetapi memang Piti tidak boleh terlalu lelah karena itu akan memacu sesak nafasnya.
Di perjalanan menuju sekolah.
"Daddy, Mommy aku mau tiap hari sekolah aku dijemput dan diantar oleh daddy dan mommy ya" ucap Ansara sambil memainkan pita bajunya.
"Iya dong sayang.. daddy akan selalu antar dan jemput kamu.. kalau mommy tidak bisa, kan mommy harus jaga nenek dan masak dirumah untuk kita makan siang" jelas Kim pada puteri kesayangannya itu.
"Iya daddy aku mengerti" ucap Ansara dan kemudian KimPie mengelus rambutnya. Ansara memang anak yang pintar, bicaranya sudah sangat jelas dan daya tangkap pikirnya sangat cepat.
Sampai di sekolah Ansara.
KimPie mengantar Ansara hingga ke dalam kelas. Dari pihak sekolah memang tidak memperbolehkan orang tua untuk menunggu anaknya di sekolah agar anak lebih mandiri. Orang tua hanya boleh mengantar dan menjemput anaknya. Ansara pulang sekolah pukul 11 siang. Dan Kim bertugas untuk menjemput Ansara. Kim memang sudah membuat kesepakatan pada Pie bahwa Kim akan selalu makan siang di rumah sekaligus menjemput Ansara. Jadi, Pie hanya menunggu di rumah dan menyiapkan makan siang untuk ibu, suami dan anaknya.
Setelah mengantar Ansara, Kim mengantar Pie pulang ke rumah dan langsung pergi ke kantor.
"Selamat pagi pak" ucap salah satu karyawan pada Kim.
"Selamat pagi" ucap Kim dan tersenyum pada seluruh karyawan yang menyapanya.
"Ada agenda apa hari ini Air?" tanya Kim pada asisten barunya bernama AirViki dan biasa dipanggil Air. Air baru masuk ke kantor Kim sekitar seminggu yang lalu. Air bertugas mengatur agenda harian dan bulanan Kim. Air selalu mendampingi Kim kemana pun Kim pergi saat ada tugas dari kantornya.
"Ada meeting internal dan setelah makan siang ada undangan pembukaan kantor cabang baru oleh client pak" ucap Air memaparkan kegiatan Kim hari ini.
"Kalau nanti saya telat kamu tolong handle dulu ya.. karena seperti biasa saya harus menjemput anak saya dan makan siang di rumah" ucap Kim sambil menatap layar laptopnya.
"Baik pak" ucap Air.
*AirViki - Asisten/Sekretaris baru Kim
Itulah setiap hari yang dilakukan oleh KimPie untuk Ansara. Dan Pie selalu melakukan Video Call pada Kim saat Ansara sudah di rumah atau saat Kim akan pulang terlambat karena ada meeting. Ansara senang berbicara dengan Kim karena Kim selalu mengajaknya bercanda dan Kim selalu membawa mainan atau makanan jika Kim pulang terlambat.
Suatu hari saat Kim sedang meeting dengan clientnya, Kim lupa bahwa dia harus menjemput Ansara di sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 11.15. Ansara menunggu daddy menjemputnya di sekolah. Kim memang sedang sibuk dengan project barunya. Akhir-akhir ini Kim sering pulang terlambat hingga larut malam.
Ansara mulai khawatir karena Kim belum menjemputnya. Tak lama kemudian, datanglah sebuah mobil memasuki halaman sekolah Ansara.
"Apakah itu daddy? Tapi kok mobilnya beda" batin Ansara.
"Hai.. kamu Ansara?" ucap seorang laki-laki yang menghampiri Ansara. Ansara memundurkan langkahnya dan berusaha menjauhi orang tersebut.
"Kamu siapa?" ucap Ansara pada laki-laki itu.
"Aku Om Boy, teman mommy dan daddy kamu" ucap laki-laki itu yang ternyata adalah Boy.
"Om Boy?" ucap Ansara dan mengingat apakah mommy dan daddynya pernah menyebut nama itu.
"Iya.. kamu belum dijemput daddy?" tanya Boy dan Ansara hanya menggelengkan kepalanya.
"Yaudah kalau begitu kamu mau pulang sama om?" ucap Boy dan mengelus rambut Ansara.
Ansara sedikit ragu. Tetapi dia sudah kecewa dengan daddynya yang tidak menjemputnya. Biasanya 10 menit sebelum kelas dibubarkan, Kim sudah sampai di sekolah Ansara. Tetapi hari ini, Ansara tidak melihat daddynya jemput di sekolah. Akhirnya Ansara ikut dengan Boy dan pulang bersama Boy.
Di rumah Pie.
Pie menunggu di depan pintu, Pie sangat gelisah karena sudah pukul 11.30 Ansara dan Kim belum juga pulang. Pie melihat ke arah pintu gerbang dan berharap ada mobil Kim yang masuk ke halaman rumahnya.
Tak lama kemudian, masuk sebuah mobil berwarna hitam masuk ke halaman rumah Pie. Pie mengerutkan keningnya, siapa yang datang siang hari seperti ini. Seorang anak kecil berusia 3 tahun turun dari mobil hitam tersebut dan langsung memeluk Pie.
"Ansara, kamu sama siapa nak?" ucap Pie yang khawatir melihat Ansara turun dari mobil yang tidak dikenalnya. Kaca mobil tersebut agak sedikit gelap karena itu Pie tidak dapat melihat siapa yang berada di dalam mobil tersebut.
"Hai.. Pie" ucap Boy yang turun dari mobil dan tersenyum pada Pie.
"Boy, kenapa Ansara bisa bersamamu?" tanya Pie sangat khawatir. Ansara masih terus memeluk pinggang Pie.
"daddy jahat" ucap Ansara menahan tangisnya. Kemudian berlari masuk ke dalam rumah dan memeluk Piti yang sedang berada di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
FanfictionSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...