Part 3 (Ansara Suppanad)

912 41 2
                                    

2 bulan kemudian.

Kim sedang mempersiapkan acara penutupan seminarnya. Kim sebagai ketua acara mengucapkan rasa terima kasihnya pada seluruh panitia yang sudah membantunya dan seluruh investor yang sudah datang. Saat Kim sedang berbicara di podium. Asisten Kim bernama Angel, melambai-lambaikan tangannya dari bawah panggung pada Kim, memberi tanda bahwa terjadi sesuatu. Kim yang melihatnya segera menutup pidatonya dan segera turun dari panggung.

"Ada apa Angel?" ucap Kim dalam bahasa Perancis.

"Tadi istri bapak menelfon katanya istri bapak akan segera melahirkan" ucap Angel terlihat panik.

"Loh.. ini kan belum tanggal lahirnya" ucap Kim mengerutkan keningnya.

"Tanggal prediksi melahirkan itu bisa lebih cepat atau lebih lambat pak, cepat bapak segera berkemas" ucap Angel dan menyuruh Kim berkemas. Di kantor, Kim memang memiliki posisi yang tinggi dan semua karyawannya menggil dia dengan sebutan Mr. Kim. Karyawan Kim sangat menghormatinya, tidak melihat gender asli dari Kim dan tetap menghormati Kim sebagai bosnya.

"Baiklah, Angel tolong pesankan saya tiket pesawat sekarang juga" ucap Kim tergesa-gesa dan segera berlari ke parkiran untuk menuju ke apartementnya.

Bangkok, Thailand.

"Ibu.. sakitt..." teriak Pie di dalam mobil yang dikendarai oleh Boy.

"Tahan yaa sayang.. sebentar lagi" ucap Piti menenangkan Pie. Boy tetap fokus menyetir dan berusaha mempercepat mobilnya.

Sampai di rumah sakit.

Pie segera dilarikan ke ruang bersalin. Air ketuban Pie sudah sedikit merembas. Dan dokter menyarankan agar segera melakukan proses melahirkan dan dokter juga mengatakan bahwa pembukaannya sudah mencapai pembukaan 5 beberapa jam lagi Pie dapat melakukan proses melahirkan secara normal.

Beberapa jam kemudian.

"Tarik nafas... buang... Tarik nafas... buang..." ucap dokter memberikan instruksi pada Pie.

"Ayo sedikit lagi.." ucap dokter memberi semangat pada Pie.

Tak lama kemudian.

Hueekk.. hueekk.. huekk.. tangisan bayi menghiasi ruang bersalin Pie. Pie tersenyum senang karena salah satu mimpinya sebagai perempuan terwujud lagi yaitu melahirkan. Pie sangat bersyukur karena dia sudah dapat merasakan menggunakan gaun pengantin dan melahirkan, karena kedua itulah yang sangat dimimpikan oleh setiap wanita.

"Ibu.. Kim mana?" ucap Pie pada Piti yang berdiri disampingnya.

"Sabar sayang.. Kim sedang diperjalanan.. Paris itu jauh membutuhkan waktu beberapa jam untuk ke Bangkok" ucap Piti menenangkan Pie.

Di luar ruang bersalin.

Banyak orang yang datang untuk melihat bayi KimPie. Terdapat Fah, Van, Yam, NannHongyok dan jagoan NannHongyok yaitu Jeed yang digendong dalam pelukan Hongyok.

Tak lama kemudian, seorang berlari dengan kencang menuju ruang bersalin tersebut.

"Bagaimana Pie? Apakah sudah melahirkan?" tanya Kim tergesa-gesa.

