Boy mencoba bangun dan bersender di tempat tidur. Boy memegang kepalanya dan merasakan nyeri di kepalanya.
"Pie.. tolong ambilkan obatku di laci" ucap Boy menyuruh Pie mengambil obatnya di laci. Pie segera mengambilnya dan Boy meminum obatnya untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Setelah Boy sudah tidak merasakan sakit dikepalanya, Boy bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil sesuatu di dalam lemari. Boy menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisi gambar sebuah keluarga dengan latar belakang yang berbeda.
"Kau pasti kesini untuk ini kan?" ucap Boy menyerahkan kertas tersebut dan membuat Pie menatapnya.
"Jadi, kau yang mengirim gambar ini pada Ansara?" tanya Pie meyakinkan.
"Iya Pie, aku yang mengirimnya untuk Ansara" ucap Boy.
"Kenapa Boy? Tunggu.. banyak pertanyaan dariku untukmu" ucap Pie yang bingung dengan keadaan yang dihadapinya. Pie merasa Boy sangat asing baginya. Pie merasa Boy menyimpan banyak rahasia darinya. Karena ini berhubungan dengan keluarganya, Pie merasa harus mengetahuinya.
"Aku juga tidak tau harus memulai ceritanya darimana Pie, aku merasa bersalah padamu" ucap Boy yang membuat Pie semakin bingung.
Pie menunggu Boy untuk bercerita padanya. Pie tidak memikirkan seberapa lama dan sepanjang apa cerita yang akan Boy katakan, Pie hanya berfikir dia harus mengetahui apa yang sebenarnya dirahasiakan oleh Boy. Awalnya Boy tidak ingin Pie mengetahui rahasianya seperti ini, tetapi karena Boy tau Pie tidak akan pergi jika Boy tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Boy.
"Oke Pie, aku akan cerita saat pertama kali aku mendengar namamu di Amerika" ucap Boy dan duduk di samping Pie di pinggir tempat tidurnya.
Flashback On.
6 tahun lalu di Amerika.
Boy sedang berada di ruangan dokter di salah satu rumah sakit di Amerika. Tak lama kemudian, hp ayah Boy berdering. Ayah Boy seorang dokter di Amerika.
"Ayah.. ada telfon dari Dr. Andrew" teriak Boy pada ayahnya yang sedang berada di kamar mandi.
Ayah Boy tidak menjawab dan Boy mengangkat telfon ayahnya.
"Hallo Meak, apa kau punya pendonor sperma untuk pasienku bernama Pie" ucap Dr. Andrew ditelfon.
"Pie?" lirih Boy dan Dr. Andrew tidak mengetahui bahwa yang mengangkat telfon bukan Dr. Meak.
"Iya, pasienku yang berada di Paris. Dia memintaku untuk mencari pendonor sperma untuknya" ucap Dr. Andrew dan kemudian Boy menutup telfonnya.
Boy terlihat memikirkan sesuatu setelah mendengar nama Pie. Boy tidak merasa asing dengan nama tersebut. Boy ingin memastikan apakah Pie yang dimaksud Dr. Andrew adalah Pie yang dia kenal.
Saat malam hari di rumahnya, Boy berbicara pada ayahnya.
"Ayah, tadi siang Dr. Andrew menelfon katanya dia membutuhkan pendonor sperma untuk salah satu pasiennya bernama Pie. Apakah ayah mengetahuinya?" tanya Boy pada Meak ayahnya.
"Iya ayah tau, nanti ayah akan carikan pendonornya" ucap Meak tanpa menyadari apapun.
"Ayah.. apa ayah tidak asing dengan nama Pie?" tanya Boy dengan menatap ayahnya.
"Pie?" ucap Meak sambil mengingat sesuatu.
"Iya Pie ayah.. ayah ingat?" ucap Boy dengan antusias. Meak tidak menjawab dan masih mencoba mengingat nama tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
FanficSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...