Beberapa hari kemudian, hari ini tepatnya adalah acara porseni di sekolah Ansara. Ansara sedang bersiap-siap di ruang kostum untuk memakai pakaian menarinya. Wajah Ansara tampak gelisah, Ansara menunggu seseorang yang sangat diharapkannya untuk datang.
"Mungkin daddy sedang diperjalanan, sabar ya" ucap seorang guru Ansara yang sedang mempersiapkan kostum Ansara.
Di ambang pintu ruang kostum terdapat Pie yang sedang sibuk menghubungi seseorang. Pie tampak gelisah, dan mengerutkan keningnya sambil menggenggam hpnya. Tak lama kemudian, Pie mendapatkan telefon dari seseorang.
"Kamu darimana saja? Aku telfon dari tadi tidak diangkat" ucap Pie marah kepada seseorang ditelfon yang ternyata adalah Kim, suaminya.
"Maaf Pie, tadi baterai hpku habis. Ini aku sedang mencharger hpku di Bandara" jelas Kim pada Pie.
"Kim, acaranya sudah mau mulai. Kamu dimana? Ansara sudah menunggumu" ucap Pie khawatir dan melihat ke arah Ansara yang berada di dalam ruang kostum.
"Iya maaf Pie, pesawatnya delay sepertinya ada gangguan. Ansara tampil saat pertengahan acara kan? Aku yakin aku akan sampai disana tepat waktu" ucap Kim memberikan penjelasan pada Pie.
"Kim, tolong jangan kecewakan anakmu lagi" lirih Pie dan membuat Kim terdiam.
"Aku harap kamu bisa datang kesini dan memberikan bunga pada Ansara" ucap Pie dan Kim masih terdiam.
Pie menutup telfonnya karena Pie dipanggil oleh salah satu guru Ansara untuk membantu mempersiapkan anak-anak yang ingin mengganti kostum. Pie segera bergegas dan membantu guru-guru dan panitia lain dalam acara tersebut sebelum acara dimulai.
30 menit lagi acara akan dimulai, Kim masih belum menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan datang tepat waktu. Pie segera menghampiri Boy yang sedang menunggu di depan panggung sambil membantu panitia-panitia yang lainnya.
"Boy, aku boleh minta tolong" ucap Pie pada Boy.
"Iya Pie, ada apa?" tanya Boy menatap Pie.
"Selesai Ansara tampil nanti akan ada pemberian bunga dari ayah masing-masing siswa, kalau kau mau tolong gantikan Kim untuk memberikan bunga pada Ansara, karena sepertinya Kim tidak akan datang tepat waktu" jelas Pie pada Boy.
"Bukankah Kim bilang akan datang?" tanya Boy.
"Iya tapi pesawatnya delay, aku takut dia tidak datang" ucap Pie pada Boy dan menundukkan kepalanya.
"Baiklah Pie, aku bersedia membantumu. Kalau begitu, aku akan pergi mencari bunga dulu dan aku akan datang tepat waktu saat pembagian bunga dilakukan" ucap Boy.
"Iya Boy terima kasih" ucap Pie dan tersenyum pada Boy.
Setelah itu, Boy pergi mencari bunga dan Pie terlihat sangat sedih karena Kim kembali mengecewakannya dan Ansara. Pie hanya menarik nafasnya dengan dalam, dan berusaha tersenyum karena dia tidak ingin Ansara melihatnya dalam keadaan sedih.
"Mommy, mana daddy?" tanya Ansara yang sudah selesai memakai kostum menarinya.
"Sebentar lagi daddy datang sayang" ucap Pie membuat tenang Ansara.
Beberapa menit kemudian, acara sudah dimulai. Mulai dari pembukaan, sambutan dan acara-acara menarik yang ditampilkan oleh anak-anak dari sekolah Ansara. Mulai dari kegiatan olahraga dan kegiatan seni yang menarik.
Dan sekarang saatnya Ansara tampil menari didepan banyak orang. Ansara sangat bahagia, karena keluarganya dapat menyaksikan dia menari. Ansara tetap fokus pada gerakan menarinya hingga selesai. Setelah selesai menari, saatnya pemberian bunga dari salah satu orang keluarga kepada anak-anaknya. Dan orang tersebut harus menggunakan topeng untuk memberikan kejutan pada anaknya. Saat MC akan menghitung mundur dari angka 3 sampai 1, saat MC mengucapkan angka 1 seluruh orang yang sudah ditugaskan untuk memberikan bunga segera menghampiri anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
Fiksi PenggemarSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...