Fah, Van, Yam dan NannHongyok tersenyum senang dengan kedatangan Kim. Mereka sempat tertawa melihat penampilan Kim. Sangking terburu-burunya, Kim sampai salah memakai alas kaki. Kaki sebelah kanan memakai sandal hotel dan kaki sebelah kiri memakai sepatunya. Kim yang menyadari bahwa orang-orang menertawainya, Kim hanya dapat menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kim melangkah perlahan ke dalam ruang bersalin dengan perasaan gembira dan terharu. Kim tidak menyangka bahwa saat ini yang berada di hadapannya adalah istrinya yang telah melahirkan anaknya. Walaupun anak itu bukan hasil dari Kim, tapi itu keinginan KimPie jika sudah berumah tangga. Kim sangat terharu karena Pie sudah berjuang sendirian untuk melahirkan seorang bayi yang sangat dinantinya. Kim sangat merasa bersalah karena Kim datang terlambat. Kim tidak hadir disaat proses melahirkan. Padahal berapa belakang ini Kim sering melihat proses melahirkan dan suaminya selalu siaga disamping istrinya. Sang suami rela rambutnya dijambak dan ditarik-tarik oleh istrinya. Kim sudah membayangkan bagaimana rambutnya rusak karena dijambak oleh Pie. Diacak-acak oleh Van saja dia marah, tetapi kali ini Kim bersedia membiarkan rambutnya dijambak dan ditarik-tarik oleh Pie. Mengingat itu, Kim tersenyum tipis. Tetapi apa yang dia bayangkan tidak dapat terwujud. Kim datang terlambat dengan penampilan yang membuat orang lain tertawa.

"Sayang.. sini" ucap Pie melambaikan tangannya pada Kim. Kim segera menghampiri Pie dan melihat wajah anaknya.

Kim tersenyum senang. Kim menciumi pucuk rambut Pie dan menciumi kening Pie. Kim juga mengelus punggung bayinya yang sedang diberikan ASI oleh Pie. Kim mencium kepala anak perempuannya itu yang diberi nama Ansara Suppanad.

 Kim mencium kepala anak perempuannya itu yang diberi nama Ansara Suppanad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kim dan Ansara Suppanad :P

Tak lama kemudian, Van, Yam, Fah, dan NannHongyok masuk ke dalam ruang bersalin.

"Wah Kim, kita bisa menjodohkan anak kita nanti" ucap Nann yang melihat bahwa bayi Kim perempuan.

"Apa? Kau mau berbesan denganku?" tanya Kim menatap Nann sambil menggendong Ansara. Pie hanya tertawa melihat kelakuan suami dan sahabatnya.

"Iya Kim, anakku tampan dan nanti dikelilingi wanita karena itu aku ingin membuat perjanjian dari sekarang" ucap Nann serius tetapi ucapannya membuat yang mendengar tertawa.

"Jeed.. kau memang anak yang tampan, tapi kenapa ayahmu seperti ini? Aku tidak mau anakku punya mertua sepertimu" ucap Kim mengelus pipi Jeed dan memanyunkan bibirnya.

"Oii Kim.. kau kurang ajar sekali" ucap Nann dan membuat semua orang tertawa.

Setelah itu, Kim menatap Van dan Yam.

"P', kau mau menggendong anakku?" tanya Kim pada Van dan Yam.

Yam melirik pada Van kemudian tersenyum. Yam mengambil Ansara dan menggendong Ansara. Van juga mencium kepala Ansara dan mengajak Ansara bercanda padahal saat itu Ansara sedang terlelap karena sudah kenyang meminum ASI.

"Akhirnya kau menjadi seorang ayah Kim" ucap Van pada Kim.

"Iya P', aku masih tidak menyangka kalau aku sudah menjadi seorang ayah dan pasti tanggung jawabku makin bertambah sekarang" ucap Kim.

"Kau jangan manja lagi pada Pie, jangan seperti anak kecil lagi sekarang kau sudah memiliki anak, Kim" ucap Yam dan tertawa pada Kim.

"Iya P', terima kasih yaa.. semua ini karena dukungan kalian juga" ucap Kim pada Van dan Yam. Van dan Yam mengangguk dan tersenyum.

"Lalu mereka kapan diresmikan mi?" ucap Pie yang tiba-tiba berbicara tentang hubungan Yam dan Van.

"Mami ingin secepatnya Pie, karena mami tidak ingin memiliki cucu hanya dari Kim hahaha" ucap Fah dan membuat Yam dan Van saling menatap.

"Mami ingin secepatnya Pie, karena mami tidak ingin memiliki cucu hanya dari Kim hahaha" ucap Fah dan membuat Yam dan Van saling menatap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Bonus KimPie

MY HANDSOME GIRL SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang