Beberapa hari kemudian, Pie sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Di rumah.
Saat malam hari Kim duduk di samping ranjang bayi dan melihat Ansara yang tertidur lelap.
"Kamu tidak tidur sayang?" tanya Pie yang baru keluar dari kamar mandi.
"Kamu duluan saja, aku masih ingin melihat Ansara tidur" ucap Pie.
"Jangan diganggu ya.. Nanti kalau dia kebangun aku jadi tidak bisa tidur" ucap Pie dan kemudian naik ke tempat tidur. Kim tidak menjawab dan masih terus menatap Ansara. Kim membiarkan Pie tidur karena Kim tau Pie pasti sangat lelah karena seharian menjaga Ansara.
Kim tertidur dipinggir ranjang bayi Ansara dan kemudian terbangun karena kepalanya bergeser. Kim menegakkan tubuhnya dan kemudian mengelus pipi Ansara. Ansara terlihat bergerak kemudian merengek. Kim segera bangkit dan menepuk paha Ansara dengan lembut agar Ansara tetap tertidur. Kim berusaha agar Pie tidak terbangun dan berharap Ansara kembali tidur, tetapi Ansara tetap terus merengek dan sepertinya Ansara haus. Kim segera berlari mengambil stock ASI yang sudah disimpan oleh Pie di dalam lemari es. Kim segera memanaskan ASI tersebut dan memberikannya pada Ansara. Ansara menolak dan suara tangisannya semakin keras. Kim melihat ke arah Pie, dan Pie mulai menyadari bahwa anaknya menangis. Pie perlahan bangkit dari tempat tidur kemudian menghampiri Kim yang sedang kebingungan.
"Kamu sedang apa?" tanya Pie yang melihat Kim berusaha memasukkan dot botol susu ke dalam mulut Ansara tetapi Ansara menolak.
"Kamu terbangun Pie? Berisik ya? Aduhh maaf.. ini Ansara aku kasih ASI tapi malah tidak mau" ucap Kim dengan wajah yang masih cemas.
"Tidak sayang.. sudah sini.. biar Ansara aku angkat" ucap Pie dan ingin menggendong Ansara.
"Jangan Pie, biar aku saja.. lanjutkan tidurmu saja" ucap Kim dan berusaha mencegah Pie.
"Kim.. bayi memang seperti itu.. dia akan bangun saat malam hari dan tertidur siang hari.. sudah gapapa biar aku gendong Ansara.. kamu tidur sana.. dia akan lebih baik jika mendapat ASI langsung dariku" ucap Pie dan menyuruh Kim menyingkir.
Kim terdiam dan hanya menatap kedua orang yang dia sayangi itu. Kim beranjak ke dapur dan mengambil segelas air hangat untuk Pie.
"Kamu pasti haus.. minum sayang" ucap Kim dan menyodorkan segelas air hangat kepada Pie.
"Terima kasih Kim.. kamu sudah menjadi daddy yang baik untuk Ansara" ucap Pie dan tersenyum pada Pie.
"Sama-sama sayang.. kamu juga sudah menjadi mommy yang baik untuk Ansara" ucap Kim dan memeluk Pie dari belakang.
Pagi harinya, Kim bangun lebih dulu daripada Pie. Kim bergegas untuk mandi dan menyiapkan sarapan untuk Pie dan Piti. Kim membuat sarapan yang Pie suka. Kim mencoba untuk membantu Pie dan tidak membiarkan Pie melakukan semua pekerjaan rumah sendirian.
Setelah Kim selesai membuat sarapan, Kim menunggu Pie dan ibu mertuanya bangun. Tak lama kemudian, Pie dan Piti keluar dari kamar.
"Kim, apa yang kau lakukan?" tanya Piti yang melihat meja makan sudah dipenuhi oleh hidangan untuk sarapan.
"Sayang, kamu yang persiapkan semuanya?" tanya Pie sambil menarik kursi meja makan untuk didudukinya.
"Hehe iya, aku yang mempersiapkan semuanya" ucap Kim tersipu.
"Memangnya kamu bisa masak?" tanya Pie sambil menatap Kim.
"Saat ini apa yang kita butuhkan ada di google Pie" ucap Kim perlahan dan menaikkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
FanfictionSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...