Keesokan paginya, selesai sarapan KimPie dan NannHongyok sudah berkumpul di tempat bermain anak. Terdapat juga Fah, Piti, Van dan Yam disana.
"Nann kenapa kau cemberut saja" ucap Kim yang melihat Nann hanya cemberut saja sejak keluar dari kamar hotelnya. Nann tidak menjawab dan hanya melirik Kim dengan sinis.
"Nanti sore, mami dan mertuaku ingin mengajak anak-anak ke suatu tempat" ucap Kim dan membuat Nann menoleh padanya.
"Benarkah?" tanya Nann antusias.
"Benar, mami dan mertuaku pengertian kan pada kita" ucap Kim dan tersenyum pada Nann.
"Kau memang hebat Kim, oiya mereka pergi sampai jam berapa?" tanya Nann.
"Sepertinya sampai malam, pokoknya kau nikmati saja waktumu dengan Hongyok" ucap Kim.
"Pasti Kim, selama ini aku terhambat berhubungan dengan Hong karena Jeed. Dan nanti tidak ada alasan untuk tidak berbuat hahaha" ucap Nann tertawa lepas.
"Hahaha aku kasihan padamu Nann" ucap Kim dan membuat Nann melotot padanya.
"Hahaha bercanda" ucap Kim dan merangkul bahu Nann.
Saat sore harinya, Ansara dan Jeed pergi bersama Fah, Piti dan keluarga yang lain. KimPie, NannHongyok dan VanYam menikmati waktu mereka berdua dengan kegiatan masing-masing. Keesokan harinya mereka sudah bersiap untuk pulang ke Bangkok dan kembali ke rutinitas mereka.
Di rumah Piti pagi hari.
"Daddy.. cepat turun, anaknya sudah siap nih" ucap Pie dan menyuruh Kim segera turun dari kamarnya yang berada di lantai 2.
"Iya sayang daddy turun" teriak Kim dari dalam kamar dan segera turun ke lantai 1 rumahnya. Kamar KimPie dan Ansara berada di lantai 2 dan kamar Piti berada di lantai 1.
"Ayo nak kita berangkat" ucap Kim dan kemudian mencium kening Pie dan memberi salam pada Piti.
"Mommy, nenek aku berangkat sekolah dulu ya" ucap Ansara mencium Pie dan Piti.
"Iya hati-hati sayang" ucap Pie dan mengantar Ansara ke depan pintu.
Beberapa menit kemudian, Kim sampai di sekolah Ansara. Kim mengantar Ansara hingga ke dalam kelas dan tak lupa menyapa teman-teman Ansara. Ini kedua kalinya Kim masuk ke dalam kelas Ansara setelah mengantar untuk pertama kalinya ketika Ansara baru masuk sekolah bersama dengan Pie. Biasanya Kim hanya mengantar Ansara hingga pintu gerbang, tapi kali ini Ansara meminta Kim untuk mengantarnya sampai dalam kelas seperti orang tua teman-temannya.
"Daddy, aku mau duduk di depan" ucap Ansara dan menarik tangan Kim untuk mengikutinya hingga duduk dibangku kelas.
"Iya sayang" ucap Kim dan tersenyum pada orang tua lain yang juga sedang mengantar anaknya.
Orang tua dari teman-teman Ansara terkejut dengan kedatangan Kim. Mereka saling berbisik tetapi Kim tidak memperdulikan itu dan hanya fokus kepada Ansara. Setelah mengantar Ansara ke dalam kelas, Kim langsung menuju kantornya.
Di kantor Kim.
"Selamat pagi pak" ucap Air pada Kim.
"Selamat pagi Air" ucap Kim dan tersenyum pada Air.
"Pak, sudah sarapan belum? Saya tadi buat pancake, mau coba pak?" ucap Air dan memberikan sebuah piring yang berisi pancake.
"Wah.. sepertinya enak. Boleh saya coba ya" ucap Kim dan mengambil piring berisi pancake yang diberikan oleh Air.
"Boleh pak" ucap Air. Kim memakan pancake tersebut kemudian tersenyum.
"Gimana pak? Enak?" tanya Air pada Kim. Air memang sudah tidak begitu canggung terhadap Kim, karena Kim memang bos yang baik dan sangat menghargai karyawannya.
"Enak, kamu pintar masak ya?" tanya Kim dan menatap Air.
"Lumayan pak hehe" ucap Air.
"Ohiya berarti bekal yang waktu itu kamu pernah bawakan untuk saya juga kamu masak sendiri ya" ucap Kim pada Air sambil terus memakan pancakenya.
"Iya pak, saya masak sendiri" ucap Air pada Kim.
"Wah hebat ya, jarang loh orang sesibuk kamu mau masak sendiri" ucap Kim pada Air.
"Lebih sehat aja pak kalau masak sendiri dan lebih irit juga hehe" ucap Air dan membuat Kim tersenyum.
"Yasudah pak, kalau gitu saya kembali ke ruangan ya pak" ucap Air dan kembali ke ruangan kerjanya.
"Iya Air, terima kasih ya" ucap Kim pada Air.
Pukul 11.00 seperti biasa Kim menjemput Ansara di sekolah dan makan siang di rumah. Kim tidak ingin mengulangi kesalahannya yang lupa menjemput Ansara. Sampai di sekolah Ansara, Kim menjemput Ansara di dalam kelas dan mengajaknya untuk pulang ke rumah.
Di perjalanan menuju rumah.
"Daddy.. aku sangatt senang daddy mengantarku dan menjemputku di dalam kelas sama seperti orang tua teman-temanku yang lain" ucap Ansara dan menatap Kim yang sedang menyetir.
"Iya sayang.. daddy juga senang. Bagaimana pelajaran hari ini? Sulit tidak?" tanya Kim sambil sesekali menoleh pada Ansara.
"Tidak sulit daddy, tadi aku disuruh menggambar keluargaku.. dan aku menggambar daddy dan mommy disana" ucap Ansara.
"Wahh.. pasti gambar Ansara bagus.. nanti daddy liat ya" ucap Kim dan mengelus rambut Ansara.
"Tapi daddy.. temanku bilang kalau daddy seharusnya berambut panjang seperti perempuan, memangnya benar daddy?" ucap Ansara dengan lugunya.
"Apa?" ucap Kim dan tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Teman-temanku bilang kalau daddy seharusnya berambut panjang seperti perempuan" ucap Ansara dan membuat Kim mengerutkan keningnya.
Kim langsung melepas sabuk pengamannya dan berbicara menghadap Ansara.
"Kenapa teman-temanmu berbicara seperti itu sayang?" tanya Kim dan menatap Ansara.
"Aku tidak tau daddy, teman-temanku bilang begini 'Ansara, kok kamu menggambar daddy kamu rambutnya pendek? Kata mamaku daddy kamu seharusnya berambut panjang seperti perempuan', gitu daddy" jelas Ansara pada Kim dan wajahnya terlihat sangat lugu.
"Apa daddy dulu pernah berambut panjang?" tanya Ansara pada Kim dan membuat Kim gelagapan.
"Hm.. iya sayang.. dulu rambut daddy sebahu, seperti mommy. Dan tidak semua laki-laki atau perempuan harus berambut panjang sayangg.. Bukankah penjaga sekolah Ansara juga berambut panjang?" ucap Kim pada Ansara.
"Ohiya Khun Ming juga berambut panjang ya daddy, berarti Om Van nanti juga bisa berambut panjang seperti mommy ya" ucap Ansara dan sedikit tersenyum.
"Iya sayang boleh saja, tetapi kalau di kantor daddy tidak boleh berambut panjang, harus rapi sayang nanti daddy dimarahin sama bos daddy" ucap Kim dan membuat pengertian pada Ansara.
"Yaudah sekarang kita pulang ya, mommy sudah menunggu di rumah" ucap Kim dan menjalankan mobilnya.
*Saat Kim berambut panjang
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME GIRL SEASON 2
FanfictionSekuel dari MY HANDSOME GIRL SEASON 1.. . Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tua Kim dan Pie. Akhirnya KimPie menikah di Paris. Bagaimana kehidupan pernikahan Kim dan Pie? Bagaimana karir mereka disana? Dan apakah Pie berhasil melakukan prog...